Categories: KehamilanNutrisi

Makan Sehat Yuk, Bunda!

Apa yang Bunda makan saat hamil sangat berpengaruh pada kualitas kehamilan Bunda. Makanan dan cara makan yang sehat akan membantu perkembangan bayi dalam kandungan dan membuat Bunda fit serta sehat.

PRINSIP DASAR

1. Perhatikan Pola Makan

Telaah kembali pola makan Bunda selama ini.

  • Saat hamil, Bunda membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Bunda membutuhkan 300 kalori tambahan per harinya.
  • Sebaiknya kebutuhan kalori dipenuhi 55% dari karbohidrat, 35% dari lemak baik nabati maupun hewani, 10% dari protein dan sayuran serta buah-buahan.
  • Pola makan khusus tidak diperlukan. Namun pastikan Bunda mengkonsumsi beragam makanan agar mendapatkan nutrisi seimbang yang dibutuhkan Bunda dan bayi.
  • Walau lebih cepat lapar daripada biasanya, tetap konsumsi makanan dalam jumlah wajar, tidak perlu jadi “dua porsi” walau hamil kembar atau kembar tiga.
  • Sarapan sehat ya Bunda karena dapat membantu menghindari “ngemil” makanan yang tinggi kandungan lemak dan gula.
  • Pastikan Bunda makan dengan sehat. Bunda tetap boleh menyantap makanan kesukaan, tetapi pastikan jenisnya beragam agar kebutuhan nutrisi tercukupi.

2. Hindari Makanan yang Membahayakan

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan:

  • Makanan mentah atau yang dimasak kurang matang. Dikhawatirkan makanan-makanan ini dapat mengandung:
  • Toksoplasmosis, parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin. Parasit ini biasanya terdapat pada sayuran yang tidak dicuci dengan baik. Sangat penting untuk membersihkan sayuran dengan baik apalagi jika akan diolah menjadi salad atau lalapan yang dimakan mentah. Untuk menghindari kemungkinan terkena toksoplasmosis, sangat disarankan untuk sementara menghindari bermain dengan kucing dan bersentuhan dengan kotorannya.
  • Salmonella. Bakteri ini dapat menjadi penyebab diare berat pada ibu hamil. Biasanya terdapat pada daging dan telur mentah atau dimasak kurang matang. Pastikan juga untuk mencuci bersih piring dan alat masak yang terpapar daging mentah.
  • Ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat merkuri yang tinggi karena dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar, misalnya: ikan tuna, kakap putih, hiu, dll.
  • Susu yang tidak melalui proses pasteurisasi dan keju lunak seperti brie, camembert, bluecheese, keju dari susu kambing dan domba, karena mempunyai resiko membawa bakteri ecoli dan listeria yang dapat menyebabkan diare berdarah. Listeria sendiri adalah bakteri yang bisa menembus plasenta serta menyebabkan infeksi janin dan dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan keracunan dalam darah.
  • Minuman yang mengandung alkohol karena dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin dan problem emosional pada bayi.
  • Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dll. Hindari dan batasi karena dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi, keguguran dan mengganggu penyerapan zat besi.

3. Jangan Diet Selama Kehamilan

Diet dapat membahayakan karena bisa menyebabkan kekurangan asupan nutrisi yang diperlukan Bunda dan bayi. Pertambahan berat badan secara bertahap (10 – 15 kg) saat hamil merupakan hal yang seharusnya terjadi dan menandakan kehamilan yang sehat.

4. Makan dengan Porsi Kecil tetapi Sering

Makan dengan porsi kecil tetapi sering sangat dianjurkan. Cara ini juga dapat membantu Bunda yang mengalami mual muntah di awal kehamilan untuk menjaga asupan nutrisi. Dianjurkan untuk makan setiap empat jam.

5. Minum Vitamin Kehamilan secara Teratur

Walau sumber vitamin terbaik berasal dari makanan yang Bunda konsumsi, namun sangat dianjurkan untuk meyakinkan kecukupan vitamin saat hamil terpenuhi, khususnya asam folat dan zat besi. Jangan ragu untuk mengkonsumsi vitamin secara teratur sesuai anjuran dokter atau bidan ya Bun.

6. Minum Cukup Air

Cairan yang cukup sangat penting untuk Bunda dan bayi karena dibutuhkan guna membangun sel darah merah bayi, sistim sirkulasi cairan ketuban, dan mengatasi sembelit mengatur suhu tubuh Bunda. Pastikan konsumsi 8 gelas air setiap harinya tidak terlewatkan ya Bun. Oiya, info saja, saat hamil 33% pertambahan berat adalah cairan.

7. Makanan Berserat, Buah-Buahan dan Sayuran

Perbanyak konsumsi makanan berserat tinggi. Buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengatasi sembelit selama kehamilan.

dr. Ari Waluyo, SpOG

Dokter spesialis kebidanan sekaligus juga founder Sehati TeleCTG. Lulusan Spesialisas Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran UI ini sekarang berpraktik di Mayapada Hospital dan RS Agung, keduanya di Jakarta Selatan.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago