Categories: KehamilanPsikologi

Sepuluh Hal yang Paling Ditakutkan Ibu Hamil di Asia

Mengandung kerap menimbulkan banyak kekhawatiran. Situs TheAsianParent.com merilis survey pada tahun 2015 yang mengungkap fakta bahwa ibu hamil di Asia banyak yang stres dan khawatir. Kekhawatiran berlebihan tentu berbahaya, karena bisa memengaruhi kesehatan Bunda.

Ada beberapa kekhawatiran umum yang dialami wanita Asia. Berikut penjelasannya dan apa yang harus Bunda lakukan untuk menghadapinya.

1. Melahirkan Bayi Cacat

Cara mengatasinya, Bunda bisa mengonsumsi Omega 3 dan asam folat yang penting untuk perkembangan otak dan syaraf janin, menghindari rokok dan alkohol, serta rajin berkonsultasi dengan dokter.

2. Still Birth dan Keguguran

Atasi kedua risiko ini dengan makan makanan bergizi, mengikuti saran dokter, dan mengobrol dengan sesama ibu hamil untuk mendapat informasi.

3. Rasa Sakit saat Melahirkan

Jika Bunda ingin melahirkan normal tetapi khawatir akan sakitnya, Bunda bisa mempertimbangkan metode seperti hypnobirthing untuk mengurangi rasa sakit.

4. Bayi Tercekik Tali Pusat

Pada trimester pertama, janin memang bisa terlilit tali pusat, namun hal ini jarang membahayakan. Semakin tua usia kandungan, semakin kecil pula risiko bayi tercekik tali pusat.

5. Ibu Meninggal saat Melahirkan

Kematian ibu saat melahirkan masih umumdi Asia, terutama karena kurangnya fasilitas kesehatan. Solusinya adalah menjelaskan pada dokter jika Bunda pernah mengalami anemia, dan menyiapkan akses ke fasilitas kesehatan sejak awal kehamilan.

6. Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur bisa terjadi karena stres, kurang makan makanan bergizi, serta tidak menjaga kesehatan. Pastikan untuk selalu konsultasi dengan dokter serta tidak melakukan kegiatan fisik berat menjelang persalinan.

7. Takut Suami Selingkuh/Tidak Bisa Jadi Ibu yang Baik

Ketakutan berlebih akan membuat kehamilan menjadi kurang nyaman. Berpikir yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik. Berusaha untuk selalu melihat kejadian dari sudut pandang yang positif akan membuat otot dan otak Bunda rileks. Kondisi rileks membuat kehamilan berjalan dengan baik dan menyenangkan. Percayalah segala sesuatu itu datang dari Tuhan pasti baik adanya akan membuat Bunda menjadi damai lahir dan batin. Kondisi damai akan mempengaruhi janin untuk bisa tumbuh kembang secara baik.

8. Jadi Gemuk Setelah Melahirkan

Meningkatnya berat badan bisa diatasi dengan mengonsumsi kalori secukupnya saat hamil, menyusui anak setelah melahirkan, dan melakukan olah raga ringan setelah persalinan.

9. Air Ketuban Pecah di Tempat Umum

Bunda sebaiknya tetap dekat dengan rumah atau rumah sakit saat kehamilan mendekati periode akhir. Jika harus pergi ke tempat umum, pastikan ditemani.

10. Susah Mengejan

Kesulitan mengejan saat bersalin bisa diatasi dengan cara mengikuti kelas senam hamil, pernapasan, atau yoga. Bunda juga bisa mencoba terapi pernapasan sederhana di rumah.

Walaupun wajar terjadi, kekhawatiran yang berlebihan saat hamil dan pikiran negatif justru akan membuat Bunda menjadi kurang nyaman dengan kondisi kehamilannya. Di samping itu rasa cemas biasanya juga timbul akibat ketidaktahuan seputar kehamilan.

Dengan banyak membaca artikel/informasi dari sumber yang tepat, konsultasi kepada bidan atau dokter kandungan atau mengikuti seminar-seminar kehamilan akan memperkaya informasi Bunda. Dengan banyaknya informasi yang Bunda ketahui maka dapat menurukan kadar kekhawatiran Bunda. Selain itu, jangan lupa untuk berserah tubuh kepada Tuhan dan berpikir positif.

Itulah sepuluh kekhawatiran umum ibu di Asia beserta tips untuk menanganinya. Untuk menjalani masa kehamilan yang nyaman, menyenangkan dan menenangkan, unduh aplikasi Sehati di sini karena sekarang aplikasi Sehati sudah tersedia untuk pengguna Android dan iPhone, dan ikuti halaman Facebook dan Instagram Sehati untuk informasi lebih lanjut.

Nadia Amelia Putri, S.Psi., M.Psi

Nadia Amelia Putri adalah psikolog yang berpraktik di Cahaya Psikologi Indonesia. Perempuan asal Jakarta ini menuntaskan pendidikan strata satu psikologinya di Universitas Paramadina. Ia kemudian mengambil pendidikan profesi klinis dewasa dan memperoleh gelar psikolog dari Universitas Tarumanegara. Selain aktif berpraktik sebagai psikolog, Nadia Amelia juga aktif terlibat dalam sejumlah organisasi. Salah satu organisasi yang ia ikuti adalah Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia. Tak hanya itu, saat ini ia juga menjabat sebagai sekretaris di Himpunan Psikologi Banten.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago