Yodium, Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil

Menjaga asupan gizi lewat pola makan tentu menjadi perhatian Bunda selama mengandung. Kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu dapat menjadi masalah bagi kesehatan, sehingga harus selalu diperhatikan. Dari berbagai nutrisi yang sering menjadi sumber perdebatan, yodium adalah salahsatunya.

Pada wanita yang sedang mengandung, kekurangan atau kelebihan yodium dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Jadi, apakah asupan yodium tambahan penting selama masa kehamilan? Bagaimana menentukan apakah Bunda membutuhkan yodium ekstra atau tidak?

Dampak Kelebihan dan Kekurangan Yodium

Sebuah penelitian di Australia mengungkap bahwa ibu hamil kerap mengalami kekurangan yodium selama dan sesudah persalinan. Bahkan, jika kondisi ini tidak diatasi, sang ibu kerap mengalami kekurangan yodium selama enambulan setelah bersalin. Padahal, Bunda membutuhkan minimal 200 mikrogram yodium sepanjang hari selama hamil, untuk menjaga kesehatan Bunda dan bayi.

Baca juga: Jurus Pamungkas Atasi Ngidam Aneh Saat Hamil

Asupan yodium sangat penting untuk perkembangan syaraf janin, terutama saat trimester awal di mana jaringan otak dan syaraf sedang terbentuk. Jika kekurangan yodium, perkembangan syaraf janin akan terganggu. Kekurangan zat ini juga dapat menyebabkan gondok, baik pada masa bayi maupun ketika sudah dewasa.

Akan tetapi, jika kelebihan yodium, janin justru berpeluang lahir dengam membawa kelainan yang disebut hipotiroidisme. Bayi yang lahir dengan kondisi ini kerap menunjukkan ciri fisik seperti lidah besar dan wajah membengkak, serta mengalami pertumbuhan dan pubertas yang relatif lambat.

Tips Mengatur Asupan Yodium

Jika Bunda tidak tahu apakah Bunda termasuk kelebihan atau kekurangan asupan yodium, Bunda bisa melakukan tes urin di rumah sakit. Setelah mengetahui hasilnya, diskusikan dengan dokter untuk mengatur polamakan. Jika Bunda kekurangan yodium, segera penuhi dengan makan makanan bergizi yang mengandung cukup yodium seperti susu, yogurt, ikan laut, telur, rumput laut, dan paduan sayur serta buah-buahan yang berwarna-warni.

Baca juga: Menu Jus Sehat Kaya Serat yang Bisa Bunda Konsumsi saat Hamil

Dokter mungkin akan menyarankan Bunda untuk minum suplemen, tetapi ini hanya jika diperlukan. Pastikan untuk selalu berkomunikasi dengan dokter kandungansoal pola makan harian.

Bunda bisa mendapat akses cepat ke berbagai informasi berguna dengan cara mengunduh aplikasi Sehati di sini. Jangan khawatir, sekarang aplikasi Sehati telah tersedia untuk pengguna Android dan iPhone. Dapatkan juga informasi lebih lanjut mengenai gizi dan makanan sehat lewat halaman Facebook serta Instagram Sehati.

Iin Fatmawati S.Gz, MPH

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago