Bunda, apakah masih berpikir untuk melahirkan di rumah? Jika iya, sebaiknya dipikirkan lebih matang karena risikonya yang cukup besar bagi kesehatan, baik untuk calon bayi maupun ibu. Tidak hanya rawan bagi calon bayi, tapi juga bagi kesehatan ibu. Bahkan yang terbaru, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2017 tidak memperbolehkan bidan untuk datang dan membantu ibu melahirkan di rumah. Namun masih banyak ibu hamil yang ingin melahirkan di rumah dan belum memahami dampaknya.
Nah, jika masih ragu, berikut adalah beberapa risiko melahirkan tidak di fasilitas kesehatan bagi ibu dan bayi:
Dari sebuah studi yang dilakukan oleh Society for Maternal Fetal Medicine, risiko kematian neonatus dari para ibu yang baru pertama kali melahirkan sangat tinggi. Bahkan, persalinan di rumah meningkatkan kemungkinan tersebut sebesar 75% jika dibandingkan dengan persalinan di rumah sakit.
Ibu yang akan melahirkan, terutama bagi yang baru pertama kali, memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Jika Bunda melakukan proses kelahiran di rumah sakit, tenaga medis akan melakukan analisis risiko persalinan. Hal itu dilakukan untuk melihat apakah ada komplikasi dalam kandungan atau tidak yang bisa memengaruhi kesehatan ibu dan calon bayi. Jika terjadi komplikasi, penanganan ibu hamil yang melahirkan di rumah akan lebih lambat dan membahayakan.
Salah satu risiko melahirkan tidak di fasilitas kesehatan adalah minimnya akses ke obat-obatan. Proses melahirkan yang lama dan menyakitkan bisa diredakan menggunakan analgesik epidural atau penghilang nyeri lainnya. Obat-obatan tersebut bisa membantu melawan rasa nyeri selama proses persalinan. Bidan yang datang ke rumah bisa saja membawa beberapa obat, tapi tidak akan selengkap rumah sakit.
Boleh jadi proses persalinan yang dibantu oleh bidan di rumah berjalan lancar, namun apakah Bunda pernah memikirkan efek selanjutnya? Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan, Drs. Herman Azedi, MM, persalinan yang dilakukan di rumah meningkatkan risiko infeksi pasca persalinan. Hal itu bisa terjadi karena ruang bersalin tidak bersih, tempat tidur yang kotor, selimut yang kumal, dan alat bantu yang tidak steril.
Nah, itulah beberapa risiko melahirkan tidak di fasilitas kesehatan bagi ibu hamil dan janin. Apakah masih ingin menukar keselamatan dengan risiko?
Untuk info seputar persalinan lainnya, Bunda bisa mengunduh aplikasi Sehati dari Google Play dan App Store. Jangan lupa juga follow Sehati di Facebook dan Instagram untuk sharing bersama para ibu lainnya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…