Categories: KehamilanKesehatan

Hati-hati, Hiperemesis Ternyata Lebih Bahaya daripada Morning Sickness

Morning sickness merupakan satu dari sekian banyak tantangan yang harus dihadapi ibu hamil. Morning sickness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi mual dan muntah yang dialami wanita ketika memasuki trimester pertama kehamilan. Meski ada kata morning di depannya, gejala satu ini tidak hanya muncul pada pagi hari.

Intensitas morning sickness pun berbeda-beda pada setiap penderitanya. Ada yang sukses melewatinya di trimester pertama, ada pula yang masih harus bergulat melawan morning sickness hingga menjelang hari persalinan.

Ketika morning sickness berlangsung lebih dari 14 minggu, ibu patut waspada sebab bisa jadi gejala mual dan muntah tersebut justru berujung pada hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum adalah rasa mual dan muntah biasa yang kadarnya sangat berat dan pada banyak kasus dapat berakibat fatal bagi kesehatan ibu dan janin.

Apa Perbedaan Hiperemesis dan Morning Sickness Biasa?

Ibu hamil wajib mengenal apa saja gejala yang membedakan hiperemesis gravidarum dari morning sickness biasa. Berikut perbedaan antara morning sickness dan hiperemesis:

    • Intensitas mual dan muntah pada pengidap hiperemesis gravidarum lebih tinggi. Penderita hiperemesis bahkan dapat muntah hingga 50 kali dalam sehari. Gangguan tersebut tentunya berdampak langsung bagi selera makan ibu hamil dan aktivitas sehari-hari.
    • Berat badan menurun drastis. Pada awal kehamilan, penurunan berat badan sering dialami sebagian besar ibu hamil. Penderita hiperemesis bahkan dapat kehilangan sekitar 5 persen berat badan normal sebelum hamil.
    • Kondisi tubuh yang lebih mudah lelah. Ibu hamil yang mengalami morning sickness masih dapat melakukan aktivitas, meskipun tidak senormal biasanya. Namun, pengidap hiperemesis terkadang sama sekali tidak bisa berdiri terlalu lama karena rasa pusing yang luar biasa serta tekanan darah yang terus menurun.

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Gejala umum hiperemesis seperti mual dan muntah dalam jangka waktu lama memang mudah dikenali. Namun, untuk mendapatkan diagnosis yang pasti, dokter mengharuskan penderita untuk melakukan serangkaian tes sebab gejala penyakit lambung dan kerusakan hati juga banyak ditandai dengan rasa mual yang hebat disertai dengan muntah. Serangkaian tes yang harus dilalui ibu hamil untuk mencari tahu apakah ia menderita hiperemesis meliputi tes urine, pemeriksaan darah, dan USG.

Hiperemesis memiliki risiko penyakit komplikasi yang cukup tinggi. Perhatikan asupan makanan dan minuman semasa hamil agar rasa mual dapat dikurangi. Selagi masih dapat diatasi, jangan sungkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan hiperemesis yang tepat.

Mau informasi menarik lainnya? Jangan lupa untuk selalu mengikuti SEHATI di Facebook dan Instagram.

dr. Ari Waluyo, SpOG

Dokter spesialis kebidanan sekaligus juga founder Sehati TeleCTG. Lulusan Spesialisas Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran UI ini sekarang berpraktik di Mayapada Hospital dan RS Agung, keduanya di Jakarta Selatan.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago