Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Sehati - ‎5-8% Ibu Hamil Mengalaminya, Apakah Pre-eclamsia Berbahaya?
Categories: Kehamilan

‎5-8% Ibu Hamil Mengalaminya, Apakah Pre-eclampsia Berbahaya?

Bunda, salah satu kondisi serius yang harus diwaspadai saat hamil adalah pre-eclamsia. Dialami sekitar 5 sampai 8 persen ibu hamil, kondisi ini umumnya terjadi ketika usia kehamilan mamasuki usia 37 minggu, meskipun juga dapat terjadi kapan saja saat kehamilan sudah berusia 20 minggu lebih, termasuk selama persalinan dan sesaat setelah bayi dilahirkan.

Pre-eclamsia bisa terjadi tanpa gejala atau hanya menyebabkan gejala ringan. Tanda klinis utama dari pre-eclamsia adalah meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil yang sebelumnya tidak memiliki riwayat hipertensi. Selain itu, komplikasi kehamilan ini biasanya juga menyebabkan kerusakan pada ginjal sehingga menyebabkan gejala proteinuria (protein di dalam urin) dan bengkak pada kaki dan tangan.

Baca juga: Gejala Pre-eclampsia yang Muncul pada Ibu Hamil

Jika tidak ditangani dengan baik, pre-eclamsia dapat menyebabkan komplikasi serius yang sangat berbahaya bagi ibu dan bayi. Sekitar 1000 bayi meninggal dunia setiap tahunnya disebabkan karena kondisi ini. Tak hanya itu saja, sekitar 10 hingga 15 persen dari angka kematian pada ibu hamil di dunia juga diakibatkan oleh pre-eclamsia.

Melihat bahaya dan risiko yang dapat ditimbulkan, maka penting bagi Bunda untuk mewaspadai pre-eclamsia dengan mengetahui gejala serta penanganan yang tepat untuk menurunkan risiko komplikasi yang lebih parah. Terlebih lagi, sampai saat ini tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan pre-eclamsia pada ibu hamil. Satu-satunya penanganan terbaik yang dapat dilakukan untuk menangani pre-eclamsia adalah dengan melahirkan bayi yang dikandung.

Jika bayi sudah berusia lebih dari 37 minggu dan kondisinya sudah cukup baik untuk dilahirkan, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan operasi sesar untuk mencegah pre-eclamsia semakin memburuk. Namun jika bayi belum siap dilahirkan, dokter biasanya akan memberikan terapi untuk mengurangi risiko pre-eclamsia yang lebih parah.

Baca juga: Komplikasi yang Dapat Timbul Akibat Pre-eclampsia

Melakukan perawatan kehamilan atau ANC (Antenatal Care) dengan baik dan rutin memeriksakan kehamilan ke bidan atau dokter kandungan sebaiknya dilakukan sedini mungkin sejak Bunda mengetahui bahwa Bunda sedang hamil. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesehatan Bunda dan tumbuh kembang janin, mempersiapkan Bunda untuk proses kelahiran, serta memantau adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan.

Selain rajin berkonsultasi ke dokter atau bidan, Bunda juga bisa mendownload aplikasi Sehati Kehamilanku sebagai pendamping terbaik Bunda saat melalui masa-masa kehamilan. Melalui aplikasi mobile ini, Bunda bisa mendapatkan panduan umum dan berbagai informasi seputar kehamilan yang dapat menghilangkan kecemasan Bunda dan menjadikan saat-saat kehamilan Bunda lebih menyenangkan. Jangan lupa juga like dan follow SEHATI di Facebook dan Instagram, ya.

dr. Ari Waluyo, SpOG

Dokter spesialis kebidanan sekaligus juga founder Sehati TeleCTG. Lulusan Spesialisas Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran UI ini sekarang berpraktik di Mayapada Hospital dan RS Agung, keduanya di Jakarta Selatan.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

3 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

3 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

3 years ago