Categories: KehamilanKesehatan

‎Deteksi Dini dan Cara Mencegah Pre-eclampsia

Pre-eclampsia merupakan suatu gangguan kehamilan yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah serius bagi ibu dan bayi. Namun jika Bunda rutin memeriksakan kehamilan setiap bulan, gejala-gejala pre-eclampsia bisa dideteksi lebih dini dan ditangani secara tepat.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Konsultasi Dokter Jika Mengalami Gejala Pre-Eclampsia

Dalam mendiagnosis pre-eclampsia, dokter biasanya akan memastikan apakah ibu hamil mengalami beberapa tanda klinis seperti:

  • Tekanan darah tinggi
  • Mual dan muntah
  • Rasa sakit pada perut bagian kanan atas
  • Sakit kepala hebat yang terasa sampai rusuk dan bahu bagian kanan
  • Menurunnya jumlah trombosit
  • Gangguan penglihatan yang ditandai dengan meningkatnya sensivitas mata saat terkena cahaya
  • Bengkak pada kaki dan tangan
  • Adanya kandungan protein di dalam urin
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan fungsi hati

Setelah dokter mencurigai adanya gangguan pre-eclampsia, dokter kemudian akan melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut yang meliputi pemeriksaan darah, USG, analisis urin, serta nonstress test atau NST.

Apabila dokter menemukan bahwa Bunda memiliki resiko pre-eclampsia yang tinggi, dokter biasanya akan memberikan aspirin dalam dosis rendah serta suplemen kalsium untuk menurunkan risiko pre-eclampsia. Selain itu, dokter biasanya juga akan menyarankan Bunda untuk berbaring pada sisi kiri saat tidur karena hal ini akan meningkatkan aliran darah dan mengurangi bebean pembuluh darah besar.

Baca juga: Komplikasi yang Dapat Timbul Akibat Pre-Eclampsia

Sebagai upaya pencegahan, salah satu cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengendalikan tekanan darah ketika Bunda sedang tidak hamil adalah dengan membatasi konsumsi garam. Namun, hal ini tidak disarankan apabila Bunda mengalami hipertensi saat hamil karena Bunda membutuhkan asupan garam cukup untuk menjaga aliran cairan di dalam tubuh.

Nah, karena bahaya yang ditimbulkan pre-eclampsia sangat serius, maka wajib bagi Bunda untuk selalu melakukan perawatan kehamilan (ANC) dan berkonsultasi ke bidan atau dokter kandungan agar bisa melalui masa-masa kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat

Untuk menghilangkan kecemasan dan menjadikan masa-masa kehamilan lebih menyenangkan, Bunda juga bisa men-download aplikasi mobile Sehati  di Google Store atau Apple Store atau mem-follow akun Sehati di Facebook dan Instagram untuk mendapatkan berbagai informasi dan tips-tips seputar kehamilan. Semoga bermanfaat!

dr. Ari Waluyo, SpOG

Dokter spesialis kebidanan sekaligus juga founder Sehati TeleCTG. Lulusan Spesialisas Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran UI ini sekarang berpraktik di Mayapada Hospital dan RS Agung, keduanya di Jakarta Selatan.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago