Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Sehati - Anti-Kalap Menyusui dengan 7 Kontak Laktasi
Categories: MenyusuiTips

Anti-Kalap Menyusui dengan 7 Kontak Laktasi

Bagi seorang ibu yang baru pertama kali melahirkan, proses menyusui bisa dibilang tidak mudah. Supaya proses ini dapat berjalan lancar, Bunda perlu berkonsultasi mengenai kontak laktasi dengan para konselor yang berpengalaman. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan Bunda dapat lebih nyaman dan menikmati saat-saat menyusui si kecil.

Baca juga: Tips Menyusui dengan Sukses pada 48 Jam Pertama Setelah Melahirkan

Setidaknya, diperlukan 7 kali kontak laktasi, yaitu pada waktu berikut:

  • Kontak 1

Kontak pertama sebaiknya dilakukan dua kali, yaitu ketika usia kehamilan menginjak 28 minggu. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dasar tentang laktasi kepada Bunda seperti mengapa Bunda harus menyusui, pentingnya ASI, manfaat ASI, fisiologi payudara, manfaat IMD, rawat gabung/rooming in dan kerugian sufor.

  • Kontak 2

Tujuan kontak kedua masih sama dengan yang pertama, hanya saja informasi yang diberikan lebih mendalam. Sebaiknya, kontak kedua dilakukan dua kali ketika usia kehamilan menginjak 36 minggu.

  • Kontak 3

Kontak ketiga dilakukan pada saat bayi lahir, yaitu ketika proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini) berlangsung. IMD adalah kontak pertama kali antara kulit Bunda dan kulit bayi setelah kelahiran. Pada tahap ini, bayi dibiarkan mencari sendiri puting Bunda.

IMD sangat penting karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan program ASI eksklusif yang berlangsung selama 6 bulan. Manfaat lain yang bisa diperoleh dari proses ini adalah suhu badan bayi tetap hangat sehingga ia menjadi lebih tenang dan tidak stres. Melalui IMD, bayi juga mendapatkan kolostrum dari ASI yang bermanfaat untuk daya tahan tubuhnya.

  • Kontak 4

Kontak keempat sebaiknya dilakukan pada masa awal melahirkan. Biasanya, Bunda masih berada di rumah sakit untuk pemulihan. Konselor laktasi akan menjelaskan perkembangan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, asupan nutrisi yang sebaiknya dikonsumsi Bunda, hingga cara praktik menyusui yang benar.

  • Kontak 5

Tahap ini ideal dilakukan pada saat nifas hari ke-7. Biasanya, Bunda sudah pulang ke rumah dan menjalani hari-hari pertama bersama si kecil. Tak jarang, ada banyak masalah yang akan muncul seputar menyusui. Konselor laktasi bisa memberikan solusi yang tepat.

  • Kontak 6

Kontak keenam dilakukan pada hari nifas ke-14. Tujuannya masih sama dengan kontak kelima. Hanya saja, perlu dilakukan evaluasi terhadap Bunda menyusui sesuai solusi yang disampaikan sebelumnya.

  • Kontak 7

Kontak ketujuh dilakukan pada hari nifas ke-39. Tujuannya untuk mengarahkan Bunda tentang manajemen ASI perah serta persiapan jika akan kembali bekerja.

Nah, demikian 7 kontak laktasi yang harus dilakukan supaya kegiatan menyusui menjadi sesuatu yang menyenangkan. Untuk informasi lebih lanjut seputar menyusui, Bunda dapat mengunjungi Facebook dan Instagram SEHATI. Download juga aplikasi SEHATI untuk mendapatkan kabar terkini seputar kesehatan ibu dan bayi.

dr. Ameetha Drupadi, Konselor Laktasi

Dokter Ameetha adalah seorang certified infant massage instructor dan dokter umum yang berpraktik di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Sebelum menjadi konselor laktasi, dokter lulusan Universitas Trisakti ini sebenarnya memiliki minat besar pada bidang obstetri dan ginekologi. Namun, setelah memiliki buah hati dan menghadapi tantangan menyusui, minatnya pun beralih ke dunia laktasi. Kontribusi Dokter Ameetha dalam membantu persoalan laktasi ibu pun tak berhenti sampai di profesinya sebagai konselor laktasi saja. Bermula dari kesulitannya menyusui sang buah hati, Dokter Ameetha pun mendirikan Komunitas Pejuang ASI. Di komunitas ini, Dokter Ameetha aktif memberikan konsultasi maupun motivasi kepada para ibu.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago