Categories: Kehamilan

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Berhubungan Seks Saat Hamil

Meski sedang hamil, kehidupan seksual Bunda bersama suami tetap bisa berjalan normal. Asal dilakukan dengan benar, hubungan intim selama mengandung tidak akan menyakiti bayi, terlebih sampai menyebabkan keguguran. Nah, berikut hal-hal yang perlu Bunda perhatikan ketika melakukan hubungan seksual selama hamil.

Kondisi Kandungan

Seks saat masa kehamilan tetap bisa dilakukan selama kandungan berada pada kondisi normal. Kondisi normal maksudnya Bunda tidak mengalami keluhan-keluhan kesehatan yang bisa mengganggu aktivitas bercinta, seperti infeksi kelamin, perdarahan, terbukanya mulut rahim, dan sebagainya.

Baca juga: Bunda, Ini 4 Tips Tetap Aman Bercinta Saat Hamil

Setelah Trimester Pertama

Trimester pertama kehamilan adalah masa-masa rawan keguguran. Pada fase ini, Bunda akan sering mengalami mual dan muntah akibat perubahan hormonal. Nah, sperma juga diketahui mengandung zat prostaglandin yang bisa menyebabkan rasa mulas sehingga memperburuk kondisi Bunda. Agar aman, lakukan hubungan seksual setelah kehamilan lewat trimester pertama, ya.

Oral Seks

Oral seks selama kehamilan tetap diperbolehkan, kok, selama dilakukan dengan hati-hati. Mintalah suami untuk melakukan seks oral secara aman dan jangan sampai meniupkan udara ke dalam lubang vagina. Jika kandungan Bunda tidak cukup kuat, hal ini akan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.

Pilih Posisi yang Nyaman

Agar tidak menyakiti janin dalam kandungan, pilihlah gaya bercinta yang aman dan nyaman. Soal ini, Bunda disarankan untuk mengomunikasikannya secara terbuka dengan suami, sehingga ia tahu gaya seperti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat hubungan intim.

Baca juga: Bunda, Ini Lho 5 Gaya Bermain Seks Paling Nikmat Saat Hamil

Sperma Saat Ejakulasi

Cairan sperma yang dikeluarkan di dalam vagina saat ejakulasi tidak akan membahayakan janin, sebab ia sudah cukup terlindungi oleh plasenta dan cairan ketuban. Jadi Bunda tidak perlu khawatir mengenai hal ini, ya.

Orgasme Tidak Berbahaya

Sebagian wanita takut kontraksi yang terjadi saat orgasme akan menyebabkan keguguran atau bayi lahir prematur. Faktanya tidak demikian, orgasme saat hamil tidak berakibat buruk pada kondisi janin dalam kandungan.

Nah, itulah 6 hal yang perlu diperhatikan Bunda dan Ayah mengenai hubungan seksual yang dilakukan saat hamil. Yuk, update terus pengetahuan Bunda seputar kehamilan dengan mengunduh aplikasi Sehati di Play Store atau App Store. Bisa juga follow kami di Facebook dan Instagram.

dr. Ari Waluyo, SpOG

Dokter spesialis kebidanan sekaligus juga founder Sehati TeleCTG. Lulusan Spesialisas Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran UI ini sekarang berpraktik di Mayapada Hospital dan RS Agung, keduanya di Jakarta Selatan.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago