Bagi masyarakat awam, metode persalinan Gentle Birth mungkin terdengar masih asing. Padahal, metode ini telah ada dan bahkan sesungguhnya diterapkan oleh suku-suku primitif sejak ribuan tahun lalu. Sejumlah artis Tanah Air juga memilih memakai metode Gentle Birth untuk melahirkan karena dianggap lebih nyaman dan minim trauma.
Menurut Aprilia dan Ritchmond dalam Gentle Birth: Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit (2013), ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam persalinan Gentle Birth, yaitu:
Pada umumnya, proses melahirkan sering kali disertai oleh kepanikan dan kekhawatiran. Apalagi bagi Ibu yang baru pertama kali menjalani peristiwa ini, persalinan dianggap sebagai momen yang menakutkan. Cara pandang ini kerap menyisakan trauma dan rasa tidak nyaman.
Di dalam metode persalinan Gentle Birth, peristiwa melahirkan justru dipahami sebagai momen yang harus “dirayakan”. Semua orang yang terlibat di dalamnya menjalani peristiwa ini dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral.
Metode persalinan Gentle Birth juga sangat mementingkan peran keluarga, terutama suami. Dalam proses tersebut, suami diharapkan dapat memberi dukungan, baik secara mental maupun spiritual.
Dukungan ini sangat penting diberikan, tidak hanya dalam bentuk ucapan penyemangat tapi juga tindakan. Pada peristiwa persalinan, suami bahkan berperan utama mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan, agar proses berlangsung lancar. Suami juga turut membantu selama dan setelah persalinan.
Sebagian besar ibu hamil menilai proses melahirkan sebagai suatu peristiwa yang menyakitkan. Rasa sakit tersebut bahkan sudah dimulai sejak kontraksi berlangsung. Semakin lama, rasa sakit biasanya akan semakin bertambah.
Pada metode Gentle Birth, rasa mulas dan nyeri menjelang kelahiran disebut sebagai mekanisme alamiah tubuh. Mekanisme ini berguna untuk membantu ibu melewati proses melahirkan bayi. Dengan cara pandang demikian, ibu hamil tidak lagi merasa khawatir atau bahkan trauma menjalani proses persalinan.
Ada yang menganggap metode Gentle Birth harus dilakukan di rumah. Ini sebenarnya pandangan yang kurang tepat. Ternyata, metode persalinan juga bisa diterapkan pada prosedur Sectio Caesarea (SC) dan prosedur medis lainnya. Intinya adalah memenuhi prinsip-prinsip Gentle Birth dalam proses persalinan.
Bilapun Bunda memutuskan untuk melahirkan di rumah, alangkah baiknya bila hal ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan penolong persalinan. Sampaikan rencana Bunda dan diskusikan hal ini dengan mereka ketika usia janin Bunda mencapai usia 35-36 minggu.
Nah, demikian beberapa prinsip penting dalam Gentle Birth yang perlu Bunda ketahui. Kini, tak perlu ragu lagi menerapkan metode ini untuk melahirkan si kecil nanti. Informasi penting lain seputar ibu hamil dan melahirkan juga dapat ditemukan di Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Jadi, jangan lupa like dan follow, ya.
Bunda juga bisa mengunduh aplikasi Sehati di Google Play Store dan Apple Store untuk mengakses informasi lainnya dengan lebih mudah.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…
View Comments
Dok, saya hamil 11 minggu, bolehkah saya mengkonsumsi durian?apakah tidak ada efek yang membahayakan pada kandungan saya?
Mohon info nya dok....