Cara Sederhana Menstimulasi Perkembangan Motorik Halus Si Kecil

Selain motorik kasar seperti berjalan, berlari, dan melompat, pada saat yang bersamaan Si Kecil juga sedang mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Kemampuan motorik halus sendiri adalah kegiatan fisik yang melibatkan otot kecil serta ketepatan koordinasi mata dan tangan. Perkembangan kemampuan ini berbeda pada setiap anak tergantung jenis dan frekuensi stimulasi yang ia dapatkan sehari-hari.

Untuk itu, berikut adalah beberapa cara untuk menstimulasi perkembangan motorik anak dengan alat-alat sederhana yang bisa Bunda coba di rumah.

Makan Menggunakan Tangan

Ini adalah perkembangan motorik halus paling dasar dan bisa Bunda mulai saat Si Kecil sudah makan makanan padat. Coba sodorkan biskuit atau potongan buah dan biarkan ia memasukkan sendiri ke mulutnya. Berantakan sedikit tidak apa-apa, ia akan belajar dengan cepat dengan sendirinya.

Jika ia sudah mulai lancar menggunakan tangan, mulai perkenalkan alat seperti sendok dan garpu. Hal ini bisa Bunda stimulasi di waktu kudapan sore hari sebelum waktu mandi.

Melipat Kain atau Kertas

Melipat Kain atau Kertas – Cara Sederhana Menstimulasi Perkembangan Motorik Halus Si Kecil – mathsolutions

Berikan anak beberapa helai kain atau kertas dengan berbagai warna. Dengan melipat, gerak tangan dan kesabarannya akan terlatih. Bunda bisa memberinya contoh terlebih dahulu lalu biarkan ia berkreasi dengan lipatannya. Aktivitas ini bisa dimulai ketika anak berusia empat tahun atau saat ia terlihat siap.

Menempel Stiker

Saat ini sudah banyak terdapat buku stiker dengan berbagai karakter. Dampingi anak pada saat menempel stiker agar perkembangan motorik anak lebih terarah. Bunda juga bisa mencari stiker dengan tekstur seperti tekstur yang timbul, atau memiliki glitter. Dengan begitu, sensor sentuh anak akan menjadi peka dan terstimulasi.

Menggambar dan Mengikuti Garis

Menggambar dan Mengikuti Garis – Cara Sederhana Menstimulasi Perkembangan Motorik Halus Si Kecil – pixabay

Anak usia empat tahun bisa dirangsang untuk menggambar dengan imajinasinya sendiri. Misalnya saja, Bunda meminta anak untuk menggambar bola lalu biarkan ia menggambarnya sesuai yang ada di bayangannya. Yang terpenting pada aktivitas ini adalah anak menuangkan imajinasinya ke atas kertas.

Selain itu, Bunda juga boleh memberi latihan mengikuti garis untuk anak. Beri panduan berupa garis putus-putus dengan berbagai bentuk seperti garis lurus, setengah lingkaran, garis zig-zag, atau garis bergelombang. Latihan ini bisa dilakukan setiap hari. Namun, usahakan anak melakukannya tanpa paksaan agar perkembangan motorik anak terjadi secara alami dan menyenangkan.

Mewarnai Bidang

Mewarnai Bidang – Cara Sederhana Menstimulasi Perkembangan Motorik Halus Si Kecil – pixabay

Sebagai permulaan, beri anak gambar yang mudah seperti bangun datar atau pola-pola yang berukuran sedikit besar. Aktivitas ini bisa dimulai sejak anak bisa memegang pensil warna atau krayon. Bunda juga boleh, lho, mewarnai bersama anak. Latihan seperti ini harus dibuat menarik agar anak tidak mudah bosan.

Bagaimana, cara-cara di atas nampaknya mudah untuk dilakukan, bukan? Yang terpenting dalam perkembangan motorik anak adalah stimulasi dan cara yang tepat dalam melakukannya. Walaupun ada milestone yang menjadi patokan, sejatinya kondisi setiap anak berbeda. Jadi, jangan paksakan kegiatan jika anak terlihat tidak semangat, bosan, atau tidak sanggup untuk melakukannya.

Yuk, temukan ide menarik lainnya yang berkaitan dengan parenting dengan mengikuti laman Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Bunda juga bisa memiliki aplikasi Sehati di smartphone dengan mengunduhnya melalui Google Play Store dan Apple Store. Parenting semakin mudah bersama Sehati!

Nadia Amelia Putri, S.Psi., M.Psi

Nadia Amelia Putri adalah psikolog yang berpraktik di Cahaya Psikologi Indonesia. Perempuan asal Jakarta ini menuntaskan pendidikan strata satu psikologinya di Universitas Paramadina. Ia kemudian mengambil pendidikan profesi klinis dewasa dan memperoleh gelar psikolog dari Universitas Tarumanegara. Selain aktif berpraktik sebagai psikolog, Nadia Amelia juga aktif terlibat dalam sejumlah organisasi. Salah satu organisasi yang ia ikuti adalah Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia. Tak hanya itu, saat ini ia juga menjabat sebagai sekretaris di Himpunan Psikologi Banten.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago