Bulan Ramadan adalah masa yang dinanti oleh seluruh umat muslim, tidak terkecuali para Bunda yang sedang menyusui. Sebenarnya, dalam agama Islam terdapat keringanan bagi ibu menyusui untuk tidak berpuasa, terlebih jika sang Ibu khawatir anaknya akan kelaparan karena Ibu sedang berpuasa. Namun, selama Bunda mengikuti panduan berikut ini, puasa saat menyusui bisa terasa lebih mudah.
Walaupun diperbolehkan, sebaiknya Bunda mengetahui kondisi terbaik untuk puasa saat menyusui. Bayi berusia di bawah enam bulan masih membutuhkan ASI eksklusif dan memiliki frekuensi menyusu yang lebih sering. Pada masa ini, biasanya Bunda akan lebih cepat haus dan harus mempertahankan produksi ASI.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan puasa ketika bayi sudah berusia di atas enam bulan. Pada usia tersebut, Bunda sudah bisa memberikan MPASI kepada bayi dan frekuensi menyusu pun akan sedikit berkurang. Ini tentunya akan membuat Bunda bisa lebih fokus lagi dalam beribadah.
Ketika memantapkan niat untuk berpuasa, pastikan Bunda mendapatkan asupan gizi yang cukup ketika sahur dan berbuka. Sebaiknya, bangun lebih pagi dan beri jarak antar hidangan. Jangan tinggalkan porsi sayur, protein, karbohidrat, serta buah-buahan pada saat sahur.
Dengan asupan gizi yang cukup, kualitas ASI Bunda akan tetap baik untuk buah hati. Selain itu, usahakan minum air putih setidaknya tiga gelas ketika sahur agar kuantitas ASI akan terjaga. Jika perlu, tambah asupan dengan suplemen atau vitamin pada setiap sahur dan berbuka puasa.
Bunda akan tetap mengeluarkan tenaga, baik itu bekerja di kantor atau berkegiatan di rumah. Sebisa mungkin, atur tenaga dengan tidak melakukan kegiatan berat. Bunda bisa menyiasati dengan mengatur waktu dan melakukan pekerjaan berat setelah menjelang sore atau setelah berbuka.
Nah, kalau ini adalah resep yang cukup populer di kalangan Ibu yang sudah mencoba puasa saat menyusui. Kandungan zat besi yang ada di dalam kurma dan kalsium pada susu bisa membantu Bunda untuk tetap segar selama berpuasa walaupun sedang menyusui. ASI pun akan mengalir lebih deras sehingga Bunda tidak perlu khawatir akan asupan sang buah hati.
Cara membuatnya pun mudah. Pertama, rendam lima atau tujuh buah kurma tanpa biji dalam segelas air sebelum tidur. Bunda bisa memasukkannya ke dalam lemari pendingin atau membiarkannya di wadah tertutup. Lalu ketika sahur, blender campuran tersebut bersama setengah gelas susu UHT. Jus susu dan kurma ini sudah terbukti membantu banyak ibu menyusui pada saat berpuasa.
Puasa saat menyusui bisa jadi hal yang menyenangkan jika Bunda bisa menyiasatinya dengan hal-hal tersebut di atas. Jika tubuh terasa lemas atau bayi terlihat rewel selama Bunda berpuasa, sebaiknya pertimbangkan untuk berbuka dan mencoba lagi keesokan harinya. Biasanya, butuh beberapa hari sebelum tubuh Bunda kuat dan produksi ASI menyesuaikan dengan pola makan ketika berpuasa.
Mau info lebih lanjut seputar menyusui? Bunda bisa langsung download Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store untuk menemukan informasi menarik setiap harinya. Jangan lupa juga kunjungi Ibu Sehati di Facebook dan Instagram untuk tips dan info lainnnya seputar dunia Bunda.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…