Categories: KehamilanKesehatan

Tes Kehamilan Menggunakan Pasta Gigi, Benarkah Akurat?

Apakah tes kehamilan menggunakan pasta gigi memberikan hasil yang akurat? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut!

Untuk mengetes kehamilan, kita umumnya menggunakan test pack. Namun, tahukah Bunda bahwa pasta gigi ternyata juga bisa digunakan untuk mengecek kehamilan? Lalu, apakah metode tersebut memberikan hasil yang akurat? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Cara Tes Kehamilan Menggunakan Pasta Gigi

Hasil tes kehamilan menggunakan pasta gigi ditentukan dengan melihat perubahan warna pasta gigi sebagai reaksi atas hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin), hormon peptida yang diproduksi saat masa kehamilan.

Cara melakukan tes ini pun cukup mudah. Anda hanya perlu meletakkan urine di sebuah tempat, dan menyiapkan wadah untuk tempat pasta gigi. Setelah itu, teteskan urine pada pasta gigi dan tunggu sekitar 3 menit.

Kemudian, aduk rata urine dan pasta gigi hingga keduanya tercampur. Apabila pasta gigi mengalami perubahan warna menjadi biru dan berbusa, hasil tersebut bisa mengindikasikan bahwa Anda positif hamil. Sebaliknya, apabila pasta gigi tidak mengalami perubahan warna dan tidak berbuih, tandanya Anda tidak hamil.

Baca juga: Asupan Nutrisi dan Pola Makan untuk Tetap Fit dan Sehat Selama Masa Kehamilan

Apakah Tes Kehamilan Menggunakan Pasta Gigi Memberikan Hasil yang Akurat?

Menurut dr. Napoleon Maminta, seorang dokter senior dari Naptown Priority Health di Indiana, Amerika Serikat, hasil positif dari tes kehamilan menggunakan pasta gigi tidak bisa dijadikan patokan bahwa seseorang benar-benar hamil. Meskipun ada juga wanita yang mendapatkan hasil positif dari tes ini dan dirinya benar-benar hamil.

Sementara itu, menurut Stuart Gale, kepala apoteker Oxford Online Pharmacy, buih yang dihasilkan dari campuran pasta gigi dan urine terjadi karena proses pengeluaran karbon dioksida. Hal tersebut terjadi akibat reaksi kimia antara asam dalam urine dan kalsium karbonat yang terkandung dalam pasta gigi.

Baca juga: 12 Hal yang Paling Ditakutkan Ibu Hamil di Asia

Semakin tinggi kadar asamnya, maka akan semakin banyak pula buih yang dihasilkan. Jadi, siapa pun yang melakukan tes tersebut, baik hamil maupun tidak hamil, hasilnya akan selalu positif.

Kesimpulannya, metode tes kehamilan yang ini belum bisa memberikan jawaban yang akurat. Untuk mendapatkan hasil yang pasti, Anda sebaiknya tetap menggunakan metode yang selama ini sudah dipercaya, seperti menggunakan test pack atau pemeriksaan USG.

Nah, apabila ingin mendapatkan info-info menarik lainnya seputar kehamilan, kunjungi saja Facebook atau Instagram Ibu Sehati. 

dr. Ari Waluyo, SpOG

Dokter spesialis kebidanan sekaligus juga founder Sehati TeleCTG. Lulusan Spesialisas Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran UI ini sekarang berpraktik di Mayapada Hospital dan RS Agung, keduanya di Jakarta Selatan.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago