Agar dapat bersalin secara normal, perhatikan faktor-faktor berikut ini.
Rasanya, hampir semua Bunda mengharapkan dapat bersalin secara normal. Persalinan normal dinilai memiliki risiko yang lebih kecil dan proses pemulihannya pun relatif cepat. Namun, Bunda perlu mengingat bahwa ada sejumlah faktor yang menentukan terjadinya persalinan normal.
Meski syarat dan kondisi persalinan normal telah terpenuhi, tidak terjamin 100 persen bahwa persalinan akan bebas dari risiko. Karenanya, Bunda wajib mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkatkan kemungkinan persalinan secara normal. Untuk lebih jelasnya, simak poin-poin pentingnya di bawah ini.
Jika Bunda sebelumnya sudah pernah melahirkan secara normal, besar kemungkinan persalinan selanjutnya juga dapat dilakukan secara normal, terutama jika Bunda tidak memiliki masalah kesehatan atau komplikasi penyakit saat hamil.
Jika sebelumnya Bunda melahirkan melalui operasi caesar, peluang persalinan normal pun masih tetap ada. Bunda dapat menempuh persalinan normal pasca operasi caesar jika penyebab operasi sebelumnya ada pada kondisi bayi yang tidak memungkinkan seperti contohnya letak sungsang, air ketuban yang berkurang atau bayi yang terlalu besar. Sebaliknya, jika masalahnya ada pada kondisi rahim, mulut rahim atau jalan lahir yang sempit, maka persalinan via operasi adalah cara yang umumnya disarankan oleh dokter.
Asma dan ambeien merupakan dua penyakit yang sering menghantui calon Bunda yang menginginkan persalinan normal. Asma dapat memengaruhi pernapasan Bunda saat mengejan. Namun, selagi Bunda mengonsumsi obat sesuai pengawasan dokter serta mampu menghindari pencetus alergen, Bunda dapat tetap melahirkan secara normal.
Hal yang sama juga berlaku bagi pengidap ambeien. Selama ambeien masih ringan, tidak ada alasan bagi Bunda untuk tidak dapat bersalin secara normal. Namun, tetap konsultasikan kondisi Bunda pada dokter, ya.
Salah satu faktor yang menghambat proses persalinan normal adalah kelebihan berat badan, baik dari sisi ibu maupun bayi. Biasanya, ibu yang mengalami obesitas berpeluang besar melahirkan bayi berbobot besar pula. Karenanya, Bunda wajib memperhatikan asupan makanan dan kenaikan berat badan selama kehamilan.
Memang, ibu hamil dianjurkan untuk banyak beristirahat. Namun, bukan berarti Bunda harus tidur-tiduran sepanjang hari. Ibu hamil yang terlalu sering duduk atau jarang melakukan aktivitas fisik berisiko tinggi terkena wasir atau gangguan kesehatan lainnya.
Untuk memudahkan proses persalinan normal kelak, Bunda harus rajin melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan, senam hamil, atau melatih pernapasan.
Selama hamil, Bunda harus memperhatikan kadar gula darah, tekanan darah, dan hemoglobin untuk memastikan tidak ada risiko kesehatan yang dapat menghambat persalinan. Kondisi tubuh yang prima dapat dicapai dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, aktivitas fisik rutin, serta pikiran yang jernih.
Kondisi fisik setiap ibu hamil tentunya berbeda-beda. Namun, yang pasti, Bunda perlu konsisten menerapkan gaya hidup sehat bahkan ketika merencanakan kehamilan agar tubuh tetap kuat dan siap selama menjalani kehamilan hingga proses persalinan.
Agar pengetahuan Bunda makin bertambah, yuk ikuti Facebook dan Instagram Ibu Sehati yang menyajikan beragam informasi menarik seputar kehamilan. Ibu Sehati juga hadir dalam aplikasi iOS dan Android yang dapat diunduh secara gratis.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…