Categories: PersalinanPersiapan

5 Hal yang Dapat Meningkatkan Kemungkinan Persalinan secara Normal

Agar dapat bersalin secara normal, perhatikan faktor-faktor berikut ini.

Rasanya, hampir semua Bunda mengharapkan dapat bersalin secara normal. Persalinan normal dinilai memiliki risiko yang lebih kecil dan proses pemulihannya pun relatif cepat. Namun, Bunda perlu mengingat bahwa ada sejumlah faktor yang menentukan terjadinya persalinan normal.

Meski syarat dan kondisi persalinan normal telah terpenuhi, tidak terjamin 100 persen bahwa persalinan akan bebas dari risiko. Karenanya, Bunda wajib mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkatkan kemungkinan persalinan secara normal. Untuk lebih jelasnya, simak poin-poin pentingnya di bawah ini.

Adanya riwayat persalinan normal

Jika Bunda sebelumnya sudah pernah melahirkan secara normal, besar kemungkinan persalinan selanjutnya juga dapat dilakukan secara normal, terutama jika Bunda tidak memiliki masalah kesehatan atau komplikasi penyakit saat hamil.

Jika sebelumnya Bunda melahirkan melalui operasi caesar, peluang persalinan normal pun masih tetap ada. Bunda dapat menempuh persalinan normal pasca operasi caesar jika penyebab operasi sebelumnya ada pada kondisi bayi yang tidak memungkinkan seperti contohnya letak sungsang, air ketuban yang berkurang atau bayi yang terlalu besar. Sebaliknya, jika masalahnya ada pada kondisi rahim, mulut rahim atau jalan lahir yang sempit, maka persalinan via operasi adalah cara yang umumnya disarankan oleh dokter.

Tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat menghambat proses persalinan

Asma dan ambeien merupakan dua penyakit yang sering menghantui calon Bunda yang menginginkan persalinan normal. Asma dapat memengaruhi pernapasan Bunda saat mengejan. Namun, selagi Bunda mengonsumsi obat sesuai pengawasan dokter serta mampu menghindari pencetus alergen, Bunda dapat tetap melahirkan secara normal.

Hal yang sama juga berlaku bagi pengidap ambeien. Selama ambeien masih ringan, tidak ada alasan bagi Bunda untuk tidak dapat bersalin secara normal. Namun, tetap konsultasikan kondisi Bunda pada dokter, ya.

Bobot tubuh ideal

Salah satu faktor yang menghambat proses persalinan normal adalah kelebihan berat badan, baik dari sisi ibu maupun bayi. Biasanya, ibu yang mengalami obesitas berpeluang besar melahirkan bayi berbobot besar pula. Karenanya, Bunda wajib memperhatikan asupan makanan dan kenaikan berat badan selama kehamilan.

Tubuh tetap bergerak aktif selama kehamilan

Memang, ibu hamil dianjurkan untuk banyak beristirahat. Namun, bukan berarti Bunda harus tidur-tiduran sepanjang hari. Ibu hamil yang terlalu sering duduk atau jarang melakukan aktivitas fisik berisiko tinggi terkena wasir atau gangguan kesehatan lainnya.

Untuk memudahkan proses persalinan normal kelak, Bunda harus rajin melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan, senam hamil, atau melatih pernapasan.

Tubuh dalam kondisi prima selama kehamilan dan menjelang persalinan

Selama hamil, Bunda harus memperhatikan kadar gula darah, tekanan darah, dan hemoglobin untuk memastikan tidak ada risiko kesehatan yang dapat menghambat persalinan. Kondisi tubuh yang prima dapat dicapai dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, aktivitas fisik rutin, serta pikiran yang jernih.

Kondisi fisik setiap ibu hamil tentunya berbeda-beda. Namun, yang pasti, Bunda perlu konsisten menerapkan gaya hidup sehat bahkan ketika merencanakan kehamilan agar tubuh tetap kuat dan siap selama menjalani kehamilan hingga proses persalinan.

Agar pengetahuan Bunda makin bertambah, yuk ikuti Facebook dan Instagram Ibu Sehati yang menyajikan beragam informasi menarik seputar kehamilan. Ibu Sehati juga hadir dalam aplikasi iOS dan Android yang dapat diunduh secara gratis.

Dinda Derdameisya

Dokter Dinda Derdameisya adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang kini berpraktik di tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Kanker Dharmais, Brawijaya Women and Children’s Hospital, dan RSIA Asih. Tak hanya berpraktik di rumah sakit, saat ini Dokter Dinda juga menjalani kesibukan di H Clinic untuk memberi pelayanan aesthetic gynecologic yang berfungsi untuk menjaga dan merawat area intim. Perempuan yang telah berpengalaman selama 12 tahun di ranah kedokteran ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 2007 dan memperoleh gelar spesialisnya pada tahun 2014.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago