Earthing: Ini Manfaatnya untuk Si Kecil

Apakah Bunda sudah tahu tentang earthing? Simak beragam manfaatnya bagi tumbuh kembang si kecil berikut ini.

Kalau Bunda rajin mengikuti aktvitas Andien Aisyah di Instagram, tentu Bunda sering melihat penyanyi mungil satu ini bermain bersama anak balitanya di taman. Uniknya, Andien tidak memakaikan alas kaki pada anaknya saat berjalan di atas tanah. Menurut Andien, membiarkan buah hati bermain dengan bebas tanpa kekangan dari alas kaki dapat membantunya mengenal alam lebih dekat.

Kegiatan berjalan tanpa alas kaki tersebut ternyata punya namanya sendiri, yakni earthing. Metode earthing ini lazim diterapkan sebagai sarana terapi bagi bayi yang baru belajar berjalan serta orang-orang yang mengidap gangguan tidur, vertigo dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.

Baca juga: 3 Selebriti yang Menerapkan Pola Asuh Gentle Parenting

Selain baik bagi penderita penyakit degeneratif, earthing pun punya deretan manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang si kecil. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan mengenai manfaat earthing berikut ini.

Earthing bantu menormalkan ritme biologis manusia

Menurut Clint Ober dan Dr. Stephen Sinatra, penulis buku Earthing, jam biologis manusia perlu disesuaikan terus-menerus dengan denyutan alam yang mengatur ritme kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Berjalan tanpa alas kaki dapat menjadi metode yang tepat untuk mengenalkan kembali tubuh kita dengan aspek-aspek alam.

Earthing dapat merangsang saraf pada kaki

Anak yang sedang belajar berjalan dapat memperoleh stimulus dengan earthing. Saat earthing, kaki anak akan bersentuhan langsung dengan rumput, tanah, serta aspek alam lain yang berada di permukaannya. Rangsangan yang didapat dari lingkungan tersebut dapat berpengaruh pada perkembangan motorik dan sensorik anak.

Earthing dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh

Siapa sangka jika kontak langsung dengan alam melalui pijakan kaki juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Pernyataan tersebut didukung penelitian Journal of Alternative and Complementary Medicine, yang menyatakan earthing dapat mengurangi jumlah sel darah putih sekaligus meningkatkan produksi sel darah merah secara bersamaan. Kondisi tersebut berbanding lurus dengan peningkatan kekebalan imun pada anak.

Earthing juga bantu meningkatkan kualitas tidur anak

Rutin berjalan tanpa alas kaki pun mampu memengaruhi fisiologis manusia sekaligus meningkatkan relaksasi. Sejumlah penelitian bahkan mengklaim, orang-orang yang rutin berjalan tanpa alas kaki memiliki tidur malam yang lebih nyenyak dibanding mereka yang melakukan earthing secara berkala. Earthing pun dinilai efektif dalam menstabilkan ritme sirkadian, yang berdampak pada kualitas tidur malam yang lebih baik.

Baca juga: Joy Parenting, Pola Asuh Lintas Generasi

Proses detoksifikasi tubuh jadi lebih lancar dengan earthing

Tahukah Bunda? Bumi atau tanah memiliki ion negatif yang membantu membuang racun negatif dari tubuh. Selain melancarkan proses detoksifikasi, kegiatan ini juga dinilai mampu mengurangi efek peradangan, sekaligus memberikan efek yang menenangkan.

Bunda dapat melakukan earthing bersama buah hati setidaknya 20-30 menit setiap paginya. Tidak perlu khawatir dengan kuman. Selama Bunda rajin membersihkan kaki si kecil setelah earthing, kuman dan bakteri penyebab penyakit tidak akan menyerang.

Paling penting, pastikan si kecil dapat menikmati kegiatan ini agar dapat memperoleh manfaat earthing. Bila perlu, Bunda dapat mengajak si kecil bermain agar tidak mudah bosan.

Nah, Bunda, baca juga beragam informasi menarik seputar kehamilan dan pengasuhan dengan mengikuti Instagram dan Facebook Ibu Sehati. Kalau tidak mau ketinggalan informasi terkininya, Bunda bisa langsung unduh aplikasi Sehati di Play Store dan App Store. Semoga bermanfaat!

Dr. dr. Rachmat Sentika, Sp.A., MARS.

Dokter Rachmat Sentika adalah dokter spesialis anak yang saat ini berpraktik di RS Mayapada Lebak Bulus dan RS Premier Bintaro Jakarta. Sebelumnya, Dokter Rachmat pernah berpraktik di Puskesmas Pamanukan Subang dan RS Umum Tangerang. Dokter Rachmat juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama RS Krakatau Medika pada tahun 2011 hingga 2014. Sepanjang kariernya selama 29 tahun di bidang kesehatan, Dokter Rachmat tidak hanya aktif sebagai dokter. Ia juga banyak terlibat dalam organisasi kepemerintahan. Ia salah satunya pernah berperan sebagai Kelompok Ahli Departemen Kesehatan pada tahun 1999--2000 dan Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada tahun 2010---2013. Dokter Rachmat Sentika juga merupakan penggagas program Posyandu.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago