Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Ketahui 4 Tahapan Persalinan dan Hal yang Terjadi di Setiap Tahapannya - Sehati Kehamilanku
Categories: PersalinanProses

Ketahui 4 Tahapan Persalinan dan Hal yang Terjadi di Setiap Tahapannya

Saat menjalani persalinan normal, empat tahap persalinan ini akan dilalui oleh Bunda. Ketahui prosesnya sebelum menyambut kehadiran si kecil.

Waktu persalinan yang semakin dekat menjadi hal yang cukup mendebarkan bagi Bunda, terutama pada momen kehamilan dan persalinan pertama. Selain mempersiapkan perlengkapan untuk menyambut kehadiran si buah hati, Bunda juga sebaiknya mempersiapkan diri dengan mempertimbangkan proses persalinan yang akan dijalani.

Dalam persalinan normal, khususnya, terdapat empat tahap persalinan yang harus Bunda ketahui. Berikut adalah uraian mengenai proses yang terjadi pada tiap tahapan tersebut.

Tahap 1: Pembukaan

Tahapan paling awal dari persalinan adalah pembukaan serviks atau leher rahim. Proses ini ditandai dengan munculnya kontraksi yang frekuensinya kian meningkat seiring mendekati waktu kelahiran. Setiap kontraksi yang dirasakan akan memicu terbukanya jalan lahir yang dikenal dengan istilah bukaan.

Kontraksi atau rasa mulas teratur menjelang persalinan disertai pula dengan keluarnya lendir atau darah dari jalan lahir. Kondisi tersebut biasanya berlangsung antara 7-13 jam sebelum melahirkan dengan ukuran jalan lahir yang melebar secara bertahap dari 3cm hingga 10cm. Jangan mengejan jika belum ada instruksi dari bidan/dokter karena proses mengejan saat bukaan belum lengkap akan memperpanjang proses persalinan akibat jalan lahir yang bengkak.

Tahap 2: Persalinan Bayi

Setelah mengalami pembukaan lengkap, tahapan selanjutnya adalah kelahiran si buah hati. Persalinan bayi merupakan fase utama dalam tahapan ini, ditandai dengan kontraksi yang semakin sering dan pergerakan bayi mendekati jalan lahir. Pada tahap krusial inilah Bunda akan mulai dipandu untuk mengejan oleh bidan atau tenaga medis lain yang membantu proses persalinan. Normalnya, persalinan bayi akan memakan waktu antara 1-2 jam.

Hal yang wajar jika Bunda mengalami rasa sakit luar biasa pada tahapan ini. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan. Salah satunya adalah mengatur tubuh Bunda dalam posisi setengah duduk untuk melancarkan pembukaan jalan lahir.

Tahap 3: Mengeluarkan Plasenta

Setelah si buah hati berhasil dilahirkan, tahap persalinan ketiga yang harus dilalui adalah proses mengeluarkan plasenta, yakni organ yang menghubungkan janin dan rahim Bunda selama masa kehamilan. Plasenta umumnya dikeluarkan dalam jangka waktu 5-15 menit setelah kelahiran bayi.

Proses ini tidak kalah penting dari tahap persalinan bayi. Pasalnya, plasenta harus segera dikeluarkan secara utuh tanpa ada yang tertinggal. Plasenta yang tidak keluar sempurna atau berada di dalam rahim dalam waktu lama bisa menyebabkan perdarahan.

Tahap 4: Pemulihan dan Observasi Pascapersalinan

Pada tahap keempat, tenaga medis yang membantu persalinan akan mengobservasi kondisi Bunda pascamelahirkan untuk memastikan tindakan pemulihan yang sesuai. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) juga dilakukan dalam tahapan ini, yakni ketika Bunda sudah mulai merasa pulih dan siap untuk menyusui si buah hati pertama kali.

Proses pemulihan sebaiknya didampingi pula oleh proses pengawasan pascapersalinan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko pendarahan yang mungkin terjadi setelah Bunda melahirkan.

Itulah keempat tahap persalinan normal yang akan Bunda lalui saat mengantarkan si kecil melihat dunia barunya. Agar tidak ketinggalan berbagai ulasan informatif lain seputar kehamilan dan persalinan, ikuti Instagram dan Facebook atau unduh Sehati Apps yang tersedia di Apple Store dan Google PlayStore.

Dinda Derdameisya

Dokter Dinda Derdameisya adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang kini berpraktik di tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Kanker Dharmais, Brawijaya Women and Children’s Hospital, dan RSIA Asih. Tak hanya berpraktik di rumah sakit, saat ini Dokter Dinda juga menjalani kesibukan di H Clinic untuk memberi pelayanan aesthetic gynecologic yang berfungsi untuk menjaga dan merawat area intim. Perempuan yang telah berpengalaman selama 12 tahun di ranah kedokteran ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 2007 dan memperoleh gelar spesialisnya pada tahun 2014.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago