Meski kerap menjadi pilihan terakhir, melahirkan dengan jalan operasi bisa saja terjadi. Kasus emergency Caesarean bisa terjadi karena alasan-alasan berikut.
Menjelang hari persalinan, Bunda tentu sudah mulai sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut sang buah hati. Umumnya, ibu hamil lebih memilih untuk melahirkan secara normal karena ingin merasakan proses alamiah, seperti kontraksi, mengejan, sampai bayi keluar.
Namun, ada juga kondisi tertentu yang menyebabkan ibu harus menjalani emergency caesarean alias operasi Caesar yang bersifat darurat. Apa sajakah itu?
Emergency Caesarean dapat terjadi jika janin mengalami presentasi bokong, yakni keluar kepala yang terakhir setelah anggota badan. Pada keadaan ini ditakutkan kepala akan tersangkut dan sulit untuk keluar.
Defleksi (kepala janin menengadah), janin dengan presentasi kaki, dan tubuh janin terlilit tali pusat juga contoh lain presbo yang mengharuskan ibu menjalani emergency Caesar.
Denyut nadi normal pada janin adalah 120-160 kali per menit, jika hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan, misal menjadi 70 kali per menit, artinya sudah terjadi stres janin, sehingga perlu segera dilakukan bedah Caesar darurat.
Prolaps tali pusat merupakan kondisi yang ditandai dengan keluarnya tali pusat ke jalan lahir sebelum bayi dilahirkan. Jika hal ini terjadi, pasokan darah yang mengalir ke janin akan berkurang sehingga membahayakan keselamatan bayi. Untuk menyelamatkan bayi, dokter akan melakukan tindakan Caesar.
C-section darurat ditempuh jika ibu mengalami perdarahan hebat disebabkan beberapa hal, salah satunya plasenta yang menutupi jalan lahir sampai dengan plasenta yang lepas dari tempat perlekatannya. Kondisi ini menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada plasenta saat kontraksi. Untuk mencegah kemungkinan terburuk, dokter biasanya akan melakukan bedah Caesar.
Normalnya, menjelang kelahiran letak bayi akan bergeser sampai kepalanya berada di bawah dan kaki di atas. Posisi ini akan mempercepat proses persalinan karena kepala bayi semakin dekat dengan jalan lahir.
Namun, ada juga kasus ketika kaki bayi berputar mendekat ke jalan lahir atau kepala di samping sisi badan ibu (biasa dinamakan lintang). Jika keadaannya demikian, operasi Caesar adalah tindakan yang umum diambil.
Itulah beberapa kasus yang menyebabkan ibu hamil harus menjalani emergency Caesar. Apa pun metode persalinannya, semoga Bunda selalu diberi kesehatan agar bisa menyaksikan tumbuh kembang buah hati sampai besar nanti, ya!
Sambil menanti hari persalinan, yuk simak info bermanfaat lain seputar parenting dari Sehati di Facebook dan Instagram.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…