Baby Led Weaning: Do’s & Don’ts

Baby led weaning rupanya sedang jadi tren di kalangan orang tua. Ini aturannya.

Bunda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah baby led weaning, bukan? Metode membiarkan-bayi-makan-sendiri asal Inggris ini memang sedang jadi tren di kalangan ibu-ibu muda di Tanah Air, tak terkecuali Andien Aisyah, penyanyi yang sempat jadi perbicangan karena menerapkan teknik makan serupa kepada putranya, Kawa.

Nah, buat Bunda yang juga sedang berencana untuk mencoba baby led weaning (BLW), berikut aturan yang harus diperhatikan baik-baik.

Lakukan saat Bayi Siap

Do: aturan pertama sebelum menerapkan BLW yang wajib dipatuhi adalah mempertimbangkan usia bayi. Pada dasarnya metode ini bertujuan untuk mengganti asupan nutrisi yang kurang setelah bayi tak lagi mendapat ASI eksklusif. BLW lebih baik diterapkan saat bayi sudah berusia 6 bulan.

Don’t: Bunda mungkin menganggap ananda sudah bisa makan sendiri meski usianya belum genap 6 bulan. Jangan paksakan hal ini demi keamanan, ya. Lebih baik tunggu sampai bayi benar-benar siap.

Pemilihan Makanan

Do: Untuk menghindari risiko tersedak, lebih baik pemilihan jenis makanan dilakukan secara bertahap. Pada masa-masa awal penerapan BLW, Bunda bisa memberi bayi makanan lunak seperti avokad, pisang, atau puree. Pilih juga jenis makanan yang mudah digenggam bayi.

Don’t: Hindari memberikan makanan yang bertekstur keras seperti daging. Memberi buah-buahan secara utuh tanpa dipotong lebih dulu juga sangat tidak disarankan, sebab bisa menyebabkan bayi tersedak.

Makan Bersama

Do: Saat menerapkan BLW, usahakan Bunda atau Ayah tetap berada di samping bayi. Selain mendampingi buah hati, makan bersama juga akan memperkuat ikatan emosi (emotional bonding) antara anak dan orang tua.

Don’t: Jangan sekali-kali meninggalkan bayi sendirian ketika sedang mengunyah makanan pertamanya. Meski Bunda yakin makanan yang diberikan sudah benar-benar empuk, bayi cenderung masih “asal” ketika menelannya.

Kandungan Nutrisi

Do: Pastikan makanan yang diberikan kepada buah hati sudah mengandung cukup nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Buah dan sayuran adalah jenis asupan yang sangat disarankan saat program BLW diterapkan.

Don’t: Hindari memberikan makanan yang terlalu banyak lemak, terlalu manis/asin, atau makanan lain yang mengandung pewarna dan pengawet demi kesehatan sang buah hati.

Saat memutuskan untuk melatih bayi makan sendiri, Bunda juga perlu melatih kesabaran. Pada awalnya, bayi mungkin akan menunjukkan tanda-tanda penolakan pada makanan tertentu. Tetap mencoba dan jangan putus asa ya, Bun. Terakhir, konsultasikan lebih dulu dengan dokter anak sebelum memulai BLW.

Untuk mendapat informasi bermanfaat lain seputar parenting, yuk like dan kunjungi fanspage Facebook dan Instagram Ibu Sehati di sini.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago