5 Cara Mengurangi Heartburn Selama Hamil

Sensasi dada panas saat kehamilan bisa jadi gejala heartburn. Ketahui cara mengatasi heartburn bersama Ibu Sehati.

Heartburn atau dada terasa panas adalah salah satu kondisi yang cukup sering melanda ibu hamil. Gejala ini sering kali diiringi dengan sensasi menusuk pada ulu hati. Penyebab dari heartburn adalah refluks asam lambung yang naik ke dada hingga kerongkongan.

Pada saat ibu hamil, plasenta memproduksi hormon progesteron untuk melemaskan otot-otot usus dan organ lain sekitar perut. Salah satunya adalah otot katup antara perut dan kerongkongan. Ini mengakibatkan asam lambung dari perut menguap dan naik ke atas sehingga menimbulkan sensasi panas seperti terbakar pada dada.

Terkadang, heartburn terjadi lebih intens pada saat kehamilan memasuki usia trimester ketiga. Bayi mulai membesar dan memenuhi rongga perut sehingga asam lambung Bunda pun mudah naik ke dada.

Namun Bunda tidak perlu khawatir, ada cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi heartburn ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Mengatur Jadwal Makan

Jika biasanya Bunda makan tiga kali sehari, coba mulai makan lebih sering tetapi dengan porsi yang lebih sedikit. Dengan begitu, Bunda bisa mengontrol tingkat asam lambung yang ada di dalam perut dan mengatasi heartburn.

Misalnya saja, bagi jadwal makan menjadi lima kali sehari atau tiga jam sekali dari mulai pagi hingga malam. Pastikan semua menu mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh Bunda.

Mengunyah secara Perlahan

Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa mengunyah makanan lebih dari 30 kali sebelum menelannya akan memberi dampak baik bagi asam lambung. Di bukunya yang berjudul Living without Disease: A Miracle Enzyme Determines Life, Dr. Hiromi Shinya menemukan bahwa mengunyah makanan secara perlahan akan memicu produksi enzim alami yang membantu tubuh memproses makanan.

Hal tersebut akan membuat kerja lambung menjadi lebih ringan dan tubuh Bunda akan menerima makanan dengan baik. Bunda pun akan terhindar dari rasa begah yang sering terjadi berbarengan dengan gejala heartburn.

Hindari Makanan Pemicu Heartburn

Jika Bunda sering mengalami heartburn, mungkin sudah saatnya mengurangi makanan yang bisa menjadi pemicu. Karena heartburn merupakan hasil refluks asam lambung, hindari makanan yang bisa meningkatkan produksinya. Makanan pedas, asam, berlemak, serta kafein sebaiknya dihindari untuk mengurangi heartburn.

Ada baiknya Bunda memperbanyak konsumsi jus sehat kaya serat untuk memelihara kesehatan lambung selama hamil. Jus murni tanpa campuran susu dan gula berlebih juga akan memberikan nutrisi maksimal bagi tubuh Bunda.

Ubah Posisi Tidur

Untuk mengurangi risiko asam lambung naik ke dada dan kerongkongan pada saat tidur, gunakanlah bantal yang lebih tinggi. Posisi paling atas kepala berada setidaknya 5–10 cm dari bagian perut. Namun, tidak dianjurkan untuk berbaring setelah makan karena asam lambung yang harusnya memproses makanan malah akan naik ke dada.

Selain itu, Bunda juga bisa berbaring ke kiri pada saat tidur. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada American Journal of Gastroenterology pada tahun 2000 mengatakan, posisi tidur menghadap ke kiri menghadang asam lambung untuk naik ke esofagus.

Minum Air Putih secara Teratur

Minum air putih adalah cara paling sederhana untuk mengatasi heartburn. Dengan rutin meminum air putih, saluran pencernaan akan bersih dan asam lambung tidak akan mudah naik ke atas.

Heartburn bisa terjadi beberapa kali sepanjang kehamilan. Gejalanya bisa dimulai dengan mual, dada terasa panas, tenggorokan kering, serta rasa sakit di kerongkongan saat menelan. Di beberapa kasus yang berat, asam lambung mengikis pita suara sehingga ibu hamil mengalami serak.

Walaupun tidak bisa dihilangkan secara menyeluruh, gejala heartburn bisa dikurangi. Nah, jika Bunda ingin mengetahui lebih lanjut seputar kehamilan dan persalinan, mari bergabung dengan Ibu Sehati di laman Facebook dan Instagram.

Dinda Derdameisya

Dokter Dinda Derdameisya adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang kini berpraktik di tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Kanker Dharmais, Brawijaya Women and Children’s Hospital, dan RSIA Asih. Tak hanya berpraktik di rumah sakit, saat ini Dokter Dinda juga menjalani kesibukan di H Clinic untuk memberi pelayanan aesthetic gynecologic yang berfungsi untuk menjaga dan merawat area intim. Perempuan yang telah berpengalaman selama 12 tahun di ranah kedokteran ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 2007 dan memperoleh gelar spesialisnya pada tahun 2014.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago