Ketika Bayi Menolak Menyusu dari Ibu

Jika bayi tiba-tiba menolak untuk menyusu, apa yang akan Bunda lakukan? Pahami sebab-sebabnya terlebih dahulu sebelum menentukan langkah lebih lanjut.

Pada usia 0-6 bulan, bayi hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi ASI (Air Susu Ibu). Setelah itu, pemberian ASI bisa dilanjutkan hingga usia 2 tahun dan dibarengi oleh pemberian makanan utama.

Secara alamiah, bayi akan menyusu langsung pada Bunda jika lapar atau membutuhkan ketenangan. Namun, pada beberapa kasus tertentu, bayi justru menolak untuk menyusu. Apa yang menyebabkan bayi menolak menyusu?

BAYI MENOLAK MENYUSU (NURSING STRIKE)

Bayi menolak menyusu atau nursing strike merupakan keadaan dimana bayi tiba-tiba menolak menyusu di payudara setelah sebelumnya tidak ada masalah selama proses menyusui. Penolakan oleh bayi merupakan alasan umum untuk berhenti menyusui, akan tetapi sering kali dapat diatasi. Menolak menyusu merupakan cara bayi untuk memberitahukan pada ibu bahwa ada sesuatu yang salah dalam proses menyusui. Ada begitu banyak faktor yang dapat menyebabkan bayi menolak untuk menyusu. Apa saja biasanya penyebab bayi menolak menyusu?

Penyebab Bayi Menolak Menyusu

  1. Rasa sakit atau ketidaknyamanan. Sariawan, tumbuh gigi atau adanya sariawan di sekitar mulut dapat menyebabkan bayi atau anak merasa tidak nyaman saat menyusu
  2. Infeksi telinga. Adanya infeksi pada telinga juga dapat menyebabkan bayi merasa kesakitan pada saat menghisap ASI di payudara.
  3. Bayi terkena flu dan hidungnya tersumbat. Hidung yang tersumbat akan menyebabkan bayi kesulitan bernafas pada saat menyusu.
  4. Menyusui yang dijadwalkan atau terlambatnya memberi respon saat bayi menangis minta disusui.
  5. Perubahan mendadak pada pengaliran ASI (Let-down-reflect) terlalu deras atau produksi ASI mendadak berkurang tidak seperti biasanya. Menurunnya produksi ASI dapat disebabkan oleh penambahan susu formula dan penggunaan dot atau empeng.
  6. Saat menyusui, Bunda secara tidak sengaja atau tidak sadar telah membentak bayi atau berbicara bernada tinggi saat menyusui bayi.
  7. Bayi mengalami stres karena pemberian stimulasi yang berlebihan (over stimulation)
  8. Perubahan rasa ASI yang disebabkan oleh Bunda mengkonsumsi obat-obatan atau vitamin. Perubahan hormon yang dikarenakan oleh siklus menstruasi atau kehamilan juga terkadang mempengaruhi rasa dan produksi ASI.
  9. Adanya perubahan aroma tubuh Bunda yang disebabkan oleh berubahnya sabun mandi, lotion, deodorant atau parfum yang Bunda gunakan. Perubahan ini yang akan menyebabkan bayi kurang berminat untuk menyusu.

Bayi yang mengalami penolakan menyusu, bukan berarti berakhirnya proses menyusui. Fase bayi menolak menyusu biasanya terjadi selama 3 – 5 hari atau bahkan lebih lama, tergantung dari faktor penyebabnya. Fase bayi menolak menyusu ini tentu akan membuat perasaan sangat tertekan dan tidak nyaman pada Bunda dan bayi. Bunda pun mungkin akan merasa frustasi karena mendapatkan penolakan dari bayi Bunda. Jangan merasa bersalah terlalu berlarut-larut, karena hal tersebut tidaklah mutlak karena kesalahan Bunda. Ketimbang terus menerus merasa frustasi dan bersedih, lebih baik Bunda melakukan hal-hal yang dapat membuat bayi kembali mau menyusu.

Selain dengan terus menerus dicoba untuk kembali mau menyusu, Bunda juga harus memompa ASI setiap beberapa jam sekali. Hal ini bertujuan agar produksi ASI tetap terjaga, mencegah sumbatan ASI, bendungan ASI dan mastitis. ASI Perah yang sudah Bunda pompa dapat diberikan kepada bayi untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi dengan menggunakan media seperti cupfeeder, softcupfeeder, spuit, pipet atau dengan sendok.

Apa yang Bisa Dilakukan Saat Bayi Menolak Menyusu?

  1. Cobalah untuk menyusui bayi saat ia sedang mengantuk, karena banyak bayi yang menolak menyusu saat ia merasa terjaga dan baru mau menyusu saat sedang mengantuk
  2. Kunjungi dokter spesialis anak untuk menyingkirkan faktor penyebab medis bayi menolak menyusu, seperti infeksi telinga, sariawan, hidung tersumbat dll
  3. Variasikan posisi menyusui Bunda. Bisa jadi bayi menolak menyusu karena ia bosan dengan posisi menyusu selama ini
  4. Cobalah untuk menyusui di ruangan yang sejuk, sepi dan bercahaya redup. Jauhkan bayi dari suara televisi, radio atau telepon genggam
  5. Persering skin-to-skin contact, susuilah bayi dengan posisi kulit bayi bertemu dengan kulit Bunda (kangaroo mother care)
  6. Jika bayi menggigit saat menyusu, janganlah bereaksi terlalu cepat, cukup masukkan jari kelingking Bunda pada hisapan mulut bayi agar bayi melepaskan hisapannya dan ulangilah posisi serta perlekatan menyusui sembari memberi penjelasan kepada bayi agar saat menyusu tidak sambil menggigit
  7. Evaluasi perubahan dalam rutinitas Bunda sehari-hari, apakah perubahan rutinitas tersebut mengganggu bayi? Apakah Bunda sedang stres? Apakah Bunda sedang mengkonsumsi obat? Apakah Bunda menggunakan sabun atau parfum beraroma baru?

Saat bayi menolak menyusu, pantau cairan yang masuk dan yang keluar, pastikan bayi (berusia diatas 6 hari) buang air kecil minimal enam kali selama dua puluh empat jam. Jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis anak untuk memastikan kondisi bayi dalam keadaan baik-baik saja dan konselor menyusui untuk membantu Bunda dan bayi agar mau menyusu kembali. Sangat penting untuk terus mencoba untuk menyusui bayi Bunda. Dengan kesabaran dan ketekunan Bunda tentu akan bisa kembali ke rutinitas menyusui seperti sedia kala.

Itulah penjelasan mengenai penyebab dan bagaimana cara menangani bayi yang menolak meyusu. Untuk informasi lebih lengkap seputar tips menyusui lainnya, yuk like dan follow media sosial Ibu Sehati di Facebook dan Instagram atau unduh aplikasi Sehati melalui Google Play Store dan App Store.

Referensi:
1. Why would a baby go on a breast-feeding strike? (Mayo Clinic)
2. Menolak Menyusu (Pelatihan Konselor Menyusui – Perinasia)
Bidan Salshabila, Konselor Laktasi

Bidan yang akrab disapa Salsha ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia pernah berpraktik di RS Kemang Medical Care dan RSIA Duren Tiga sebelum akhirnya mendirikan @homecarebidan. Bersama @homecarebidan, Bidan Salsha memberikan pelayanan yang terkait dengan kebidanan dari rumah ke rumah. Tak hanya memberi dukungan bagi para ibu, Bidan Salsha sebagai seorang baby massage certified juga memberikan layanan pijat bagi bayi baru lahir. Bidan Salsha yang sudah menuntaskan pelatihan konselor laktasi juga siap memberikan konseling seputar permasalahan menyusui untuk pasien yang ia kunjungi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago