Jika bayi tiba-tiba menolak untuk menyusu, apa yang akan Bunda lakukan? Pahami sebab-sebabnya terlebih dahulu sebelum menentukan langkah lebih lanjut.
Pada usia 0-6 bulan, bayi hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi ASI (Air Susu Ibu). Setelah itu, pemberian ASI bisa dilanjutkan hingga usia 2 tahun dan dibarengi oleh pemberian makanan utama.
Secara alamiah, bayi akan menyusu langsung pada Bunda jika lapar atau membutuhkan ketenangan. Namun, pada beberapa kasus tertentu, bayi justru menolak untuk menyusu. Apa yang menyebabkan bayi menolak menyusu?
Bayi menolak menyusu atau nursing strike merupakan keadaan dimana bayi tiba-tiba menolak menyusu di payudara setelah sebelumnya tidak ada masalah selama proses menyusui. Penolakan oleh bayi merupakan alasan umum untuk berhenti menyusui, akan tetapi sering kali dapat diatasi. Menolak menyusu merupakan cara bayi untuk memberitahukan pada ibu bahwa ada sesuatu yang salah dalam proses menyusui. Ada begitu banyak faktor yang dapat menyebabkan bayi menolak untuk menyusu. Apa saja biasanya penyebab bayi menolak menyusu?
Bayi yang mengalami penolakan menyusu, bukan berarti berakhirnya proses menyusui. Fase bayi menolak menyusu biasanya terjadi selama 3 – 5 hari atau bahkan lebih lama, tergantung dari faktor penyebabnya. Fase bayi menolak menyusu ini tentu akan membuat perasaan sangat tertekan dan tidak nyaman pada Bunda dan bayi. Bunda pun mungkin akan merasa frustasi karena mendapatkan penolakan dari bayi Bunda. Jangan merasa bersalah terlalu berlarut-larut, karena hal tersebut tidaklah mutlak karena kesalahan Bunda. Ketimbang terus menerus merasa frustasi dan bersedih, lebih baik Bunda melakukan hal-hal yang dapat membuat bayi kembali mau menyusu.
Selain dengan terus menerus dicoba untuk kembali mau menyusu, Bunda juga harus memompa ASI setiap beberapa jam sekali. Hal ini bertujuan agar produksi ASI tetap terjaga, mencegah sumbatan ASI, bendungan ASI dan mastitis. ASI Perah yang sudah Bunda pompa dapat diberikan kepada bayi untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi dengan menggunakan media seperti cupfeeder, softcupfeeder, spuit, pipet atau dengan sendok.
Saat bayi menolak menyusu, pantau cairan yang masuk dan yang keluar, pastikan bayi (berusia diatas 6 hari) buang air kecil minimal enam kali selama dua puluh empat jam. Jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis anak untuk memastikan kondisi bayi dalam keadaan baik-baik saja dan konselor menyusui untuk membantu Bunda dan bayi agar mau menyusu kembali. Sangat penting untuk terus mencoba untuk menyusui bayi Bunda. Dengan kesabaran dan ketekunan Bunda tentu akan bisa kembali ke rutinitas menyusui seperti sedia kala.
Itulah penjelasan mengenai penyebab dan bagaimana cara menangani bayi yang menolak meyusu. Untuk informasi lebih lengkap seputar tips menyusui lainnya, yuk like dan follow media sosial Ibu Sehati di Facebook dan Instagram atau unduh aplikasi Sehati melalui Google Play Store dan App Store.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…