Setiap Ibu pasti khawatir apakah bayi mereka mendapatkan ASI yang cukup. Kenali 4 tanda di bawah ini untuk mengetahuinya.
Tidak seperti susu formula yang terukur jumlahnya, tidak ada yang bisa memprediksi seberapa banyak ASI yang telah diberikan kepada buah hati. Ketidaktahuan tersebut seringkali membuat Ibu menyusui merasa khawatir, apakah bayi mereka telah mendapatkan ASI sesuai dengan tingkatan tumbuh kembangnya. Apalagi jika buah hati menunjukkan tanda-tanda seperti tidak sabaran saat menyusu, sering minta susu, hingga rewel setiap disusui.
Gejala-gejala tersebut seringkali membuat kita ragu, sehingga program untuk memberikan ASI eksklusif pun terganggu karena bayi terlihat selalu haus. Akhirnya kita memberikan susu formula sebagai tambahan. Untuk menghindari hal semacam ini, ada baiknya kita mempelajari tanda-tanda ASI cukup untuk diberikan kepada buah hati.
Mari kita simak ulasannya!
Saat menyusu, bayi tampak mengisap dan terdengar suara menelan. Meskipun pada beberapa bayi tidak menunjukkan suara menelan yang jelas, bunda dapat memperhatikan gerakan lehernya yang tampak naik dan turun seperti sedang menelan.
Saat ia menyusui, perhatikan bagian antara leher dengan dagunya. Saat mengisap, dagu si kecil akan bergerak naik turun selama beberapa kali, kemudian dagu akan bergerak turun lebih jauh ke bawah selama beberapa saat sebelum naik lagi ke posisi semula. Jeda ini menandakan bahwa ia sedang menelan ASI Bunda. Sementara gerakan dagunya yang naik-turun dengan cepat merupakan tanda bahwa ia sedang menstimulasi puting Bunda dengan gerakan mengisap cepat.
Saat sudah kenyang menyusu, bayi akan melepaskan sendiri payudara bunda dan ketika di coba ditawarkan untuk menyusu kembali, ia akan menutup rapat mulutnya.
Beberapa hari setelah dilahirkan, bayi akan mengalami penurunan berat badan namun tidak lebih dari 10% dari berat badan saat lahir. Berat badan bayi akan kembali ke berat badan saat lahir setelah 10 – 14 hari. Selama 4 minggu pertama usianya bayi akan mengalami kenaikan sebanyak 800-1000 gr.
Di hari pertama kelahirannya, bayi akan mengeluarkan mekonium (BAB pertama bayi yang berwarna kehitaman atau hijau tua). Biasanya dikeluarkan dalam waktu 2X24 jam setelah kelahiran. Dari mekonium, bayi akan mengalami BAB peralihan dari mekonium ke BAB ASI. Pada bayi ASI bisa BAB tiap kali menyusu, atau sekali dalam beberapa hari.
Sebagian bayi ASI tidak BAB setiap hari. Bahkan ada yang BAB setelah 8-14 hari karena ASI sangat mudah dicerna sehingga dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan ‘ampas’ ASI. Bunda tak perlu khawatir selagi bayi tetap aktif sehat, tidak menderita demam, tidak lemas atau menangis terus karena kesakitan, perut tidak keras dan membuncit, dan bentuk serta warna BAB tetap normal.
Bayi ASI di usia 1-5 hari akan BAK sesuai dengan jumlah usianya. Menginjak usia 6 hari sampai seterusnya, bayi akan BAK minimal 6 kali dalam 24 jam.
Ketika mulai menyusui si kecil, mungkin payudara masih terasa kencang dan penuh. Saat si kecil sudah selesai menyusui, Bunda akan merasakan payudara terasa lebih “kosong”, lunak, dan kempis.
Namun bila payudara Bunda terlalu keras, si kecil akan kesulitan dalam mengisapnya. Bila demikian, kompreslah payudara dengan handuk hangat cenderung panas, kemudian perahlah dengan jari-jari Bunda. Setelah ASI keluar, payudara Bunda akan menjadi lebih lunak, dan si kecil akan lebih nyaman untuk mengisapnya.
Hal ini bisa kita lihat dari bayi yang baru lahir. Jika ASI yang diberikan cukup memadai, bayi yang kenyang biasanya akan langsung tertidur begitu selesai menyusu. Sekitar 2 hingga 3 jam kemudian, mereka akan terbangun dan Anda bisa menyusuinya lagi. Kegiatan semacam ini biasanya akan berlangsung hingga bayi berumur beberapa bulan.
Nah Bunda, itulah 7 tanda-tanda ASI cukup bagi Si Buah Hati. Untuk memperbanyak produksi ASI, jangan lupa mengonsumsi makanan dan asupan gizi yang cukup. Jangan lupa juga untuk senantiasa menstimulasi buah hati agar rajin menyusu sehingga nutrisi yang didapatkan dari ASI cukup memadai.
Untuk informasi lain seputar menyusui dan merawat buah hati, jangan lupa untuk follow dan like akun Facebook ataupun Instagram Sehati. Semoga informasi di atas bermanfaat. Selamat menyusui.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…