Masalah overweight atau kelebihan berat badan tidak hanya berkaitan dengan penampilan, tetapi juga kesehatan. Karena adanya tumpukan lemak berlebih dalam tubuh, orang yang terlalu gemuk berisiko mengalami gangguan kesehatan yang serius.
Tahukah Bunda, bayi juga kerap mengalami masalah kelebihan berat badan. Menurut catatan World Health Organization (WHO), dikutip dari National Center of Biotechnology Information (NCBI), ada lebih dari 42 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami overweight. Meskipun terlihat lucu dan menggemaskan, overweight pada bayi sebaiknya tidak diabaikan.
Penyebab bayi mengalami overweight antara lain faktor genetis dan perilaku sehari-hari. Sebaliknya, para peneliti menyebutkan, pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif pada 6 bulan pertama dan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) hingga usia 2 tahun dapat mengurangi risiko terjadinya overweight.
Namun, apakah mungkin bayi ASI overweight? Selain harus tahu berapa jumlah susu yang dibutuhkan bayi, perhatikan pula faktor pemicunya. Biasanya, berat badan bayi akan mengalami peningkatan yang signifikan setelah mendapatkan asupan MPASI yang tidak sesuai ketentuan. Penyebab lainnya adalah kurangnya aktivitas bergerak sehingga kalori tidak terpakai secara optimal.
Sebelum bayi dinyatakan overweight, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan. Salah satunya, meneliti pertumbuhan bayi melalui growth chart. Pada grafik pertumbuhan ini, ada ukuran berat badan bayi yang ideal sesuai usianya. Pemberian ASI pun tetap boleh dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Bayi yang overweight memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi pada masa dewasanya. Sementara itu, overweight yang terjadi pada masa anak-anak dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, seperti masalah pada tulang, kesulitan tidur, depresi, dan diabetes.
Nah, untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang efektif adalah mengajak anak untuk aktif. Tidak perlu harus ke tempat bermain di luar ruangan, aktivitas sederhana seperti menggerakkan kaki dan tangan pun sudah cukup. Dengan demikian, kalori yang terbakar pun lebih maksimal. Strategi lainnya adalah mengatur asupan makanan yang dikonsumsi bayi sesuai ketentuan MPASI yang ideal.
Kenaikan berat badan bayi pada masa awal kehidupannya hendaknya disikapi dengan bijaksana. Bunda tidak perlu cemas berlebihan, tetapi juga harus tetap waspada dan mengusahakan yang terbaik untuk si kecil.
Demikian ulasan singkat mengenai bayi ASI overweight, baik risiko maupun solusinya. Berbagai informasi lain seputar tumbuh kembang anak juga bisa didapatkan melalui akun Facebook atau Instagram Sehati. Supaya lebih praktis, Bunda juga bisa mengakses Sehati melalui aplikasi yang dapat diunduh di Google Play Store dan Apps Store. Semoga bermanfaat.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…