Masing-masing orang tua tentu menerapkan pola asuh yang berbeda kepada anak-anaknya. Pun sama halnya dengan Bunda dan teman-teman. Bisa jadi Bunda menganggap gentle parenting adalah yang terbaik, sementara teman-teman justru berpendapat sebaliknya.
Nah, bagaimana cara terbaik menghadapi teman dengan gaya parenting yang berbeda? Simak ulasan berikut, ya, Bun.
Bunda mungkin akan banyak tak setuju dengan cara teman mengasuh buah hatinya—misalnya ketika melihat bagaimana mereka mengatasi anaknya yang sedang tantrum. Meski menurut Bunda cara tersebut tak efektif, jangan sekali-kali menggurui, sebab setiap orang tua tahu mana yang paling baik untuk anaknya.
Suatu waktu Bunda mungkin sedang berkumpul dengan teman-teman sembari membawa anak masing-masing. Lalu salah satu anak teman menangis kencang tak berhenti meski sudah dibujuk sana-sini. Bagaimana Bunda bersikap?
Tetap tenang adalah sikap terbaik. Jangan sekali-kali menggurui teman-teman Bunda dengan jawaban yang sok menasihati, sebab belum tentu teman setuju dengan semua gaya parenting Bunda.
Saling berbagi cerita tentu boleh, bahkan sangat disarankan. Namun, hindari memberi nasihat jika tidak diminta. Persoalan pola asuh memang sangat sensitif dan rentan menyinggung perasaan—yang pada akhirnya berujung pada debat dan konflik antar-ibu.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, soal pola asuh memang rentan memicu debat antar-orang tua. Jadi, jangan sekali-kali membahas cara pengasuhan anak ketika Bunda bertemu dengan teman-teman yang menerapkan parenting style yang tak sama.
Lebih baik bicarakan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan anak-anak, misalnya tentang hobi, buku, atau film favorit. Bukankah peran Bunda tidak melulu menjadi ibu?
Saat konflik akibat beda gaya parenting dengan teman tak terhindarkan, lebih baik luangkan waktu untuk saling introspeksi diri. Bunda juga disarankan untuk tidak menemuinya untuk sekian waktu.
Jika kondisi sudah mereda, bolehlah kembali merencanakan pertemuan dengannya. Yang paling penting, jangan lagi memperdebatkan soal pola asuh.
Sebetulnya tak masalah apa pun gaya parenting-nya, sebab setiap pola asuh memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, terkadang muncul naluri kompetitif antar-orang tua sehingga kebiasaan membanding-bandingkan dan selisih pendapat tidak bisa dihindari.
Bagaimana caranya agar tidak terlibat konflik dengan teman mengenai hal ini? Ingatkan diri bahwa di dunia ini TIDAK ADA gaya parenting yang paling baik dan sempurna. Dan sesungguhnya, gaya parenting terbaik adalah yang disesuaikan dengan kondisi keluarga, anak dan lingkungannya.
Nah, sekarang Bunda sudah punya bekal untuk bertemu dengan teman-sesama-ibu nantinya. Ketimbang selisih pendapat, kenapa tidak share informasi bermanfaat lain seputar parenting dari Sehati? Semoga bermanfaat!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…