Kram Saat Hamil di Malam Hari: Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya

Lebih dari 50 persen wanita mengalami kram saat hamil. Gejalanya sering kali datang ketika malam hari. Meskipun Ibu hamil biasa mengalami hal itu, penanganan harus tetap dilakukan. Lagi pula, kram di malam hari bisa mengganggu kualitas tidur yang dapat berdampak pada kesehatan.

Umumnya, kram digambarkan sebagai sensasi tertarik di bagian tubuh tertentu. Semisal di betis. Saat kram menyerang, Bunda akan merasakan nyeri luar biasa. Gejala ini juga bisa terjadi pada perut; baik salah satu sisi maupun keduanya.

Penyebab Kram Saat Hamil

Ketika memasuki trimester pertama, kram terjadi di bagian kaki. Penyebabnya adalah perkembangan rahim yang mendorong pembesaran perut. Hal ini mengakibatkan beberapa otot menekan peredaran darah ke jantung dan saraf kaki. Kram dapat terjadi sebagai akibat perubahan normal yang terjadi selama perkembangan janin dalam kandungan.

Pada kondisi kram tersebut dirasakan secara teratur, maka sebaiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter atau bidan terdekat karena ini dapat menjadi pertanda adanya ancaman keguguran.

Adapun sensasi tertarik yang terjadi, umumnya diakibatkan oleh karena adanya pembesaran dari rahim selama kehamilan yang mengakibatkan regangan pada otot atau ligamen yang menyokong rahim.

Kram di trimester kedua lebih sering menyerang jaringan ikat disebabkan oleh karena regangan pada ligamentum penggantung rahim yang disebut ligamentum rotundum.  Saat rahim berkembang, jaringan ikat meregang. Peregangan inilah yang menimbulkan rasa nyeri di perut bagian bawah yang terkadang menjalar ke daerah tungkai atas.

Menurut riset di situs American Pregnancy Association, kram masih mungkin terjadi di trimester berikutnya. Namun, gejalanya lebih ringan sehingga tak perlu dicemaskan. Penyebab kram di masa ini cukup beragam, antara lain gas dan kembung, konstipasi, serta hubungan seksual.

Tips Mengatasi Kram Perut Saat Hamil

Anda sering mengalami kram ringan selama kehamilan? Terapkan lima tips ini untuk mengatasinya.  

  • Melakukan Peregangan

Kegiatan yang Bunda lakukan sepanjang hari mungkin membuat otot-otot betis terasa pegal, terlebih saat hamil. Kelelahan dapat mengakibatkan, beberapa bagian otot terasa kencang/ kram. Untuk mencegah kram, lakukan peregangan selama 10-20 detik setiap hari.

  • Kompres Bagian yang Nyeri dengan Botol Berisi Air Hangat

Berdasarkan riset Mayo Clinic, air hangat memberikan efek relaksasi terhadap otot. Jadi, Bunda bisa gunakan handuk yang dibasahi air hangat untuk mengompres betis atau perut saat kram di malam hari. Untuk hangat yang tahan lama, coba isi air hangat ke dalam botol, kemudian kompres perut dengan botol tersebut.

  • Rutin Berolahraga Selama Kehamilan

Rutin berolahraga bisa membantu mencegah terjadinya kram, terlebih menjelang persalinan. Jalan kaki dan yoga merupakan olahraga yang tepat untuk wanita hamil. Kebiasaan ini dipercaya mampu mengurangi risiko kontraksi Braxton Hicks di trimester akhir. Namun sebelum berolahraga, perhatikan beberapa faktor berikut ini ya Bunda. 

  • Mandi Air Hangat dan Berikan Pijatan Kecil

Gejala kram yang mengganggu waktu tidur di malam hari dapat dicegah dengan mandi air hangat. Bunda bisa berendam selama beberapa menit sampai tubuh merasa relaks. Kemudian, berikan pijatan kecil di bagian yang terasa pegal agar tubuh menjadi lebih rileks.

  • Mengonsumsi Pisang

Kram juga bisa diatasi dengan cara mengonsumsi pisang. Pasalnya, buah ini kaya akan kalium. Mineral ini berfungsi untuk memperbaiki kerja sel, jaringan, dan organ. Perbaikan tersebut secara otomatis merelaksasi otot dan mengembalikan fungsinya.

Itulah beberapa hal yang harus Bunda ketahui seputar kram saat hamil. Ingat, kram pada perut juga dapat menjadi pertanda adanya ancaman keguguran atau persalinan. Oleh karena itu jika kram dirasakan sering, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter ya Bunda.  Ikuti terus info terkininya dengan cara follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati atau download Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.

Dr. Olivia Widyanti, SpOG

Dokter Olivia Widyanti Budiman adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kini berpraktik di RS Bhayangkara Brimob. Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar spesialisnya di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Dokter Olivia kini aktif menulis untuk situs Ibu Sehati. Tak hanya itu, dokter yang gemar berolahraga ini juga turut berpartisipasi mengisi materi kelas online yang diselenggarakan oleh Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago