Categories: MenyusuiTips

5 Tantangan Menyusui Pasca Operasi Caesar & Cara Mengatasinya

Persalinan secara caesar biasanya dilakukan ketika Ibu dan bayi berada dalam kondisi darurat. Operasi dapat dilakukan saat persalinan normal tidak memungkinkan untuk dilakukan. Namun, memilih tindakan C-section bukan berarti tanpa risiko.

Beberapa tantangan menyusui pasca operasi caesar bisa saja terjadi. Untuk itu, kenali beberapa kesulitan yang mungkin muncul setelah C-section dan persiapkan diri Bunda sebaik mungkin untuk menghadapinya.

Muncul Rasa Sakit Akibat Luka Operasi Caesar

Tindakan pembedahan akan menimbulkan rasa tidak nyaman di beberapa hari pertama pascaoperasi. Bekas luka operasi sering kali memunculkan sensasi nyeri dan sakit ketika duduk. Akibatnya, Bunda mungkin akan merasa kesulitan saat meletakkan bayi di area perut dan dada untuk disusui.

Solusinya, pilihlah posisi menyusui paling nyaman. Posisi tidur miring merupakan cara yang terbaik selama Bunda dalam masa pemulihan pasca caesar.

ASI Pertama Tertunda

Caesar adalah operasi yang melibatkan anestesi epidural. Tindakan tersebut akan menimbulkan efek samping pascaoperasi. Dalam proses operasi tersebut Bunda akan mendapatkan pengobatan antibiotik dan pereda nyeri. Proses menyusui dapat mentransfer obat-obatan tersebut. Sebab itu, umumnya rumah sakit menunda rooming-in (rawat gabung Bunda dengan bayi dalam satu kamar perawatan). Kalau superti ini, ada kemungkinan pemberian ASI menjadi terhambat.

Namun, jangan sampai kondisi ini menyurutkan semangat Bunda. Sebagai seorang Ibu, sudah semestinya Bunda tidak menyerah begitu saja. Berusahalah agar ASI pertama tetap bisa diberikan kepada si kecil. Bunda dapat mendiskusikan hal ini kepada dokter kandungan saat pemeriksaan kandungan rutin dan meminta bantuan perawat saat akan melakukan rawat gabung. Seiring proses menyusui ini, proses bonding pun akan terjadi secara natural.

Produksi ASI Terhambat

Setelah operasi caesar, terjadi perubahan hormon di dalam tubuh perempuan, termasuk oksitosin. Pada kelahiran normal, oksitosin meningkat cepat karena Bunda bisa kontak kulit dengan bayi. Namun, saat memilih jalan caesar, peluang skin to skin contact semakin kecil. 

Hal itu menyebabkan penurunan jumlah hormon oksitosin yang terproduksi. Akibatnya, produksi ASI menjadi terhambat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, mintalah bantuan perawat atau dokter agar bisa kontak kulit dengan bayi pascaoperasi. Yakinkan mereka, bahwa Bunda benar-benar menginginkannya.

Waktu Pemulihan Lebih Lama

Tindakan bedah caesar memiliki risiko pemulihan lebih lama. Rasa sakit kerap kali mendera setiap bangun dari tempat tidur untuk mengangkat bayi. Belum lagi jam istirahat yang terganggu karena harus menyusui bayi setiap beberapa jam sekali.

Di masa tersebut, dukungan dari pasangan sangat penting. Biarkan ia membawakan bayi ke sisi Bunda saat akan menyusui. Jangan sekali-kali beranjak dari tempat tidur jika kondisi belum pulih, atau dokter Bunda belum mengizinkan. Jika dokter sudah memberi izin untuk bunda beraktifitas normal, bunda dapat mobilisasi secara bertahap dengan bantuan perawat terlebih dahulu.

Rentan Mengalami Gangguan Emosional

Terhambatnya pelepasan hormon oksitosin pasca caesar bisa memengaruhi emosional. Beberapa penelitian membuktikan; oksitosin dapat merelaksasi dan menenangkan. Jika kekurangan hormon ini, Bunda lebih rentan stres dan frustrasi setelah operasi.

Bunda dapat mencegah dan mengatasi masalah tersebut dengan bantuan konselor laktasi atau seorang terapis. Konsultasikan semua kesulitan Bunda, kemudian cobalah untuk berpikir positif.

Demikian lima kesulitan yang biasa dialami setelah melahirkan secara caesar. Pastinya, semua masalah tersebut dapat diatasi sehingga Bunda bisa sukses menyusui pasca caesar. Yuk, simak terus informasi terbaru seputar kehamilan dengan cara follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati atau download Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.

Bidan Salshabila, Konselor Laktasi

Bidan yang akrab disapa Salsha ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia pernah berpraktik di RS Kemang Medical Care dan RSIA Duren Tiga sebelum akhirnya mendirikan @homecarebidan. Bersama @homecarebidan, Bidan Salsha memberikan pelayanan yang terkait dengan kebidanan dari rumah ke rumah. Tak hanya memberi dukungan bagi para ibu, Bidan Salsha sebagai seorang baby massage certified juga memberikan layanan pijat bagi bayi baru lahir. Bidan Salsha yang sudah menuntaskan pelatihan konselor laktasi juga siap memberikan konseling seputar permasalahan menyusui untuk pasien yang ia kunjungi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago