Idealnya, janin di dalam rahim akan terus tumbuh dan berkembang sesuai usia kehamilan. Namun, pada kondisi tertentu pertumbuhan janin tersebut dapat terganggu. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya hambatan pertumbuhan pada kehamilan adalah dengan melakukan pengukuran tinggi fundus uteri dan melakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Nah, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan Bunda.
Nutrisi yang Bunda konsumsi selama kehamilan akan dihantarkan ke janin lewat plasenta. Artinya janin dalam kandungan Bunda bergantung sepenuhnya pada nutrisi yang Bunda berikan. Janin yang tidak memperoleh nutrisi yang cukup dari asupan makanan yang dikonsumsi ibu dapat mengalami hambatan pertumbuhan. Nutrisi yang dimaksud tidak hanya terdiri atas karbohidrat, protein dan lemak, namun juga vitamin dan mineral seperti asam folat, kalsium, zat besi, dan vitamin A.
Tidak hanya dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan, namun juga dapat mengakibatkan cacat pada janin dalam kandungan Bunda. Kurangnya asam folat, misalnya, dapat menyebabkan kecacatan pada janin. Untuk menghindari masalah tersebut, ibu perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi cukup selama masa kehamilan.
Faktor lain yang dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat adalah gaya hidup Bunda loh. Kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol serta menggunakan obat-obatan terlarang, sangat buruk bagi kesehatan kandungan.
Infeksi yang terjadi pada kehamilan dapat menimbulkan masalah yang serius pada janin. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk hamil, seorang calon ibu sebaiknya harus mendapatkan vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella) sebagai upaya pencegahan.
Selain itu, wanita yang sedang hamil juga perlu menerapkan gaya hidup bersih dan sehat supaya tidak terjangkit virus TORCH (Toxoplasmosis, Other (Syphilis, Varicella-zoster, Parvovirus B19), Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes) untuk menghindarkan kelainan pada janin dalam kandungan Bunda.
Adanya kelainan pada plasenta juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan janin. Plasenta memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu menyalurkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan janin. Jika aliran tersebut tidak lancar atau terhambat, kebutuhan janin otomatis tidak tercukupi. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan janin kurang optimal.
Beberapa penyakit pada ibu yang sedang hamil juga mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungannya. Tidak hanya mengakibatkan pertumbuhan janin yang berlebihan, kencing manis juga dapat mengakibatkan pertumbuhan janin yang terhambat. Demikian pula jika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi, pengentalan darah, gangguan jantung, gangguan tiroid dan sebagainya.
Kelima faktor tersebut dapat menyebabkan bayi di dalam kandungan tidak tumbuh dengan normal. Tidak hanya tumbuh dalam hal ukuran, hambatan pertumbuhan janin dalam kandungan juga dapat mengakibatkan gangguan perkembangan organ-organ dalam tubuh janin sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Informasi ringan seperti ini juga bisa Bunda dapatkan dengan menggunakan aplikasi Sehati dengan mengunduh aplikasi ini di Play Store atau Apple Store. Selain itu, Bunda juga bisa mengikuti Facebook dan Instagram Ibu Sehati yang menyajikan ragam informasi menarik dan bermanfaat. Yuk, like dan follow, ya!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…