Cara Menyimpan ASIP yang Benar

Salah satu wujud cinta Ibu kepada sang buah hati adalah berupaya memberikan ASI (Air Susu Ibu) selama 6 bulan penuh. ASI memiliki manfaat yang sangat baik bagi tumbuh kembang bayi dan juga bagi Bunda. Masalahnya, tidak semua Ibu memiliki keleluasaan melakukan hal tersebut karena alasan pekerjaan.

Nah, salah satu cara untuk menyiasatinya adalah dengan memerah ASI Perah (ASIP). ASIP harus disimpan di tempat yang tepat dengan cara yang benar supaya kualitasnya tidak menurun. Bahkan, ASIP juga bisa basi dan tidak dapat lagi digunakan jika sudah terkontaminasi. Nah, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang cara menyimpan ASIP yang benar.

Lama Penyimpanan

Tahukah Bunda, ASIP sebenarnya dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Namun, hal tersebut bergantung pada metode penyimpanan yang dilakukan. Jika ASIP hanya diletakkan pada suhu ruang, lama penyimpanan maksimal sekitar 6-8 jam. Jika ruangan terasa hangat maka ASIP dapat optimal selama 4 jam. Sementara itu, jika disimpan pada cool box yang dikelilingi dengan ice gel, ASIP dapat bertahan sekitar 24 jam.

Jika disimpan di kulkas, ASIP dapat bertahan selama 4 hari, sedangkan jika ASIP disimpan didalam freezer kulkas dua pintu, lama penyimpanan bisa mencapai 3 bulan dan jika ASIP disimpan pada freezer khusus, ASIP mampu bertahan selama 12 bulan, namun kualitas ASIP akan optimal hingga bulan ke 6. Sebab itu, sangatlah penting untuk melabeli seluruh botol atau kantong ASIP dengan stiker yang berisi data Hari, Tanggal, Tahun, dan Pukul berapa ASIP tersebut di pompa. Jangan lupa juga untuk menyertakan jumlah ASIP yang tersimpan.

Berikut ini panduan lengkapnya:

  • ASI perah bertahan selama 6-8 jam dalam ruangan bersuhu sekitar 16-26 derajat Celcius
  • ASI perah tahan selama 4 hari jika disimpan dalam kulkas bersuhu 0 sampai -4 derajat Celcius
  • ASI perah bertahan selama 24 jam dalam cool box (15 derajat celcius) yang dikeliling ice gel
  • ASI perah tahan selama 3-6 bulan di freezer kulkas (dengan pintu terpisah) bersuhu minimal -4 derajat Celcius dan sampai 12 bulan di deep freezer atau deep freezer bersuhu -18 derajat Celcius

Cara Penyimpanan

Ada 2 metode yang paling umum digunakan untuk menyimpan ASIP, yaitu menggunakan botol  kaca ASIP dan menggunakan kantong plastik khusus. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. ASIP yang disimpan di botol kaca tidak mudah tumpah atau terkontaminasi, tetapi membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.

Sementara itu, menggunakan kantong ASIP dianggap lebih fleksibel karena bisa ditumpuk. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati karena risiko bocor, rusak dan terkontaminasi pun lebih besar.

Apapun wadah yang Bunda pilih untuk menyimpan ASIP, pastikan itu steril. Bila menggunakan botol kaca ASIP, sterilisasi dengan merebus botol dalam air mendidih selama 5-10 menit. Selain merebus, Bunda juga dapat memakai alat sterilisasi elektrik. Pastikan Bunda mengecek keamanan dan ketahanan kemasan pada label, sebelum menggunakan alat ini.

ASIP harus disimpan di tempat yang tertutup rapat. Sebaiknya jangan membuka atau menutup tempat penyimpanan ASIP berkali-kali karena risiko terkontaminasi bakteri menjadi lebih besar. Selain itu, membuka atau menutup tempat ASIP terlalu sering dapat menimbulkan perubahan suhu, yang pada akhirnya memengaruhi daya tahan ASIP.

Metode Penyimpanan Saat di Luar Rumah

Ada beberapa alasan yang mengharuskan seorang ibu membawa ASIP dalam perjalanan. Nah, agar kondisinya tetap terjaga, Bunda disarankan untuk menggunakan cooler bag yang dilengkapi dengan ice gel. Karena dilapisi oleh aluminium foil, cooler bag bersuhu 15 derajat celcius sangat efektif menjaga suhu ASIP tetap dingin hingga 24 jam.

Nah, demikian informasi singkat mengenai cara menyimpan ASIP yang benar, baik ketika di rumah maupun saat bepergian. Bunda juga bisa mendapatkan informasi terkini mengenai seluk-beluk menyusui melalui aplikasi Sehati. Aplikasi ini dapat diunduh di Apple Store dan Play Store. Selanjutnya, like Facebook dan follow Instagram Ibu Sehati untuk informasi terkait lainnya. Semoga bermanfaat.

Bidan Salshabila, Konselor Laktasi

Bidan yang akrab disapa Salsha ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia pernah berpraktik di RS Kemang Medical Care dan RSIA Duren Tiga sebelum akhirnya mendirikan @homecarebidan. Bersama @homecarebidan, Bidan Salsha memberikan pelayanan yang terkait dengan kebidanan dari rumah ke rumah. Tak hanya memberi dukungan bagi para ibu, Bidan Salsha sebagai seorang baby massage certified juga memberikan layanan pijat bagi bayi baru lahir. Bidan Salsha yang sudah menuntaskan pelatihan konselor laktasi juga siap memberikan konseling seputar permasalahan menyusui untuk pasien yang ia kunjungi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago