Ibu Hamil Mengalami Sembelit? Ini Cara Mengatasinya

Apakah Bunda lebih jarang buang air besar selama kehamilan? Waspada; sembelit saat hamil, bisa menimbulkan efek negatif pada tubuh. Dari mulai sehingga dapat menimbulkan rasa penuh pada daerah perut dan panggul, tidak nyaman saat buang air besar, kembung dan wasir, sampai melemahnya pembuluh darah di anus.

Tanda-tanda awal sembelit bisa dilihat dari bentuk kotoran yang keluar ketika buang air besar. Biasanya, memiliki tekstur lebih keras, frekuensi berkurang, serta terasa belum tuntas.

Apa Penyebab Sembelit Saat Hamil?

Salah satu penyebab sembelit atau konstipasi adalah peningkatan kadar hormon progesteron pada kehamilan. Fungsi utama hormon ini, yakni progesteron ini mengakibatkan otot polos tubuh menjadi lebih rileks. Saat hamil, kadarnya meningkat sehingga memengaruhi organ tertentu, termasuk seperti pada pembuluh darah dan saluran pencernaan.

Peningkatan progesteron ini juga mengakibatkan pergerakan abnormal pada saluran pencernaan. Lambung dan usus-usus ini bergerak lebih lambat agar dapat memberi waktu yang lebih banyak untuk dapat mengekstrak lebih banyak nutrisi untuk bayi dan Bunda. Karena itulah, metabolisme terhambat sehingga menyebabkan sembelit. Akan tetapi, pergerakan lambung dan usus-usus yang lebih lambat ini mengakibatkan gangguan ‘lalu lintas’ produk limbah hasil pencernaan, sehingga terjadi konstipasi.

Sembelit ini umumnya terjadi mulai trimester kedua kehamilan atau di atas 13 minggu, oleh karena adanya peningkatan kadar progesteron tubuh dan akan bertambah berat sejalan dengan usia kehamilan yang bertambah dan rahim yang membesar dan memenuhi rongga perut.

Bagaimana Cara Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil?

Mengobati sembelit saat kehamilan, tidak bisa sembarangan. Pasalnya, ibu hamil dilarang mengonsumsi obat pencahar tanpa anjuran dokter. Nah, sebagai solusi, untuk dapat mengurangi sembelit, bunda dapat mengikuti ikuti tips-tips berikut ini ya.  

  • Atur pola makan bunda

Tips pertama; buatlah jadwal makan sehari-hari dengan menu yang sehat. Pastikan, makanan Bunda tidak mengandung lemak jenuh karena bisa menyebabkan sembelit. Sebaiknya, hindari juga santapan berbahan keju atau produk olahan susu untuk mengurangi gejala sembelit. Cobalah hindari porsi makanan yang besar. Lebih baik makan enam kali makan dengan porsi yang kecil, dibandingkan dengan makan tiga kali dengan porsi yang besar. Tindakan ini juga akan mengurangi produksi gas dalam perut sehingga mengurangi rasa kembung.

  • Lakukan olahraga yang mendukung kehamilan

Agar pencernaan lancar, Bunda pun perlu melakukan olahraga ringan. Misalnya dengan melakukan tiga jenis olahraga yang disarankan untuk ibu hamil, seperti berjalan kaki selama 20-30 menit, yoga, serta berenang.

  • Minum air putih minimal 2 liter sehari

Mengkonsumsi air yang cukup penting untuk dapat memudahkan pergerakan zat padat dalam saluran cerna dan membuat tinja Bunda menjadi lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan. Tubuh memiliki cadangan cairan di usus besar. Apabila tubuh kekurangan cairan, maka tubuh akan berusaha menjaga agar jumlah cairan yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Kandungan air dalam tinja akan diserap kembali di usus besar. Namun, jika cairan itu terus diambil, kotoran tinja yang keluar menjadi keras, sulit dikeluarkan. Inilah awal gejala konstipasi. Oleh karena itu, untuk mengatasinya, Bunda sangat disarankan untuk meningkatkan konsumsi air putih.

  • Konsumsi makanan berserat tinggi

Konsumsi serat dapat menjadikan kotoran yang keluar membuat tinja memiliki tekstur lunak dan besar. Minimal, Bunda disarankan untuk mengkonsumsi serat sebanyak 20-35 gram per hari secara bertahap. Beberapa makanan yang mengandung serat, antara lain sayur-sayuran hijau seperti bayam, kale, atau sawi, serta buah-buahan seperti apel, pir, atau pepaya.

  • Minum jus prem atau buah plum

Bunda pernah makan buah plum atau prem? Ternyata, buah tersebut bisa berperan sebagai obat pencahar alami karena mengandung sorbitol.

Cara membuat jus ini sangat mudah. Pertama, haluskan buah menggunakan blender. Kemudian, hangatkan jus yang sudah dibuat; minum secara teratur sebanyak 100 ml setiap hari.

  • Perhatikan suplemen dan obat-obatan yang diminum

Beberapa jenis suplemen yang diberikan pada ibu hamil, dapat mengakibatkan sembelit, di antaranya adalah preparat kalsium dan zat besi. Penyesuaian dosis atau jenis supplemen yang dikonsumsi dapat membantu mengurangi risiko sembelit.

  • Konsumsi probiotik

Konsumsi probiotik seperti yogurt atau sediaan probiotik tablet atau bubuk dapat membantu membuat tinja menjadi lebih lunak sehingga mengurangi sembelit.

Sembelit saat hamil bisa dicegah sejak dini jika Bunda mau menerapkan gaya hidup sehat. Agar tidak ketinggalan informasi, silakan follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati atau unduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store. Semoga bermanfaat!

Dr. Olivia Widyanti, SpOG

Dokter Olivia Widyanti Budiman adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kini berpraktik di RS Bhayangkara Brimob. Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar spesialisnya di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Dokter Olivia kini aktif menulis untuk situs Ibu Sehati. Tak hanya itu, dokter yang gemar berolahraga ini juga turut berpartisipasi mengisi materi kelas online yang diselenggarakan oleh Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago