Apakah Bunda lebih jarang buang air besar selama kehamilan? Waspada; sembelit saat hamil, bisa menimbulkan efek negatif pada tubuh. Dari mulai sehingga dapat menimbulkan rasa penuh pada daerah perut dan panggul, tidak nyaman saat buang air besar, kembung dan wasir, sampai melemahnya pembuluh darah di anus.
Tanda-tanda awal sembelit bisa dilihat dari bentuk kotoran yang keluar ketika buang air besar. Biasanya, memiliki tekstur lebih keras, frekuensi berkurang, serta terasa belum tuntas.
Salah satu penyebab sembelit atau konstipasi adalah peningkatan kadar hormon progesteron pada kehamilan. Fungsi utama hormon ini, yakni progesteron ini mengakibatkan otot polos tubuh menjadi lebih rileks. Saat hamil, kadarnya meningkat sehingga memengaruhi organ tertentu, termasuk seperti pada pembuluh darah dan saluran pencernaan.
Peningkatan progesteron ini juga mengakibatkan pergerakan abnormal pada saluran pencernaan. Lambung dan usus-usus ini bergerak lebih lambat agar dapat memberi waktu yang lebih banyak untuk dapat mengekstrak lebih banyak nutrisi untuk bayi dan Bunda. Karena itulah, metabolisme terhambat sehingga menyebabkan sembelit. Akan tetapi, pergerakan lambung dan usus-usus yang lebih lambat ini mengakibatkan gangguan ‘lalu lintas’ produk limbah hasil pencernaan, sehingga terjadi konstipasi.
Sembelit ini umumnya terjadi mulai trimester kedua kehamilan atau di atas 13 minggu, oleh karena adanya peningkatan kadar progesteron tubuh dan akan bertambah berat sejalan dengan usia kehamilan yang bertambah dan rahim yang membesar dan memenuhi rongga perut.
Mengobati sembelit saat kehamilan, tidak bisa sembarangan. Pasalnya, ibu hamil dilarang mengonsumsi obat pencahar tanpa anjuran dokter. Nah, sebagai solusi, untuk dapat mengurangi sembelit, bunda dapat mengikuti ikuti tips-tips berikut ini ya.
Tips pertama; buatlah jadwal makan sehari-hari dengan menu yang sehat. Pastikan, makanan Bunda tidak mengandung lemak jenuh karena bisa menyebabkan sembelit. Sebaiknya, hindari juga santapan berbahan keju atau produk olahan susu untuk mengurangi gejala sembelit. Cobalah hindari porsi makanan yang besar. Lebih baik makan enam kali makan dengan porsi yang kecil, dibandingkan dengan makan tiga kali dengan porsi yang besar. Tindakan ini juga akan mengurangi produksi gas dalam perut sehingga mengurangi rasa kembung.
Agar pencernaan lancar, Bunda pun perlu melakukan olahraga ringan. Misalnya dengan melakukan tiga jenis olahraga yang disarankan untuk ibu hamil, seperti berjalan kaki selama 20-30 menit, yoga, serta berenang.
Mengkonsumsi air yang cukup penting untuk dapat memudahkan pergerakan zat padat dalam saluran cerna dan membuat tinja Bunda menjadi lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan. Tubuh memiliki cadangan cairan di usus besar. Apabila tubuh kekurangan cairan, maka tubuh akan berusaha menjaga agar jumlah cairan yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Kandungan air dalam tinja akan diserap kembali di usus besar. Namun, jika cairan itu terus diambil, kotoran tinja yang keluar menjadi keras, sulit dikeluarkan. Inilah awal gejala konstipasi. Oleh karena itu, untuk mengatasinya, Bunda sangat disarankan untuk meningkatkan konsumsi air putih.
Konsumsi serat dapat menjadikan kotoran yang keluar membuat tinja memiliki tekstur lunak dan besar. Minimal, Bunda disarankan untuk mengkonsumsi serat sebanyak 20-35 gram per hari secara bertahap. Beberapa makanan yang mengandung serat, antara lain sayur-sayuran hijau seperti bayam, kale, atau sawi, serta buah-buahan seperti apel, pir, atau pepaya.
Bunda pernah makan buah plum atau prem? Ternyata, buah tersebut bisa berperan sebagai obat pencahar alami karena mengandung sorbitol.
Cara membuat jus ini sangat mudah. Pertama, haluskan buah menggunakan blender. Kemudian, hangatkan jus yang sudah dibuat; minum secara teratur sebanyak 100 ml setiap hari.
Beberapa jenis suplemen yang diberikan pada ibu hamil, dapat mengakibatkan sembelit, di antaranya adalah preparat kalsium dan zat besi. Penyesuaian dosis atau jenis supplemen yang dikonsumsi dapat membantu mengurangi risiko sembelit.
Konsumsi probiotik seperti yogurt atau sediaan probiotik tablet atau bubuk dapat membantu membuat tinja menjadi lebih lunak sehingga mengurangi sembelit.
Sembelit saat hamil bisa dicegah sejak dini jika Bunda mau menerapkan gaya hidup sehat. Agar tidak ketinggalan informasi, silakan follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati atau unduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store. Semoga bermanfaat!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…