Bagaimana Mempersiapkan Si Kakak Sambut Kelahiran Anak Kedua?

Bunda saat ini sedang menanti kelahiran anak kedua? Selain menyiapkan segala kebutuhan si jabang bayi, apakah Bunda juga memperhatikan kondisi mental si kakak? Ya, meski terkesan remeh, sebaiknya jangan abaikan hal ini.

Sibling jealousy itu nyata adanya. Hal ini umumnya terjadi karena si kakak merasa cemburu perhatiannya terbagi dengan bayi yang baru lahir. Tentu saja ini adalah perasaan yang wajar. Namun, Bunda tetap harus mengatasinya dengan hati-hati. Nah, bagaimana, sih, cara terbaik mempersiapkan si kakak menyambut kelahiran adiknya?

Anak di Bawah 2 Tahun

Anak di bawah 2 tahun tentu masih membutuhkan peran bundanya dalam berbagai aktivitas karena masih dalam proses meraih kemandirian, terutama saat makan—mereka masih perlu disuapi atau setidaknya diatasi. Cobalah meluangkan waktu (setidaknya 15 menit) setiap hari untuk berdua dengan si sulung, tanpa kehadiran bayi, misalnya menemaninya makan atau main bersama.

Usahakan juga untuk selalu tersenyum ketika si anak masuk ke kamar Bunda. Peluk dan cium juga sangat dibutuhkan sehingga mereka tidak merasa diabaikan. Bunda juga bisa bersama-sama mengajaknya menjaga si bayi.

Anak Usia 2-3 Tahun

Saat memasuki usia 2-3 tahun, anak cenderung akan lebih rewel dan cengeng, terutama ketika ia mempunyai adik. Kadang-kadang mereka juga menginginkan sesuatu yang sebetulnya tak benar-benar diinginkannya—hanya karena cemburu. Misalnya dia mendadak ingin tidur dengan Bunda padahal sebelumnya sudah bisa tidur sendiri, dan semacamnya.

Bagaimana cara mengatasinya? Rencanakan kesiapan si kakak sejak jauh-jauh hari dan sering-seringlah bercerita dan beri pengertian kepadanya kalau sebentar lagi dia akan mempunyai adik. Dengan begitu, mereka tidak akan “kaget” nantinya.

Anak Usia 4-6 Tahun

Pada tahapan usia ini, anak sudah mulai bisa diberi pemahaman. Dunia mereka juga sudah makin berkembang, terutama jika ia sudah masuk sekolah. Namun, Bunda tetap harus memberikan perhatian ekstra agar dirinya tidak merasa diabaikan.

Sekali waktu luangkan waktu untuk bepergian berdua, misalnya jalan-jalan, menemaninya bermain, atau masakkan menu kesukaannya. Dengan begitu si sulung akan merasa dirinya tetap diperhatikan.

Usia 7-8 Tahun

Anak usia 7-8 cenderung sudah belajar menyembunyikan emosinya, termasuk rasa cemburu karena kehadiran bayi di tengah keluarga. Tak heran jika mereka akan menjawab pendek saat ditanya. Nah, kuncinya ada pada orang tua.

Usahakan agar komunikasi tetap lancar—tanyakan apa yang dia rasakan/inginkan. Sebaliknya, meski mau, jangan sekali-kali memosisikannya sebagai baby sitter karena ini akan membebaninya.

Demikian tips menangani sibling jealousy yang umum dialami si kakak saat menyambut kelahiran anak kedua. Simak informasi bermanfaat lain seputar pengasuhan anak dari Sehati dengan men-download aplikasinya di Google Play Store atau Apple Store, ya!

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago