fbpx
Connect with us

Kesehatan

‎Ini 10 Hal yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Bayi Baru Lahir

mm

Published

on

bayi baru lahir

Lahirnya si kecil tentu merupakan anugerah yang sangat berharga bagi Bunda. Namun, Bunda juga harus ingat bahwa merawat bayi baru lahir bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang mungkin akan membuat Bunda khawatir di awal-awal kelahiran si kecil, terlebih jika Bunda baru pertama kali memiliki buah hati. Untuk itu, ada baiknya Bunda mengetahui 10 hal tentang bayi yang baru lahir berikut ini.

1. Bentuk Kepala

Bunda mungkin akan mendapati si kecil memiliki wajah yang tampak lucu dengan kondisi kepala “peyang” dan mata yang sering terpejam. Bentuk kepala bayi belum bulat sempurna karena melewati jalan lahir dan tengkorak kepala masih lembut. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena semua itu merupakan hal yang normal. Ubah posisi kepala bayi saat tidur untuk membantu membentuk kepala bayi. Seiring dengan perkembangannya, bentuk kepala bayi dapat kembali normal.

2. Kulit Kering pada Bayi

Bayi dilindungi oleh cairan ketuban selama sembilan bulan di dalam rahim Bunda. Beberapa hari setelah dilahirkan kulit si kecil mungkin terasa kering dan sedikit mengelupas sebagai proses adaptasi. Selain itu, kulit kering pada bayi juga dapat disebabkan kelenjar keringat bayi belum berkembang sempurna. Untuk mengatasinya, Bunda dapat memberikan lotion pelembab bayi agar kelembapan kulitnya terjaga. Perhatikan suhu ruangan bayi dan suhu air mandi bayi, agar tidak terlalu panas ataupun dingin. Sebaiknya menggunakan suhu air mandi yang hangat (jangan terlalu panas), waktu mandi jangan terlalu lama (10 menit), dan rutin menggunakan lotion pelembab dua kali sehari pada kulit bayi setelah mandi.

3. Sering Menangis

Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir berlebihan ya, jika si kecil sering menangis. Mungkin ia merasa lapar, mengantuk, atau popoknya perlu diganti. Apabila hal-hal di atas telah diatasi namun bayi tetap menangis kencang, pertimbangkan untuk membawa bayi ke dokter karena 5% bayi mungkin mengalami kolik atau hal lain yang perlu penanganan medis.

4. Kesehatannya Masih Sangat Rentan

Kesehatan bayi baru lahir biasanya masih sangat rentan. Untuk itu, Bunda sebaiknya menjauhkan si kecil dari orang sakit serta paparan sinar matahari yang berlebihan. Apabila ada anggota keluarga atau teman yang berkunjung, sebaiknya minta mereka untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh si kecil. Berdasarkan data penelitian, dengan menjaga kebersihan dan rajin mencuci tangan, dapat mengurangi 44% kejadian infeksi pada bayi baru lahir.

5. Sering Cegukan dan Bersin

Bayi baru lahir biasanya juga sering mengalami cegukan dan bersin. Cegukan terjadi karena komunikasi antara otak dan diafragma bayi yang belum sempurna. Salah satu cara untuk mengatasinya dapat dengan memposisikan bayi agak tegak setelah minum agar dapat mengurangi tekanan perut ke diafragma. Sementara, bersin merupakan cara hidung bayi beradaptasi setelah keluar dari rahim yang penuh cairan. Bersin adalah mekanisme untuk mengeluarkan debu atau kotoran dari saluran pernapasan. Namun, bila bersin sering terjadi ada kemungkinan bayi memiliki risiko alergi.

6. Ubun-Ubunnya Terasa Lunak dan Berdenyut

Saat baru lahir, ubun-ubun bayi biasanya akan terasa lunak dan berdenyut. Namun, bunda tidak perlu takut untuk memegangnya karena ini merupakan hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Ubun-ubun bayi terdapat dua bagian yaitu anterior dan posterior. Fungsi ubun-ubun yang masih terbuka ini adalah untuk menyesuaikan jalan lahir dan menyediakan ruang bagi berkembengnya otak sang bayi. Nantinya, ubun-ubun tersebut akan mengeras dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si kecil.

7. Waktunya Lebih Banyak Dihabiskan untuk Tidur

Bayi yang baru lahir akan banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Idealnya, bayi akan tidur selama 14 sampai 16 jam sehari hingga usianya mencapai 3 bulan. Walaupun bayi baru lahir tertidur lama, Bunda harus ingat untuk menyusuinya tiap 3 jam agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Apabila Bunda menidurkan bayi, waspada terhadap barang-barang yang dapat membahayakan bayi baru lahir misalnya selimut, bantal, boneka, karena dapat menekan bayi saat tidur tanpa disengaja.

8. Feses Lunak Setiap Habis Menyusui

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya akan cenderung buang air besar setiap selesai menyusui. Hal ini terjadi karena kandungan zat-zat yang ada di dalam ASI cepat dicerna oleh tubuh bayi. Bunda pun tidak perlu khawatir apabila tekstur fesesnya lunak karena si kecil belum menerima makanan padat. Warna dari tinja bayi perlu Bunda perhatikan, terutama bila terdapat warna merah darah, hitam, ataupun dempul/pucat, segera bawa bayi berobat ke dokter.

9. Ruam pada bayi

Hormon ibu yang masih ada di tubuh bayi biasanya juga akan membuat bayi mengalami ruam atau jerawat pada wajahnya. Biasanya, kondisi ini terjadi pada usia 2 minggu sampai 2 bulan setelah bayi dilahirkan. Bila ruam terdapat di bagian tubuh tertentu, gatal, ada kemungkinan bayi terdapat alergi. Selain itu Bunda perlu perhatikan apakah bayi tampak sakit, terdapat demam, malas menyusu, bila ada gejala penyerta tersebut segera bawa bayi berobat.

10. Masa-Masa Bayi Baru Lahir Berlalu Sangat Cepat

Bunda mungkin akan sering merasa lelah dan frustrasi saat menghadapi bayi yang baru lahir. Namun, perlu Bunda ketahui bahwa masa-masa ini akan berlalu dengan cepat. Karenanya, lakukanlah yang terbaik selama masa-masa awal kelahiran si kecil.

Demikianlah 10 hal yang perlu Bunda ketahui tentang bayi baru lahir. Bunda juga perlu membawa bayi rutin kontrol ke dokter agar diperiksa dan dilengkapi imunisasinya. Apabila Bunda ingin mendapatkan info-info menarik lainnya seputar kehamilan atau parenting, download saja aplikasi mobile Ibu Sehati. Atau follow akun Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Semoga bermanfaat!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kesehatan

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

mm

Published

on

bayi dirawat di nicu
Bayi dirawat di NICU ketika lahir prematur.

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang baru lahir. Kapan seorang bayi yang baru lahir dirawat di NICU? Bayi yang baru lahir dirawat di NICU ketika ia lahir prematur (kurang dari usia 37 minggu) atau lahir dengan kesulitan bernapas. 

Kebanyakan bayi dirawat di NICU selama 24 jam saja. Namun, tidak menutup kemungkinan bayi bisa lebih lama dirawat di sana. Ada yang butuh perawatan di NICU selama beberapa hari, ada pula yang berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Tergantung kondisi si adik bayi.

Meski begitu, tak peduli berapa lama bayi berada di NICU, hal ini bisa menjadi masa yang berat bagi orang tua. Mengingat ibu biasanya masih dalam tahap pemulihan pasca melahirkan, Ayahlah yang akan lebih banyak berperan dalam perawatan bayi selama di NICU. Apa yang mesti dilakukan? Berikut panduannya.

Kenali Siapa Dokter yang Menangani

Saat bayi berada di NICU, apalagi di masa pandemi seperti ini, kesempatan Ayah untuk selalu berada di dekat si kecil berkurang. Efeknya, Ayah mungkin sedang tidak ada di tempat kala dokter melakukan visit. Untuk mengatasi hal ini, coba tanyakan kepada perawat siapa saja dokter yang bertanggung jawab atas kondisi si kecil. Karena, bisa saja ada beberapa dokter yang menanganinya. 

Tanyakan pada pukul berapa dokter akan visit atau apakah ada kemungkinan Ayah bisa menemui dokter di poli. Usahakan bertemu langsung dengan dokter setiap hari untuk mengetahui informasi perkembangan kondisi si kecil.

Bantu Antarkan ASI

Bayi yang dirawat di NICU bukan berarti tidak bisa mendapatkan ASI. Si kecil tetap bisa meminum ASI yang diperah yang kemudian diberikan melalui bantu oleh perawat. Demi mendukung si kecil mendapatkan ASI eksklusif, Ayah bisa membantu Bunda yang sedang dalam proses pemulihan pasca melahirkan untuk mengantarkan ASIP. Bawa ASIP dalam cooler bag agar terjaga nutrisinya.

Tetap Lakukan Bonding

Meski si kecil dirawat dalam inkubator, Ayah tetap bisa memulai menjalin bonding. Mintalah waktu sebentar untuk berada di sisinya. Ayah juga bisa menawarkan diri untuk mengganti popok si kecil. Saat berada di sisi inkubator, selalu ajak adik bayi bicara. Nyanyikan lagu pengantar tidur pun boleh.

Beri Penjelasan kepada Si Kakak

Pengalaman ini bukan hanya berat dan membingungkan bagi Ayah dan Bunda, tetapi juga bagi si kakak. Jika si kecil memiliki kakak, pastikan kakak mengerti mengapa adiknya belum bisa pulang ke rumah dan perlu dirawat di rumah sakit. Pun, jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu untuknya dan memperhatikan kebutuhannya. 

Perawatan bayi baru lahir di NICU mungkin akan sangat menguras waktu dan tenaga Ayah dan Bunda, tetapi tetap jangan biarkan si kakak merasa ditinggalkan. Jika Ayah dan Bunda belum bisa meluangkan banyak waktu karena fokus mengurus perawatan bayi di NICU, katakanlah permohonan maaf secara langsung kepada si kakak dan jelaskan alasannya. Minta pula kepada anggota keluarga lain, entah itu kakek atau nenek, untuk sementara waktu memberi perhatian ekstra kepada si kakak.

Perhatikan Diri Sendiri

Di masa seperti ini, Ayah mungkin adalah orang yang diharapkan paling kuat dan tegar. Namun, Ayah juga manusia. Ayah pun pasti merasakan kesedihan dan kebingungan ketika bayi dirawat di NICU. Jika Ayah merasakan hal ini, jangan ragu untuk membaginya bersama Bunda. Ayah juga bisa mencari support group yang beranggotakan orang tua dengan pengalaman yang sama. Dari support group biasanya akan ada banyak hal untuk dipelajari. Oh ya, jangan pula lupakan kebutuhan mendasar Ayah, seperti makan dan tidur. 

Continue Reading

Kesehatan

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

mm

Published

on

ruang nicu
Ruang NICU untuk merawat bayi prematur.

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua tidak dapat menghindari hal ini. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 bayi dilahirkan terlalu dini atau kurang dari 37 minggu. 

Sementara di Indonesia, dari RISKESDAS 2018 diketahui terdapat 675.700 kelahiran prematur di Indonesia setiap tahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kelahiran prematur ke-5 tertinggi di dunia. 

Bayi prematur ini akan dirawat di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit hingga organ-organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik untuk dapat hidup secara mandiri. Mengenai apa dan bagaimana ruang NICU, yuk simak beberapa hal ini. 

Ruang NICU adalah

Ruang NICU adalah ruang perawatan bayi baru lahir maupun bayi yang memerlukan perawatan medis khusus. Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan pendukung dan staf/perawat yang terlatih.

Alasan bayi dirawat di ruang NICU 

Selama di rahim, si kecil sangat tergantung dengan tubuh Bunda. Ia bernapas dan makan melalui plasenta Bunda. Akan tetapi setelah lahir, ia tidak bisa lagi bergantung kepada Bunda. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan menggunakan organ-organ tubuhnya sendiri untuk bertahan hidup. 

Sayangnya tidak semua bayi terlahir dalam kondisi sehat, sehingga proses adaptasi tersebut tidak serta-merta berjalan mulus. Bayi tersebut memerlukan pertolongan medis untuk bisa hidup. Beberapa alasan yang membuat bayi baru lahir harus dirawat di ruang NICU adalah bayi yang lahir prematur, bayi yang mengalami masalah kesehatan, bayi dengan berat badan rendah dan bayi dengan berat lebih dari 4000 gr (makrosomia).

Berbagai masalah kesehatan yang membuat bayi dirawat di NICU sangat beragam dan juga bergantung dari kondisi bayi pada saat itu. Di antara masalah kesehatan tersebut adalah anemia, gangguan pernapasan, pneumonia, masalah jantung, jaundice (bayi kuning), masalah pencernaan, intra uterine growth restriction (IUGR) atau bayi yang perkembangannya di dalam rahim terhambat

Berapa lama bayi dirawat di NICU?

Jangka waktu perawatan bayi di ruang NICU bisa berbeda-beda, dari hanya beberapa jam, beberapa hari, bahkan berbulan-bulan. Ada banyak faktor yang menentukannya, akan tetapi yang paling dasar adalah apakah bayi sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri; bisa menyusu, bernapas tanpa bantuan alat, dan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

Siapa saja yang bertugas di ruang NICU? 

Bertugas menjaga perawatan bayi dengan kebutuhan medis khusus, tentu saja ruang NICU dijaga oleh banyak staf terlatih yang tidak sembarangan. Sebagai pemimpin tim, biasanya ditunjuk seorang neonatologist (dokter anak dengan sub spesialis perawatan bayi prematur), perawat bayi baru lahir, dan suster. Selain itu, fasilitas ini juga didukung oleh tenaga ahli lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan keluarga. Misalnya konselor laktasi, dokter gizi, dokter jantung bahkan psikolog. 

Apakah biaya perawatan NICU ditanggung BPJS?

BPJS Kesehatan yang Bunda miliki hanya dapat digunakan untuk menutupi biaya pemeriksaan kehamilan, biaya melahirkan dan pemeriksaan bayi baru lahir. Jika ternyata si kecil memerlukan perawatan tambahan di rumah sakit, BPJS Bunda tidak dapat menanggungnya. 

Yang perlu Bunda lakukan adalah membuat BPJS untuk si kecil. Akan tetapi perlu dipastikan bahwa Bunda tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan dan aktif membayar iuran. Si kecil harus segera didaftarkan untuk mendapatkan fasilitas jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Berapa biaya perawatan di ruang NICU?

Mengingat perawatan intensif dengan alat-alat kesehatan dan tenaga kesehatan terlatih, biaya perawatan ruang NICU tentu saja lebih tinggi dari kamar perawatan biasa. Dilansir dari kitabisa.com biaya perawatan bayi di ruang ini bisa mencapai 2 juta rupiah per hari. Biaya ini juga tergantung dari kondisi medis bayi dan perawatan yang ia terima di ruang NICU.

Continue Reading

Kesehatan

Ini yang Perlu Bunda Ketahui tentang Bayi Prematur

mm

Published

on

Kondisi bayi prematur yang belum berkembang utuh, memerlukan perawatan dan perhatian khusus.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum waktunya, atau di bawah usia kehamilan 37 minggu. Wajarnya, di dalam rahim Bunda akan terus berkembang dan menyempurnakan diri, sebagai bekal hidupnya ketika terlahir ke dunia. Akan tetapi, karena terlahir sebelum usia yang seharusnya, kondisi tubuh bayi prematur pun belum sempurna. 

Kondisi ini menyebabkan bayi prematur perlu dirawat di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit. Mengetahui kondisi bayi prematur merupakan langkah awal untuk dapat merawat bayi prematur dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang bayi prematur. 

1. Berat bayi lahir rendah. Semakin matang usia kelahiran bayi, semakin berat pula badannya. Bahkan di usia kehamilan 37 ke atas, janin mulai menumpuk lapisan lemak di kulitnya. Tidak heran jika bayi yang lahir prematur memiliki berat badan yang rendah. Bayi prematur biasanya terlahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg. Seiring usianya, berat badan dan ukurannya juga akan bertambah. 

2. Bayi prematur mungkin akan dirawat di ruang NICU. Jangan panik jika dokter yang menangani si kecil memutuskan untuk merawatnya di NICU. Pahamilah bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi si kecil dan memahami kebutuhannya. Bunda tetap dapat melakukan bonding dengan si kecil. Tanyakan pada fasilitas kesehatan terkait mengenai apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk menjalin komunikasi dengan si kecil. 

3. Di NICU, si kecil mungkin perlu dirawat dalam inkubator dan ‘terikat’ dengan berbagai peralatan medis, Beberapa peralatan itu diperlukan untuk mengatur suhu tubuh dan memonitor tanda vital. Mungkin si kecil juga perlu menggunakan ventilator dan selang makanan yang diperlukan untuk membantunya bernapas dan mengonsumsi makanan. 

4. Bayi prematur masih rentan terhadap kuman. Lahir sebelum matang, menyebabkan bayi prematur memiliki sistem imunitas yang belum berkembang maksimal. Oleh sebab itu, wajib menjaga lingkungannya tetap bersih dan bebas kuman. 

Di NICU, setiap pengunjung wajib mencuci tangannya terlebih dahulu. Penggunaan gaun rumah sakit, masker, dan sarung tangan juga disarankan. Begitu pun ketika si kecil sudah dirawat di rumah, jaga kebiasaan untuk mencuci tangan sebelum memegangnya. Batasi kerabat maupun teman yang berkunjung. Asap rokok juga bisa berbahaya bagi bayi prematur Bunda. 

5. Si kecil memerlukan pemantauan dokter secara rutin. Adalah penting untuk terus menjaga komunikasi dengan dokter anak si kecil dan meng-update perkembangannya. Kunjungan rutin ke dokter tetap perlu dilakukan. Sayangnya, bayi prematur masih rentan tidak hanya terhadap kuman tapi juga terhadap kondisi kesehatan tertentu. Ia pun perlu divaksinasi sesuai jadwal. 

6. Si kecil mungkin mengalami kesulitan menyusui. Selain usus dan paru-parunya yang masih berkembang, si kecil juga masih kesulitan mengisap, menelan dan bernapas secara bersamaan. Padahal, keahlian ini diperlukan untuk memenuhi nutrisinya di luar rahim. Pun, bayi prematur cepat merasa lelah dari kegiatan tersebut. 

Selama di NICU ia memperoleh nutrisi dari infus atau selang yang dimasukkan melalui hidung atau mulutnya. Selang tersebut mengantarkan ASI atau susu formula ke dalam perutnya. 

Ketika si kecil mulai mengisap dari payudara Bunda untuk memperoleh asupan ASI, lakukanlah secara bertahap, yaitu dengan mengkombinasikan menyusui langsung dengan pemberian ASI melalui botol. Akan tetapi, selalu mulai dengan memberikan ASI langsung ya, Bun. Selain itu, beri jarak antar menyusui lebih sering, pasalnya si kecil cenderung menyusu sedikit-sedikit. 

7. Pola tidur bayi prematur berbeda dengan bayi yang lahir sesuai usia. Tidak hanya dalam hal waktu tetapi juga kualitas tidur. Bayi prematur dapat tidur selama 22 jam per hari. Namun karena mereka masih perlu sering menyusu, tidurnya tidak akan terlalu nyenyak. Itu sebabnya mereka akan tampak seperti selalu mengantuk. Bayi prematur baru dapat tidur sepanjang malam di usia 8 atau 9 bulan. 

Itulah tujuh fakta yang perlu Bunda ketahui tentang bayi prematur. Dengan memahami kondisinya. Bunda pun dapat memberikan perawatan yang tepat untuk si kecil. 

Continue Reading

Trending