Tips Membangun Kebiasaan Tidur yang Baik Pada Si Kecil

National Sleep Foundation menyebutkan bahwa anak usia 1 sampai 3 tahun membutuhkan waktu tidur sebanyak 11 sampai 14 jam per hari. Pasalnya, waktu tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan anak. Bahkan, sebuah riset yang dilakukan oleh The Norwegian Institute of Public Health dan Uni Research Health menemukan fakta bahwa balita (terutama pada usia 18 tahun ke atas) yang tidur kurang dari 10 jam per hari akan mengalami masalah emosional dan perilaku ketika menginjak usia 5 tahun. Menurut American Academy of Pediatrics, kebutuhan waktu tidur tiap usia anak adalah sebagai berikut:

Usia Waktu tidur anak per hari (24 jam)
Bayi 4 bulan – 12 bulan 12-16 jam (termasuk tidur siang)
Anak 1-2 tahun 11-14 jam (termasuk tidur siang)
Anak 3-5 tahun 10-13 jam (termasuk tidur siang)
Anak 6-12 tahun 9-12 jam per hari
Remaja 13-18 tahun 8-10 jam per hari

 

Meski begitu, menetapkan pola tidur yang teratur pada si kecil bukanlah perkara mudah. Apabila Bunda cukup kesulitan mengatasi hal tersebut, cobalah melakukan tips-tips berikut untuk membangun kebiasaan tidur yang baik pada si kecil.

Ajak Menggosok Gigi

Bunda dapat membiasakan si Kecil untuk menjaga kebersihan giginya dengan mengosok gigi sebelum tidur. Awalnya dapat dimulai dengan kain halus bersih yang Bunda seka di gusi bayi. Semakin besar usianya dapat menggunakan pasta gigi khusus bayi dan memakai air matang. Bunda juga dapat mempraktekkan sikat gigi di hadapan si Kecil sebelum tidur malam.

Tetapkan Jam Tidur

Tips yang bisa Bunda lakukan untuk membangun kebiasaan tidur yang baik pada si kecil adalah dengan menetapkan jam tidur yang teratur, misalnya sekitar pukul 19.30 sampai 20.00 malam. Dengan menetapkan waktu tidur yang teratur, si kecil dapat memprediksi apa yang akan terjadi setelah rutinitas malam dan semakin lama ia akan semakin mengerti bahwa sudah saatnya tidur. Rutinitas yang terjalin ini juga dapat mengurangi stres yang Bunda alami setiap akan menidurkan si kecil. Lama kelamaan jam biologis si kecil akan mengikuti dan ia akan terbiasa tidur pada jam tersebut.

Lakukan Kegiatan Rutin Sebelum Tidur

Selain menetapkan jam tidur, hal lain yang juga bisa Bunda lakukan untuk membangun kebiasaan tidur yang baik pada si kecil adalah dengan melakukan kegiatan rutin sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk membuat si kecil lebih relaks dan dapat tidur dengan nyenyak.

Bunda bisa mengajak si kecil untuk cuci tangan dan kaki menjelang tidur, mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang nyaman, serta membacakan dongeng. Setelah menggosok gigi, ajak si kecil untuk membaca bersama buku favoritnya. Usahakan untuk membaca cerita minimal 15 menit sehari untuk mengembangkan kemampuan bahasa serta emosi sosial anak Bunda. Ceritakan dengan menarik, gunakan suara lucu, lagu, dan nikmati saat itu dengannya. Apabila si kecil suka tidur dengan memeluk boneka, ajak ia untuk memilih boneka mana yang akan menemaninya.

Berikan Pemahaman Pada Anak

Agar si kecil mendapatkan waktu tidur yang berkualitas, Bunda sebaiknya juga memberikan pemahaman pada si kecil bahwa ranjang hanya boleh digunakan untuk tidur, bukan untuk hal lainnya. Dengan begitu ketika Bunda mengajaknya ke tempat tidur, ia akan mengerti bahwa waktu tidur sudah datang.

Ciptakan Suasana Kamar yang Nyaman

Menciptakan suasana kamar yang nyaman juga penting agar anak dapat tidur dengan nyenyak. Bunda bisa memasang AC atau memberikan kipas angin agar suasana kamar menjadi lebih sejuk. Menjelang si kecil tidur, padamkan atau tetap menyalakan lampu sesuai keinginan anak. Sebab, ada anak yang lebih nyaman tidur dengan lampu dipadamkan, dan ada juga anak yang lebih senang tidur dengan lampu tetap menyala.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa Bunda coba untuk membangun kebiasaan tidur yang baik pada si kecil. Tidur sangat penting untuk membantu kesehatan si Kecil, bahkan kebiasaan tidur yang baik sudah berawal sejak lahir. Tetapkan waktu tidur siang dan tidur malam yang konsisten setiap harinya. Untuk mendapatkan info-info menarik lainnya seputar parenting, Bunda bisa men-download aplikasi mobile Ibu Sehatiku atau mengikuti akun Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Semoga bermanfaat!

dr. Karina Kaltha, Sp.A

Dokter Karina adalah dokter spesialis anak yang saat ini berpraktik di BJ Medical Center. Perempuan asal Jakarta ini menuntaskan pendidikan kedokterannya di Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2010. Ia pun memperoleh gelar spesialisasinya di universitas yang sama 8 tahun berikutnya. Selain aktif menulis di Ibu Sehati, Dokter Karina juga aktif menulis artikel ilmiah. Salah satu penelitiannya yang telah disampaikan di hadapan publik berjudul “Radioactive Iodine Therapy in an Adolescence Girl with Graves Disease”. Hasil penelitian ini dipresentasikan di Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak pada tahun 2017.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago