Bunda, Ini 7 Tanda Anda Mengalami Ovulasi

Ovulasi terjadi saat sel telur yang sudah matang dilepaskan ke tuba falopi untuk dapat dibuahi. Penting untuk mengetahui kapan masa ovulasi ini terjadi, karena sel telur yang siap dibuahi ini hanya dapat bertahan selama 24 jam. Oleh karena itu hubungan intim di masa tersebut dapat meningkatkan peluang hamil.

Lalu bagaimana Bunda dapat mengetahui kapan Bunda berovulasi? Nah, Bun, berikut adalah beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa Bunda sedang dalam masa ovulasi.

1. Perubahan Cairan Serviks

Tanda ovulasi yang pertama adalah perubahan cairan serviks. Mendekati masa ovulasi, biasanya akan terjadi perubahan pada cairan serviks dari yang awalnya pekat menjadi lebih cair, jernih, dan kenyal seperti putih telur. Setelah ovulasi, lendir serviks ini akan menjadi lebih kental. Jika dipegang dengan kedua jari, maka lendir ini dapat diregangkan hingga dua sampai lima sentimeter. Perubahan ini bermanfaat dalam membantu sel sperma berenang menuju sel telur.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of North Carolina, pasangan yang melakukan hubungan seks di hari ketika si wanita mengeluarkan cairan serviks yang mirip putih telur akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mendapat kehamilan.

2. Merasa Lebih Bergairah

Wanita yang sedang memasuki masa ovulasi biasanya juga akan merasa lebih bergairah dan lebih menarik dari biasanya. Jadi jika suatu hari Bunda merasa gairah seks lebih besar dari biasanya, kemungkinan besar Bunda sedang mengalami masa ovulasi.

3. Perubahan Suhu Basal Tubuh

Ovulasi berpengaruh terhadap meningkatnya suhu basal tubuh (suhu tubuh ketika sedang istirahat). Sekitar satu sampai dua hari setelah ovulasi terjadi, hormon progesteron akan meningkatkan suhu basal tubuh sekitar 0.1 sampai 0.2 derajat Celsius.

4. Leher Rahim Terasa Lebih Terbuka dan Lembut

Masa ovulasi juga dapat dikenali dengan mengamati serviks atau leher rahim, akan tetapi tanda ovulasi yang satu ini lebih sulit dievaluasi. Setelah masa menstruasi, leher rahim akan berada pada posisi rendah, mudah dijangkau, tertutup, dan saat diraba terasa sedikit keras. Namun ketika memasuki masa ovulasi, leher rahim akan berubah menjadi lebih terbuka, lembut, dan posisinya lebih tinggi (sulit dijangkau).

Untuk mengamati kondisi leher rahim, Bunda bisa jongkok atau mengangkat satu kaki di toilet lalu memasukkan jari tengah ke area miss v sampai dua buku jari atau lebih. Jika jari sudah tidak bisa bergerak masuk ke dalam lagi, itu artinya bunda menyentuh leher rahim dan tandanya Bunda tidak sedang masa ovulasi. Kebersihan jari yang dimasukkan harus diperhatikan ya Bunda, karena bisa menjadi sumber infeksi.

5. Rasa Sakit pada Perut Bagian Bawah

Ovulasi juga bisa menyebabkan rasa sakit pada perut bagian bawah selama beberapa menit atau beberapa jam. Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal dengan istilah sensasi mittelschmerz.

6. Rasa Nyeri pada Payudara

Rasa nyeri pada payudara bisa terjadi karena banyak hal. Namun apabila Bunda merasa payudara sakit beberapa saat setelah siklus menstruasi usai, itu artinya Bunda sedang dalam masa ovulasi.

7. Mual dan Kembung

Di samping rasa sakit pada perut bagian bawah, tanda ovulasi biasanya juga berupa mual dan kembung. Hal tersebut terjadi karena perubahan hormonal ketika memasuki masa ovulasi.

Jadi, itulah beberapa tanda ovulasi pada wanita. Jika Bunda ingin mendapat info menarik lainnya seputar kewanitaan, kehamilan, atau parenting, download saja aplikasi Sehatiku di Play Store atau App Store. Semoga bermanfaat!

Dr. Olivia Widyanti, SpOG

Dokter Olivia Widyanti Budiman adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kini berpraktik di RS Bhayangkara Brimob. Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar spesialisnya di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Dokter Olivia kini aktif menulis untuk situs Ibu Sehati. Tak hanya itu, dokter yang gemar berolahraga ini juga turut berpartisipasi mengisi materi kelas online yang diselenggarakan oleh Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago