Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Kebiasaan Tidur yang Buruk dapat Memengaruhi Kesuburan, Benarkah? - Sehati Kehamilanku

Kebiasaan Tidur yang Buruk dapat Memengaruhi Kesuburan, Benarkah?

Tidur merupakan kebutuhan penting setiap manusia. Aktivitas ini dapat membantu menyegarkan pikiran serta memperbaiki hormon-hormon di dalam tubuh, termasuk hormon kesuburan. Apabila Bunda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, hal itu bisa jadi disebabkan karena pola tidur Bunda yang tidak baik. Mengapa demikian? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Mengapa Kebiasaan Tidur yang Buruk dapat Memengaruhi Kesuburan?

Setiap makhluk hidup memiliki jam biologis yang disebut siklus sirkadian. Siklus ini mengatur berbagai aktivitas organ di dalam tubuh, termasuk siklus reproduksi.

Ketika seseorang kurang tidur atau sering kali terlalu larut, siklus ini otomatis akan mengalami gangguan. Hal ini dapat mengakibatkan stress yang kemudian dapat mengakibatkan menstruasi yang tidak teratur.

Jika seorang wanita mengalami haid tidak teratur, maka kemungkinan besar terjadi gangguan ovulasi. Sehingga hal itu tentu juga bisa menurunkan peluang untuk hamil. Karenanya, tidak salah jika kurang tidur termasuk salah satu kebiasaan buruk untuk kesuburan.

Bagaimana Cara Menerapkan Kebiasaan Tidur yang Baik?

Idealnya, kebutuhan tidur orang dewasa adalah sekitar delapan jam per hari. Namun, insomnia sering kali membuat pola tidur terganggu dan menyebabkan waktu istirahat kurang. Apabila Bunda juga mengalami masalah ini, berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda terapkan agar mendapat kualitas tidur yang lebih baik.

1. Hindari Stres

Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Hormon ini dapat membuat Anda merasa gelisah dan sulit tidur. Untuk menghindari stres, sebaiknya lakukan kegiatan-kegiatan yang memberikan efek relaksasi seperti yoga dan meditasi.

2. Jangan Sering Begadang atau Lembur

Terlalu sering begadang atau lembur juga dapat memengaruhi pola tidur. Pasalnya, jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan buruk ini dapat mengganggu jam biologis sehingga membuat seseorang susah mengantuk di malam hari. Karena itu, sebaiknya hindari lembur sampai larut malam jika Bunda ingin siklus menstruasi kembali normal dan meningkatkan peluang kehamilan.

3. Hindari Kebiasaan yang Dapat Mengganggu Waktu Tidur

Jika ingin mendapat pola tidur yang baik, Bunda tentu harus menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mengganggu waktu istirahat, seperti menonton televisi, bermain ponsel, atau minum kafeina lima jam sebelum waktu tidur. Pasalnya, kegiatan-kegiatan tersebut dapat membuat Anda sulit terlelap.

4. Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Paparan matahari pagi sangat baik untuk mengembalikan siklus sirkadian. Apabila Bunda mengalami gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau gangguan lain yang membuat kualitas tidur Bunda menurun, disarankan untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi sekitar satu jam sehari.

Jadi, itulah penjelasan singkat mengenai pola tidur yang salah sebagai salah satu kebiasaan buruk untuk kesuburan. Jika Bunda ingin membaca info-info menarik lainnya seputar kehamilan, download saja aplikasi Sehati di App Store atau Play Store. Semoga bermanfaat!

Dr. Olivia Widyanti, SpOG

Dokter Olivia Widyanti Budiman adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kini berpraktik di RS Bhayangkara Brimob. Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar spesialisnya di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Dokter Olivia kini aktif menulis untuk situs Ibu Sehati. Tak hanya itu, dokter yang gemar berolahraga ini juga turut berpartisipasi mengisi materi kelas online yang diselenggarakan oleh Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago