Tidak jarang pasangan yang ingin mempunyai anak terjebak berbagai mitos infertilitas. Kepercayaan umum (mitos) ini terkait hal-hal seperti gaya berhubungan pria dan perempuan, gaya hidup, hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi. Percaya pada mitos-mitos ini bukan saja tidak bermanfaat, tetapi juga menghalangi pasangan untuk memilih langkah yang tepat agar bisa segera mendapat anak.
Ketahui fakta di balik lima mitos ini agar Bunda bisa memilih solusi yang tepat untuk hamil.
Fakta: Ketidaksuburan (infertilitas) bukan masalah pria atau wanita saja, tapi bisa keduanya. Pasangan yang gagal memiliki anak setelah satu tahun melakukan hubungan seksual secara teratur, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap wanita saja, namun juga pada pasangannya.
Bagi pria, masalahnya bisa berupa gangguan pada sperma, seperti jumlah sperma yang terlalu sedikit, pergerakan sperma yang terganggu atau kelainan bentuk sperma. Gangguan pada sperma ini tidak berhubungan dengan penampakan fisik seorang pria loh! Bukan berarti seorang pria yang gagah pasti tidak ada gangguan sperma, sehingga perlu dilakukan analisa sperma di laboratorium.
Bagi perempuan, masalahnya bisa berupa gangguan menstruasi karena ketidakseimbangan hormon, kelainan pada rahim, sumbatan pada saluran telur, usia, riwayat operasi sebelumnya atau adanya penyakit penyerta seperti kencing manis, penyakit autoimun, pengentalan darah, infeksi serta tidak lupa kekurangan vitamin D.
Fakta: Ketidaksuburan tidak sama dengan kemandulan. Definisi infertilitas merujuk pada ketidakmampuan memiliki anak setelah berhubungan teratur selama 12 bulan berturut-turut. Akan tetapi, jika dilakukan evaluasi penyebab ketidaksuburan serta dilakukan tatalaksana yang tepat, pasangan yang tidak subur masih memiliki potensi mendapat anak. Adapun tindakan yang dilakukan sesuai dengan masalah ketidaksuburan yang diperoleh saat evaluasi.
Fakta: Wanita yang berusia 40 tahun ke atas memang cenderung lebih sulit untuk memiliki anak. Hal ini berhubungan dengan cadangan telur yang sudah menipis. Sementara pada pria, ketidaksuburan tidak berhubungan dengan usia. Seperti disebutkan bahwa, usia bukan satu-satunya penyebab infertilitas, karena orang yang berusia muda juga bisa mengalaminya. Hal-Hal seperti faktor gaya hidup, pekerjaan, konsumsi obat tertentu, hingga kondisi kesehatan juga berpotensi menyebabkan infertilitas.
Fakta: Banyak orang percaya bahwa siklus menstruasi normal mereka akan terhenti selama berbulan-bulan setelah berhenti minum pil KB. Akan tetapi, kenyataannya tidak selama itu. Siklus menstruasi Bunda akan kembali normal dalam waktu relatif singkat setelah berhenti minum pil KB (biasanya antara satu hingga tiga bulan). Konsultasikan dengan dokter jika Bunda mengalami gangguan haid setelah lepas KB. Mungkin ada hal lain yang menyebabkan gangguan haid.
Fakta: Ada kepercayaan bahwa pria yang menahan diri tidak ejakulasi selama tujuh hingga 10 hari akan menghasilkan sperma bermutu. Padahal, terlalu lama mendiamkan sperma di dalam tubuh malah akan menghasilkan banyak sel sperma yang rusak atau mati. Ejakulasi yang sehat berlangsung setiap tiga hingga lima hari.
Jika ingin punya anak, solusi terbaik bukan mempercayai mitos infertilitas, tetapi berkonsultasi ke dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan. Bunda dan pasangan akan mendapat solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ketidaksuburan. Jangan lupa mengikuti info soal kehamilan di Facebook dan Instagram Sehati, serta unduh aplikasinya di Google Play Store dan Apple Store.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…