8 Cara Meningkatkan Fertilitas Pria

Selain kualitas sel telur, kualitas sel sperma pada pria juga memegang peranan penting dalam proses pembuahan. Untuk meningkatkan peluang kehamilan, maka sel sperma juga harus memiliki kualitas yang baik.

Namun, menurut sejumlah penelitian, termasuk penelitian yang dilakukan oleh Dr Albert Salas-Huetos dari Universitat Rovira i Virgii Spanyol, sekitar satu dari tujuh pasangan sulit hamil karena masalah infertilitas atau kemandulan, dan sekitar 40-50 persennya disebabkan oleh pria.

Untuk meningkatkan fertilitas dan memperbaiki kualitas sperma, dokter biasanya akan menganjurkan obat-obatan tertentu dan terapi khusus. Namun, ada juga beberapa cara alami yang bisa dicoba untuk meningkatkan fertilitas pria. Berikut adalah di antaranya

Menghindari Stres

Kondisi stres dapat memicu pelepasan glucocorticoids yang mengakibatkan berkurangnya produksi hormon testosteron dan sel sperma. Agar kualitas sperma meningkat, disarankan untuk menghindari kondisi ini dengan cara meditasi atau melakukan hal-hal yang memberikan efek relaksasi.

Menjaga Asupan Zat Gizi

Kualitas sperma yang buruk juga dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi. Untuk itu, disarankan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat; lemak omega 3; zinc; serta vitamin A, C, D, E, dan B12 seperti ikan salmon, kerang, udang, kenari, kedelai, dan lain sebagainya.

Mengurangi Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk seperti merokok dan minum minuman keras ternyata tidak hanya berdampak negatif bagi jantung, tetapi juga dapat menurunkan fertilitas. Sejumlah penelitian juga mengemukakan bahwa pasangan yang merokok akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan keguguran.

Rajin Berolahraga

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Cordoba menyebutkan bahwa berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar testosteron dan memperbaiki kualitas sperma seorang pria. Namun, bukan berarti pria harus terus-terusan berolahraga. Pasalnya, menurut riset yang dilakukan oleh peneliti dari University of Connecticut, sering berolahraga justru akan menurunkan kadar testosteron.

Memperbanyak Konsumsi Vitamin C

Vitamin C sangat baik untuk meningkatkan fertilitas pria. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dubai Specialized Medical Center and Research Lab pada pria-pria yang mengalami masalah infertilitas*, kualitas sperma mereka meningkat hingga 92 persen dan kuantitasnya bertambah hingga 100 persen setelah rutin mengonsumsi suplemen vitamin C 1000 mg sebanyak 2 kali sehari selama 2 bulan.

Mengonsumsi Bahan-Bahan Herbal

Selain vitamin C, beberapa bahan herbal alami juga memiliki manfaat untuk meningkatkan kesuburan pria. Pria yang mengalami masalah fertilitas biasanya disarankan untuk mengonsumsi ginseng, buah pala, gingko biloba, kemangi, daun katuk, serta horny goat weed.

Tidur yang Cukup

Kurang tidur juga dapat menurunkan peluang pembuahan. Untuk itu, disarankan untuk tidur selama tujuh sampai delapan jam per hari agar kualitas sperma selalu terjaga dan terhindar dari masalah hormonal.

Berhubungan Intim Secara Teratur

Berhubungan seks secara teratur ternyata juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesuburan pria. Sperma yang diproduksi di dalam testis akan dimatangkan di epididimis. Apabila tidak terjadi ejakulasi, sperma akan tetap disimpan di sana selama 15 sampai 25 hari. Penyimpanan sperma di epididimis dalam jangka waktu yang lama ini dapat menyebabkan perubahan DNA yang berakibat pada menurunnya mortalitas atau kelincahan sperma.

Demikianlah 8 cara untuk meningkatkan fertilitas pria. Untuk mendapat info menarik lainnya seputar kehamilan, download saja aplikasi Ibu Sehati di App Store atau Play Store. Semoga bermanfaat!

Dr. Olivia Widyanti, SpOG

Dokter Olivia Widyanti Budiman adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kini berpraktik di RS Bhayangkara Brimob. Ia menyelesaikan studi kedokterannya di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, dan memperoleh gelar spesialisnya di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Dokter Olivia kini aktif menulis untuk situs Ibu Sehati. Tak hanya itu, dokter yang gemar berolahraga ini juga turut berpartisipasi mengisi materi kelas online yang diselenggarakan oleh Ibu Sehati.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

4 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

4 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago