Beberapa orang mungkin merasakan adanya peningkatan berat badan menjelang dan selama menstruasi. Gejala tersebut kadang bikin heran, terutama kalau Bunda termasuk orang yang konsisten menjaga pola makan dan rutin berolahraga. Jangan panik, kenaikan berat badan saat mens merupakan hal yang normal, dan biasanya akan kembali turun saat menstruasi selesai.
Gejala pre-menstruasi tidak hanya ditandai dengan kram, mood swing, dan mudah lelah. Kadang, karena perubahan mood tersebut, Bunda jadi lebih mudah stres dan mencari kenyamanan lewat makanan manis. Makanya, tidak heran jika berat badan mengalami kenaikan, meski tidak terlalu drastis.
Nah, di samping kebiasaan stress eating, ternyata ada hal lain yang bisa memicu kenaikan berat badan selama mens. Apa saja? Simak pembahasannya berikut.
Perubahan hormon saat menjelang siklus menstruasi mengakibatkan perubahan keseimbangan hormon yang meningkatkan rasa lapar (ghrelin) dan menekan rasa lapar berubah (leptin). Pelepasan hormon ghrelin yang meningkat saat haid mengakibatkan peningkatan nafsu makan, sehingga berat badan seringkali meningkat saat haid.
Menjelang menstruasi terjadi peningkatan produksi hormon estrogen. Selain dikenal sebagai salah satu hormon seks wanita, estrogen juga berfungsi membantu insulin yang berperan dalam mengatur metabolisme lemak dan kadar gula dalam darah. Akibat meningkatnya produksi estrogen, insulin jadi tidak dapat bekerja maksimal dalam mengontrol kadar gula darah. Alhasil, gula darah drop dan wanita haid pun jadi lebih mudah lapar.
Menurut pakar fisiologi, kenaikan berat badan selama mens juga turut disebabkan adanya penumpukan air yang terjadi 7-10 hari menjelang mens. Kondisi tersebut membuat wanita menahan air dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, yakni sekitar 1,8 liter-2 kg akibat peningkatan hormon esterogen.
Hobi mengonsumsi camilan asin juga turut menyumbang penumpukan air dalam tubuh. Tak heran jika sebelum mens, perut terasa begah dan payudara pun terasa lebih kencang. Nah, biasanya air akan keluar saat datang bulan. Itulah sebabnya saat haid, Bunda jadi sering buang air kecil.
Agar berat badan tetap terjaga selama mens dan masa prakonsepsi, perbanyak konsumsi makanan berserat dan asupan air agar tidak mudah lemas. Ingat, biarpun nyeri haid sakitnya minta ampun, Bunda harus tetap menjalani aktivitas fisik ringan, misalnya jalan-jalan atau stretching. Yang paling penting, jangan turuti keinginan untuk melahap comfort food seperti cokelat, kue, atau keripik yang bisa bikin berat badan jadi gampang naik.
Perkaya wawasan seputar kewanitaan bersama Ibu Sehati. Cari tahu informasi menarik lainnya seputar kesehatan wanita, kehamilan, dan menyusui dengan mengikuti Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Ibu Sehati juga hadir dalam aplikasi smartphone yang dapat diunduh di Play Store dan App Store agar Bunda tak ketinggalan informasi terkini.
Yuk, jaga tubuh agar tetap fit selama haid!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…