Bunda tentu tahu, awal masa kehamilan identik dengan morning sickness dan ngidam hal-hal yang kadang tidak terpikirkan sebelumnya. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa ayah juga bisa mengalami hal serupa. Yuk, kenali apa saja gejala ngidam ayah dan bagaimana itu bisa terjadi.
Shawn Bean menyebut istilah couvade syndrome dalam situs Parenting, yakni kondisi ketika calon ayah mengalami gejala kehamilan seperti kenaikan berat badan, mual, perubahan mood, dan insomnia. Menariknya, sekitar 90% calon ayah mengalami minimal satu gejala kehamilan ini. Jadi, katakan pada Ayah bahwa ia tidak sendirian merasakan keinginan ngidam tersebut.
Selain ngidam, ada beberapa gejala kehamilan lainnya yang juga mungkin dirasakan oleh ayah, seperti dikutip dari situs What to Expect berikut ini.
Menemani Bunda saat memuaskan ngidam bisa jadi salah satu penyebab utama mengapa berat badan ayah ikut bertambah. Namun, peningkatan jumlah hormon kortisol alias hormon stres sering terjadi ketika seseorang merasa cemas. Kortisol mengatur kadar gula darah dan insulin, sehingga seolah mengirimkan sinyal lapar meski sebenarnya tidak. Ia pun menyalurkannya dengan makan bersama Anda, yang membuat perut ikut membuncit.
Wajar jika ia merasakan kegelisahan, lelah, dan malam yang gelisah saat Bunda hamil. Mungkin ia tidak akan berbagi kecemasan ini pada siapa pun, apalagi Anda. Ayah berpikir, Bunda sudah cukup memiliki banyak kekhawatiran selama hamil, maka menambahkan kecemasan miliknya hanya membuat keadaan lebih sulit. Akan tetapi, jika Anda mengetahui suami mengalami hal ini, ajaklah ia berbagi kecemasan tersebut dengan melibatkan ia dalam perjalanan kehamilan. Ini akan membuatnya lebih tenang.
Morning sickness bukan monopoli ibu hamil saja lho. Rasa mual ini merupakan reaksi kecemasan yang dialami calon ayah serta perubahan pola makan akibat stres. Meski obat-obatan mungkin dapat mengurangi rasa mual, tetap lebih penting untuk melakukan hal-hal berikut: beraktivitas dan berolahraga seperti biasa, berbagi dengan Anda tentang apa yang dikhawatirkan, dan makan dengan teratur.
Jika Bunda mengalami peningkatan hasrat berhubungan seks, ada sebagian calon ayah yang merasa ketakutan saat harus berhubungan intim selama masa kehamilan. Mereka umumnya cemas apa yang dilakukan berisiko pada keselamatan janin, meski tidak selalu demikian. Ada juga calon ayah yang tergoda dengan perubahan bentuk tubuh ibu hamil dan bisa menjalani hubungan intim seperti biasa. Namun, ingatkan Ayah untuk tetap menjaga kemesraan selama Bunda hamil, walau hanya sekadar bergandengan tangan atau berpelukan. Ini baik untuk persiapan mental Anda berdua menjelang kelahiran si kecil.
Jadi, sekarang Bunda tentu bisa memaklumi gejala ngidam Ayah, bukan? Nah, agar Ayah dan Bunda tetap update dengan informasi lain tentang kehamilan, silakan unduh aplikasi Sehati untuk pengguna iPhone dan Android. Ikuti pula halaman Instagram dan Facebook Ibu Sehati agar perjalanan kehamilan Bunda menyenangkan.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…