Pemeriksaan tekanan darah pasti akan selalu dilakukan ketika Bunda kontrol kehamilan di bidan atau dokter. Mengapa? Berapa tekanan darah yang normal bagi ibu hamil?
Saat melakukan ANC atau kontrol kehamilan, salah satu pemeriksaan wajib yang tak luput dilakukan adalah pemeriksaan tekanan darah. Lalu, seberapa pentingkah sebenarnya mengetahui tekanan darah bagi ibu hamil? Berikut adalah ulasan selengkapnya.
Di dalam tubuh, darah memiliki peran yang sangat penting. Cairan berwarna merah pekat ini berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, menyebarkan sari-sari makanan dari usus ke jaringan-jaringan tubuh, mengatur distribusi hormon, dan masih banyak lagi.
Pada wanita hamil, tekanan darah biasanya sering berubah-ubah. Tentu tidak menjadi masalah jika perubahan tersebut masih dalam batas wajar. Namun, apabila tekanan darah terlampau tinggi atau terlampau rendah, dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Oleh sebab itu, pemeriksaan tekanan darah tidak pernah dilewatkan oleh bidan atau dokter saat kontrol bulanan. Pasalnya, pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mengetahui adanya komplikasi atau tidak.
Tekanan darah normal pada ibu hamil sebenarnya berbeda-beda, tergantung dari usia, kesehatan, dan faktor-faktor lainnya. Adapun oleh karena adanya perubahan sirkulasi darah dan hormonal pada ibu hamil, maka sering didapati tekanan darah ibu hamil lebih rendah daripada tekanan darah sebelum hamil. Namun, umumnya wanita hamil yang sehat akan memiliki tekanan darah antara 110/70 sampai 120/80.
Ibu hamil yang memiliki tekanan darah di bawah 110/75 dapat dianggap mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi. Sebaliknya, tekanan darah di atas 130/85 menandakan bahwa ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Selama hamil, tekanan darah Bunda akan sedikit berubah-ubah, dan itu adalah normal. Hormon progesteron akan membuat pembuluh darah menjadi lebih relaks sehingga tekanan darah akan turun selama trimester pertama dan kedua. Kondisi ini mungkin membuat Bunda sedikit limbung saat berdiri terlalu lama atau bangun terlalu cepat.
Tekanan darah berada di kadar paling rendah pada pertengahan masa kehamilan dan mulai meningkat secara bertahap di sekitar minggu ke-20 sampai 24. Pasalnya saat itu pula, jumlah darah yang beredar dalam tubuh Bunda meningkat, yang membuat jantung Bunda bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Bila kondisi Bunda normal, tekanan darah akan kembali ke kadar seperti saat Bunda belum hamil, pada dua minggu sebelum kelahiran bayi.
Tekanan darah yang terlampau rendah atau terlampau tinggi sama-sama berbahaya bagi ibu hamil. Apabila mengalami hipotensi, ibu hamil biasanya akan mudah lemas, pusing, hingga pingsan jika berdiri terlalu lama atau bangun dengan cepat. Hal itu terjadi karena suplai darah ke jaringan dan organ-organ tubuh tidak mencukupi sehingga nutrisi yang diterima janin juga berkurang, janin juga akan tumbuh tidak sempurna, terancam lahir prematur, lahir dengan berat badan di bawah rata-rata, atau bahkan berujung kematian.
Di sisi lain, apabila tekanan darah terlampau tinggi, ibu hamil berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklamsia, kejang, pendarahan di otak, hingga kematian. Oleh sebab itu, di samping melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin, pastikan Bunda juga selalu menjaga tekanan darah normal dengan mengonsumsi makanan-makanan sehat dan mendapatkan istirahat yang cukup.
Nah, Bun, itulah manfaat melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk ibu hamil. Setelah tahu pentingnya pemeriksaan tekanan darah, maka jangan lupa untuk melakukan tes tersebut, ya Bun!
Apabila Bunda ingin mendapat info menarik lainnya seputar kehamilan yang sehat dan menyenangkan, download saja aplikasi Sehati di Play Store atau App Store. Atau, Bunda juga bisa mem-follow akun Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Semoga bermanfaat!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…