Bunda baru saja melahirkan, tetapi ASI sulit keluar? Yuk, kenali penyebab ASI tidak lancar supaya bisa mencari solusinya.
ASI merupakan satu-satunya sumber makanan sekaligus nutrisi bagi bayi. Karena itu, produksi ASI harus selalu stabil. Meski produksi ASI seharusnya dapat terjadi secara natural, beberapa ibu juga mengalami kesulitan.
Menurut co-founder and medical consultant to The Lactation Program in Denver, Marianne Neifert, M.D., sekitar 15 persen perempuan memiliki masalah dalam hal produksi ASI. Biasanya, hal tersebut terjadi ketika minggu awal pascapersalinan. Agar Bunda mampu mengantisipasinya, kenali penyebab ASI tidak lancar berikut ini.
Bunda sering marah tanpa sebab, sedih, atau cemas berlebihan? Hati-hati; tiga gejala tersebut mengindikasikan post partum blues. Jika hal itu dibiarkan, bisa berpengaruh pada produksi ASI selama menyusui.
Produksi ASI berasal dari hormon prolaktin yang muncul secara alami usai Bunda melahirkan. Namun, untuk mengalirkan ASI, diperlukan hormon oksitosin atau hormon cinta. Nah, ketika seorang ibu terkena post partum blues, otomatis hormon oksitosin terhambat. Itulah sebabnya, suplai ASI menjadi tidak lancar.
Menyusui merupakan salah satu aktivitas yang mampu mendorong produksi hormon oksitosin. Jika Bunda semakin jarang menyusui, otomatis pengeluaran oksitosin pun terhambat. Pasalnya, saat bayi menyusu, otak secara refleks memberikan respons lebih cepat untuk mengeluarkan kedua hormon tersebut.
Produksi ASI juga dipengaruhi oleh penyakit yang diderita ibu bayi, seperti infeksi, anemia, serta hipotiroidisme. Begitu pula dengan diabetes dan darah tinggi; keduanya bisa menghambat pengeluaran ASI. Menurut Marianne Neifert, M.D., sekitar 4 persen wanita biasanya mengalami gangguan medis tersebut sehingga suplai ASI berkurang.
Operasi payudara, perdarahan, dan obesitas pun menjadi pemicu ASI tidak lancar. Selain itu, Bunda juga harus berhati-hati dengan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Gangguan hormonal ini mengakibatkan hormon laki-laki dalam tubuh perempuan menjadi lebih banyak yang menyebabkan ovulasi maupun produksi ASI terhambat.
ASI memiliki kelenjar yang disebut dengan alveoli. Saat bayi mengisap puting payudara Bunda, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin. Kemudian, hormon ini diangkut menuju alveoli sehingga mengalami kontraksi. Dari kontraksi inilah, ASI dihasilkan.
Namun, gangguan kelenjar air susu atau Insufficient Glandular Tissue (IGT) membuat ASI yang keluar hanya sedikit. Munculnya IGT bisa disebabkan oleh kegagalan pelekatan bayi ketika menyusui. Beberapa faktor pemicu IGT, yaitu bentuk puting terlalu datar dan pascaoperasi sesar.
Itulah pembahasan tentang penyebab ASI tidak lancar yang harus Bunda ketahui. Untuk mengetahui lebih banyak info mengenai kehamilan, persalinan, sampai menyusui, silakan follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Bunda juga bisa mengunduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…