Jangan panik jika posisi janin masih sungsang. Coba lakukan beberapa tindakan berikut ini untuk memperbaiki posisinya.
Janin dalam kandungan ibaratnya sedang berenang dalam kolam renang. Itu sebabnya, saat masih berada di dalam rahim janin akan aktif bergerak. Pergerakan ini membuat bayi berada pada posisi siap dilahirkan, yaitu kepala berada dibawah, masuk ke dalam panggul. Posisi kepala yang turun memasuki panggul juga turut membantu menginisiasi proses persalinan normal.
Pada pertengahan trimester ketiga, kepala umumnya kepala janin sudah mulai masuk pintu atas panggul dalam upaya mencari jalan keluar. Hal ini terjadi pada usia 34-36 mgg pda kehamilan yang pertama dan menunjukkan bahwa ia siap untuk dilahirkan. Namun, terkadang posisi kepala sang janin masih berada di bagian atas rahim dan bokong janin yang berada di bawah disebut dengan bayi sungsang. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal, seperti kelainan uterus, letak plasenta terlalu rendah, volume air ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit, dan kehamilan kembar.
Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat membantu kepala bayi berputar kebawah, diantaranya:
Cara pertama ini terbilang mudah dilakukan. Namun, bukan berolahraga seperti yang dilakukan pada umumnya, melainkan ada gerakan-gerakan khusus yang bisa membantu Bunda supaya posisi janin tidak sungsang, seperti:
Saat Bunda berjalan kaki, janin di dalam perut akan ikut bergerak, sehingga membantunya menemukan posisi yang tepat. Bunda bisa rutin melakukan olahraga ini setiap hari selama 30 menit.
Gerakan kedua dikenal dengan istilah breech tilt. Mulanya, Bunda berbaring telentang dengan meletakkan kedua kaki di atas kursi. Selanjutnya, taruh bantal di bawah pantat, sehingga tubuh miring sekitar 45 derajat. Pertahankan posisi ini kira-kira selama 15 menit atau sampai Bunda tidak nyaman.
Gerakan ini berupa berlutut di lantai diikuti dengan menempelkan kepala pada lantai seperti sedang bersujud. Agar lebih nyaman, Bunda bisa meletakkan bantal sebagai alas lutut dan kepala. Pertahankan posisi ini hingga 15 menit dan lakukan sebanyak 3 kali dalam sehari.
Selain berolahraga, Bunda bisa membenarkan posisi sungsang janin dengan metode External Cephalic Version atau ECV. Cara ini dilakukan dokter pada usia kehamilan memasuki 36 hingga 38 minggu namun sekarang sudah tidak direkomendasikan lagi.
Metode ECV dilakukan dengan memberikan tekanan pada perut dengan tangan, sehingga janin akan mengubah posisinya secara alami. Biasanya, dokter akan menggunakan USG untuk membantu melihat posisi janin. Metode ini dilakukan menjelang kelahiran, sehingga ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, dokter akan berhenti dan menyarankan operasi caesar.
Tingkat keberhasilan ECV akan lebih tinggi jika Bunda sudah pernah melahirkan sebelumnya atau memiliki cukup banyak air ketuban. Namun, terkadang ECV juga menimbulkan komplikasi, seperti kelahiran prematur, pecahnya kantung ketuban lebih dini, hingga abruptio plasenta.
Jadi, periksakan secara rutin kondisi kehamilan Bunda, ya. Jangan lupa unduh juga aplikasi Sehati di Play Store atau App Store, juga follow Instagram dan like Facebook Ibu Sehati untuk mendapatkan informasi terbaru seputar kehamilan dan kelahiran. Semoga bermanfaat.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…