Keguguran saat hamil bisa disebabkan oleh banyak hal. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keguguran berulang antara lain adalah kelainan genetik atau kelainan kromosom, ketidakseimbangan hormon, kelainan pada rahim, faktor antibodi atau imunitas, serta usia ibu saat hamil.
Mayoritas wanita yang sudah pernah mengalami keguguran ingin mengetahui hal apa yang dapat menyebabkan hal tersebut. Berdasarkan data dari beberapa sumber menyebutkan bahwa kejadian keguguran spontan berkisar antara 8-20 persen dari seluruh kehamilan. Sedangkan angka terjadinya keguguran berulang adalah 2 dari 100 kehamilan.
Keguguran berulang dapat menimbulkan tekanan psikis dan trauma pada pasangan yang menginginkan kehadiran anak. Sementara bagi sang calon ibu, keguguran juga dapat menimbulkan perasaan bersalah lantaran menganggap dirinya tak mampu mempertahankan kehamilan.
Nah, sebagai tindakan preventif, Bunda sangat disarankan untuk melakukan tes mencegah keguguran berulang yang jenisnya bermacam-macam sesuai kebutuhan dan kondisi kehamilan.
HSG merupakan jenis tes X-ray untuk mengetahui ada tidaknya penyumbatan pada saluran telur dan struktur rahim dengan cara menyuntikkan cairan kontras ke dalam rongga rahim dan tuba falopi.
Histeroskopi merupakan jenis tes kesehatan dengan menggunakan teleskop kecil untuk melihat bagian dalam rahim (uterus). Lewat prosedur ini, dokter dapat melihat ada tidaknya abnormalitas pada rahim, termasuk faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran berulang.
Ultrasonografi transvaginal dan transabdominal bermanfaat untuk mendeteksi kelainan rahim seperti uterus septata, ataupun mioma uteri.
Merupakan penanda Sindrom Antifosfolipid (Anti Phospholipid Syndrome / APS), yakni jenis penyakit autoimun ketika sistem imun tubuh membangun kekebalan terhadap diri sendiri, dan berakibat pada kerusakan sel dan pembekuan darah. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab keguguran berulang
Meskipun kejadiannya kecil, namun kondisi kelainan darah berupa trombofilia yang menyebabkan kekentalan darah dapat menjadi salah satu penyebab terjadi keguguran berulang pada trimester pertama. Wanita yang terbukti terjadi trombofilia dan darah terlalu kental dapat diberikan obat antikoagulan secepatnya setelah terjadi kehamilan.
Tes ini dilakukan pada kedua calon orang tua (ayah dan ibu) dengan mengidentifikasi struktur kromosom dalam sel-sel tubuh yang diperkirakan sebagai penyebab keguguran. Selain itu, karyotyping test juga berguna untuk mengetahui ada tidaknya potensi cacat bawaan pada janin.
Jika Bunda sempat mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan agar dapat segera diambil tindakan dan pemeriksaan yang tepat.
Sementara itu, update terus informasi bermanfaat lain seputar kehamilan dan menyusui dengan follow Sehati di Instagram, atau unduh aplikasi gratisnya di Playstore dan Apple Store. Semoga bermanfaat ya, Bun.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…