Beberapa ibu mungkin langsung panik ketika mendapati darah dalam ASI. Padahal, kondisi tersebut umum terjadi pada wanita yang baru pertama kali memberikan ASI untuk bayinya. Apabila terdapat darah di ASI dan tertelan oleh bayi, maka semuanya itu akan tetap melalui saluran pencernaan bayi dan dikeluarkan melalui pergerakan usus.
Selain darah, zat warna makanan juga dapat mengubah warna ASI menjadi merah jambu, merah, oranye, atau cokelat. Jadi sebelum berpikir tentang darahnya, luangkan waktu sejenak untuk mengingat apakah Bunda mengonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung zat warna merah, misalnya buah bit. Karena itu, Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena kemungkinan besar warna ASI akan kembali berwarna putih, kekuningan, atau kebiruan dalam beberapa hari.
Munculnya darah dalam ASI dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Puting payudara yang luka bisa menjadi salah satu penyebab adanya darah dalam ASI. Luka tersebut bisa disebabkan oleh gigitan bayi ketika menyusu, isapan bayi yang terlalu kuat, atau bayi suka menarik puting susu sang ibu.
Pembuluh darah kapiler di payudara yang pecah juga dapat membuat ASI tercampur sedikit darah. Hal ini bisa disebabkan isapan bayi yang terlalu kuat saat payudara ibu sedang penuh atau tekanan pompa ASI yang terlalu keras maupun memompa manual dengan tangan.
Pembuluh darah di area payudara bisa bengkak, pecah, dan menyebabkan ASI berdarah. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang baru menyusui karena adanya peningkatan aliran darah ke payudara seiring dengan berkembangnya jaringan di payudara. Bunda dapat menyadari bahwa ASI dapat berwarna oranye atau merah muda akibat peningkatan aliran darah ke payudara, hal tersebut memang diperlukan untuk perkembangan sel penghasil susu di payudara Bunda. Darah akan semakin menghilang dalam waktu sekitar seminggu.
Kondisi fibrokistik di payudara adalah suatu tumor jinak yang biasanya berukuran kecil, tidak ganas, dan lokasinya di saluran duktus ASI di payudara. Tumor papiloma ini biasanya ditemukan pada salah satu payudara. Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter setiap kali menemukan perubahan pada payudara atau puting, untuk mendeteksi adanya kanker payudara atau masalah kesehatan lainnya.
Ibu yang mendapati ASI-nya berdarah biasanya akan ragu untuk menyusui bayinya karena takut darah tersebut merusak kandungan nutrisi ASI. Namun, ASI yang bercampur sedikit darah sebenarnya relatif aman dikonsumsi bayi. Selama darah tidak terlalu banyak, Bunda masih bisa memberikan ASI tersebut ke bayi.
Meski demikian, perhatikan juga reaksi si kecil saat menyusu. Apabila bayi menolak ASI, bisa jadi rasanya berubah karena tercampur darah yang terlalu banyak. Untuk mengatasinya, Bunda dapat tetap memberikan ASI dengan cara menyusui dari payudara lainnya yang tidak ada masalah, dan memompa ASI dari payudara yang mengeluarkan darah sampai tidak ada pewarnaan darah lagi di ASI. Seiring waktu, payudara dan luka dapat diobati dan mengalami perbaikan, dan selanjutnya Bunda dapat melanjutkan menyusui dengan kedua payudara.
Lebih lanjut, cari tahu apa yang menyebabkan ASI berdarah dan tangani masalahnya. Apabila adanya darah dalam ASI disebabkan puting yang luka, pastikan bayi menempel dengan benar ketika menyusu (posisi hidung dan dagu bayi menghadap payudara, tahan kepala, leher dan punggung bayi dengan tangan ibu, mulut bayi melingkupi areola payudara, jangan hanya di puting) dan gunakan krim puting yang aman.
Apabila timbul rasa sakit ketika menyusui langsung, Bunda perlu memompa ASI secara teratur (8-10 kali sehari) dan menunggu selama beberapa waktu agar puting sembuh. Pastikan alat pompa ASI melekat dengan nyaman dan hindari pompa yang terlalu keras karena dapat menyakiti dan berdarah. Demikian pula dengan memompa manual, Bunda dapat memompa dengan tangan secara perlahan dan menyeluruh.
Bunda juga bisa menggunakan bantalan payudara hidrogel untuk membantu menyembuhkan dan melindungi puting, serta mengompres payudara yang bengkak dengan air hangat.
Apabila darah dalam ASI terus keluar dan tidak ada perbaikan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai darah dalam ASI dan cara menanganinya. Semoga bermanfaat.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…