Wanita yang sedang hamil tentunya berisiko mengalami kenaikan berat badan. Namun, kenaikan berat badan yang berlebih berpotensi meningkatkan tekanan darah, gula darah, serta membahayakan kondisi sang bayi. Lalu, bagaimana cara mengatur kenaikan berat badan saat hamil secara tepat? Berikut 5 tips yang bisa Bunda praktikkan.
Menghindari kenaikan berat badan berlebih ketika hamil bisa Bunda cegah dengan mengkonsumsi makanan sehat. Rata-rata, ibu hamil membutuhkan tambahan kalori sebesar 300 kkal per harinya dari kebutuhan hariannya (total 1500 kkal – 2000 kkal). Sementara untuk ibu hamil dengan status gizi kurang, maka diperlukan penambahan kalori yang lebih banyak.
Beberapa jenis makanan yang bisa Bunda konsumsi di antaranya adalah buah-buahan—khususnya yang mengandung banyak air seperti melon, ikan dan daging, sayur-sayuran hijau, dan oatmeal.
Lakukan olahraga rutin supaya kenaikan berat badan saat hamil lebih terkontrol. Dengan olahraga artinya Bunda bisa mengurangi risiko melahirkan bayi yang besar. Ada banyak jenis olahraga yang disarankan untuk ibu hamil, yang paling mudah untuk dilakukan adalah jalan kaki.
Jalan kaki sendiri bermanfaat untuk mendorong kontraksi secara alami. Selain itu, olahraga renang juga kaya akan manfaat selama masa kehamilan, salah satunya adalah menjaga berat badan tetap ideal.
Bagi bunda yang merasa kelebihan berat badan selama hamil, sebisa mungkin hindari melakukan diet. Ya, para ahli mengungkapkan bahwa mengurangi porsi makan ketika hamil berpotensi membahayakan kondisi sang ibu dan bayi yang dikandung. Beberapa jenis diet bahkan membuat Bunda harus mengurangi nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan bayi seperti zat besi dan asam folat. Alih-alih melakukan diet, Bunda bisa memilih olahraga dan mengonsumsi makanan sehat sebagai alternatif solusi.
Yuk, pantau terus kenaikan berat badan Bunda ketika hamil setiap minggunya. Kenaikan berat badan yang normal umumnya berada di angka 11-16 kg selama kehamilan. Namun angka tersebut bisa berubah apabila Indeks Massa Tubuh (IMT) Bunda berada di bawah normal atau di atas normal. Bagi Bunda dengan IMT di bawah 18,5, maka kenaikan berat badan yang disarankan adalah sekitar 12,5-18 kg. Sementara untuk Bunda dengan IMT 25-29,9 disarankan untuk menaikkan bobot sebesar 6-11 kg.
Bila tak sanggup mengontrol kenaikan berat badan secara mandiri, jangan ragu untuk menghubungi bidan/dokter kandungan agar dapat solusi terbaik. Selain konsultasi seputar kenaikan berat badan, datang ke dokter kandungan juga dapat melakukan konsultasi seputar kehamilan.
Di samping memperhatikan kenaikan berat badan saat hamil, sambil menunggu waktu persalinan tiba, Bunda bisa terus update informasi seputar kehamilan, persalinan, menyusui, dan parenting melalui halaman Sehati. Informasi yang disediakan oleh Sehati pun semakin praktis karena tersedia dalam bentuk aplikasi yang bisa Bunda unduh di Google Play.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…