Menjaga berat badan saat hamil bisa menjadi tantangan tersendiri buat Bunda.
Bunda, bagi seorang perempuan kenaikan berat badan adalah hal yang paling dikhawatirkan, terutama jika tubuh tergolong mudah gemuk. Namun, Anda dapat mengabaikan kekhawatiran tersebut jika sedang hamil. Calon bayi dan Bunda sama-sama butuh asupan nutrisi yang cukup. Apalagi, asupan nutrisi janin hanya berasal dari apa yang Anda konsumsi.
Muncul pemahaman bahwa makan untuk dua orang saat hamil itu harus. Padahal, memastikan janin bertumbuh dan berkembang baik bukan semata dengan makan lebih banyak. Justru, menjaga berat badan saat hamil lebih penting ketimbang melahap apa saja yang diinginkan tanpa kendali.
Boleh jadi saat trimester I, ketika mual muntah sedang puncak-puncaknya, Anda kesulitan makan dengan enak. Begitu menginjak trimester II, nafsu makan membaik, sehingga Anda lebih leluasa melahap berbagai jenis makanan. Ini bisa berlanjut pada trimester III hingga tiba saatnya melahirkan. Oleh karena itu, dalam kontrol rutin ke bidan atau dokter kandungan, kondisi tubuh Anda terus dipantau.
Berikut 8 hal penting tentang menjaga berat badan saat hamil yang perlu Bunda tahu.
Ini sebuah fakta menarik: janin hanya mengambil 300 kalori dari asupan harian Anda untuk tumbuh dan berkembang. Ini setara dengan satu buah alpukat atau 1,5 gelas yoghurt. Akan tetapi kebutuhan energi bunda pada tiap trimester tidak sama. Jika berat badan Anda tergolong rata-rata, maka jumlah asupan yang diperlukan pada trimester pertama sama dengan kondisi tidak hamil.
Jadi, wajar kok jika Bunda tidak mengalami kenaikan berarti pada trimester I. Apalagi, janin hanya bertumbuh sebesar biji kacang pada periode ini. Pada trimester II dibutuhkan tambahan 340 kkal/hari dan menjelang akhir masa kehamilan, atau trimester III, dibutuhkan tambahan 452 kkal/hari guna mengakomodasi pertumbuhan bayi yang begitu cepat. Ini juga persiapan untuk Anda melahirkan nanti. Tambahan energi ini juga harus disesuaikan dengan umur, indeks masa tubuh dan aktivitas bunda yah.
Ke mana sajakah larinya pertambahan bobot tubuh Bunda saat hamil? Ternyata sepertiga dari kenaikan tersebut dialokasikan pada janin, cairan ketuban, dan plasenta. Sisanya, mendorong pembesaran otot rahim, peningkatan volume darah, cairan ekstraseluler, jaringan payudara, dan penyimpanan lemak ibu hamil guna menyusui kelak.
Diperlukan acuan jelas seberapa banyak pertambahan atau pengurangan berat badan itu baik atau buruk. Dokter menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai dasar Bunda dalam menjaga berat badan saat hamil. Besaran kenaikan pun berbeda-beda sesuai berat badan Anda sebelum masa kehamilan. Berikut panduannya.
IMT Ibu (kg/m2) | Kategori | Kenaikan Berat Badan Ideal |
<18,5 | Berat badan kurang | 12,5-18 kg |
18,5-24,9 | Berat badan normal | 11,5-16 kg |
25-29,9 | Berat badan lebih | 7-11,5 kg |
>30 | Obesitas | 5-9 kg |
Sebagai catatan, untuk ibu hamil anak kembar, maka kenaikan berat badan yang disarankan berkisar antara 11,5-24,5 kg selama kehamilan.
Peningkatan berat badan lebih baik terjadi secara bertahap. Bayi dalam kandungan membutuhkan asupan nutrisi dan energi dalam jumlah tetap saat ia berada dalam rahim Bunda selama 9 bulan. Jangan sampai Anda sibuk menimbun kalori saat jalan-jalan di akhir pekan, dan mengurangi asupan makan anda sepanjang minggu.
Seringkali ada beberapa hal yang sulit Anda kendalikan. Misalnya, penurunan berat badan kerap dikeluhkan oleh ibu hamil yang mengalami periode morning sickness parah pada trimester I. Menginjak trimester II, berat badan anda akan naik sekitar 0,5-1 kg per minggu untuk mendukung pertumbuhan optimal janin.
Bunda yang memiliki underweight maupun obesitas perlu ekstra waspada soal ini karena bisa berujung pada sinyal masalah kesehatan. Penambahan berat badan secara berlebihan tentu menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri Bunda selama masa kehamilan. Selain itu, jika berat badan anda naik terlalu banyak, maka akan meningkatkan risiko diabetes gestasional, hipertensi gestasional, serta komplikasi saat persalinan. Sementara jika berat badan kurang, risiko kelahiran bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) juga mengintai.
Boleh jadi Anda masih menyetujui pemahaman makan untuk berdua pada awal kehamilan. Tak heran jika berat badan naik drastis saat trimester I. Tenang saja, toh Bunda hanya berusaha menikmati kehamilan dengan menyenangkan lewat santapan menggugah selera. Setelah menyadari isu menjaga berat badan saat hamil, ini waktunya Anda mulai mengatur pola makan (tentu dengan saran dan pengawasan dokter) dan jenis makanan yang dianjurkan.
Ada lho ibu hamil yang sulit menaikkan berat badan. Namun, lebih penting lagi bahwa kenaikan tersebut dipengaruhi juga oleh metabolisme, morning sickness, nafsu makan, atau alasan medis lain. Jika Bunda termasuk kategori ini, konsultasi pada dokter untuk tahu mana makanan sehat dengan lemak baik. Plus, tambah frekuensi makan Bunda, seperti makan sebelum tidur atau sarapan lebih awal dari biasanya.
Ya, ternyata kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil tidak menjamin akan membuatnya melahirkan bayi besar. Faktor yang berpengaruh justru genetik, berat orang tua saat lahir, berat Bunda sebelum hamil, dan jenis makanan yang dikonsumsi sepanjang kehamilan.
Sempatkan diri untuk berolahraga secara rutin. Penelitian menunjukkan, perempuan obesitas yang rajin berolahraga saat hamil mampu melakukan persalinan dengan berat bayi lahir normal.
Butuh proses panjang untuk mencapai tubuh ideal Anda sebelum hamil. Jika Anda telah menjaga berat badan saat hamil, bukan mustahil tubuh langsing kembali itu menjadi nyata. Dengan menyantap makanan sehat, berusaha melakukan olahraga yang aman pasca melahirkan, dan menyusui bayi dapat mendukung proses tersebut secara perlahan tapi pasti.
Menjaga berat badan saat hamil lebih dari sekadar memantau pertumbuhan bayi, tetapi juga memastikan kondisi Bunda tetap sehat dan aman dari gangguan kesehatan apa pun hingga tiba waktunya melahirkan. Jangan ragu untuk konsultasi ke bidan atau dokter kandungan jika Anda punya keluhan tertentu terkait hal ini.
Bunda dapat mengecek informasi seputar kehamilan lainnya dengan mengunduh aplikasi Sehati untuk pengguna Android. Klik like pada halaman Facebook dan follow Instagram Ibu Sehati untuk mendampingi perjalanan Bunda selama kehamilan.
Referensi
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…