Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Masalah Kulit Bayi Baru Lahir yang Sering Ditemui - Sehati Kehamilanku
Categories: KesehatanParenting

Masalah Kulit Bayi Baru Lahir yang Sering Ditemui

Ketika baru lahir, bayi perlu mendapatkan perawatan khusus. Salah satu di antara prosedur yang harus dilakukan tersebut adalah Tes APGAR. Ini merupakan tes untuk menguji kesiapan bayi beraktivitas di luar kandungan, mulai dari mengecek pernapasan hingga mengamati warna yang ada di kulit bayi.

Kondisi di dalam kandungan memang jauh berbeda dibandingkan di luar kandungan. Itulah sebabnya, bayi baru lahir kerap bermasalah pada kulit. Masalah kulit bayi baru lahir biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, Bunda perlu mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Beberapa masalah kulit tersebut antara lain:

Cradle Cap

Cradle cap muncul di area kepala bayi. (Sumber: Web MD)

Cradle cap biasanya menyerang bayi yang berusia 1-2 bulan. Gejala cradle cap adalah timbulnya kerak kasar pada kulit kepala bayi dan tampak seperti sisik. Warnanya kekuningan dan berminyak. Cradle cap dapat diatasi dengan menggosok lembut area kepala dengan baby oil. Gejala ini bisa juga diiringi dengan iritasi pada belakang telinga, leher, wajah, atau ketiak bayi. Jika ruam tidak sembuh, hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jerawat

Bayi juga bisa mengalami jerawat, lho Bun. (Sumber: Medical News Today)

Jerawat pada bayi dapat berupa titik-titik kecil dengan warna putih atau kekuningan. Daerah sekitarnya berwarna kemerahan. Jerawat biasanya muncul di kulit wajah, dada, punggung, dan perut.

Milia dan Miliaria

Milia umum ditemukan pada kulit bayi baru lahir. (Sumber foto: dxline.info)

Milia merupakan masalah kulit pada bayi baru lahir yang terlihat seperti bintik-bintik putih di hidung, dahi, dan pipi. Sementara itu, miliaria adalah bintik putih yang isinya adalah cairan. Kedua masalah kulit ini terjadi karena kelenjar keringat tersumbat. Untuk mencegah terjadinya milia dan miliaria, pastikan kulit bayi selalu dalam keadaan bersih dan kering.

Eksim

Eksim muncul berupa bercak kemerahan yang gatal. (Sumber foto: Young Parents)

Eksim atau eczema adalah kondisi kulit berupa bercak yang kemerahan dan gatal, yang biasa ditemukan pada dada bayi, lengan, kaki, wajar, siku dan di belakang lututnya. Eksim disebabkan oleh kulit bayi yang masih kering dan sensitif dan terkadang juga mengalami alergi (meskipun pada bayi baru lahir penyebab alergi masih sulit diketahui).

Dokter akan mendiagnosa keberadaan eksim dengan memeriksa kulit bayi dan kemudian akan memberikan obat untuk mengatasinya. Biasanya dokter akan memberikan saran ini untuk menangani eksim pada bayi:

  • Menggunakan sabun yang lembut (tidak mengandung bahan kimia keras)
  • Menggunakan detergen yang lebih lembut dan membatasi penggunaan pelembut pakaian
  • Menggunakan pelembap kulit
  • Mengaplikasikan krim steroid, seperti hydrocortisone) bila langkah di atas tidak menghilangkan eksim.

Biang Keringat

Biang keringat pada kulit bayi

Biang keringat biasa muncul di kulit bayi, berupa bintik-bintik kecil dan gatal. Umumnya, biang keringat ini muncul pada area kulit yang tertutup pakaian atau di lipatan kulit, misalnya area leher, punggung, dan paha. Apa yang jadi pemicu munculnya biang keringat? Kondisi ini kerap dialami oleh bayi yang tinggal di area tropis dan kepanasan merupakan penyebabnya. Sebab itu, untuk mencegah biang keringat pilih pakaian yang agak longgar dari bahan katun dan hindari bayi dari panas matahari. Selain itu hindari penggunaan salep atau krim pada kulit bayi dengan biang keringat. Hal ini justru dapat membuat kondisinya semakin parah.

Erythema Toxicum

Erythema Toxycum muncul berupa bercak merah pada area dada, perut, dan punggung bayi.

Ini merupakan ruam kulit yang paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Biasanya muncul pada 1-2 hari setelah bayi lahir. Gejalanya berupa bercak merah yang lebar dan terlihat di area perut hingga dada bayi. Penyebabnya belum diketahui. Masalah ini biasanya akan sembuh tanpa perawatan dalam beberapa minggu setelah bayi lahir.

Merawat kulit bayi sebenarnya tidak perlu dengan obat-obatan khusus, cukup dengan menjaga kebersihan kulit bayi. Begitu pula jika bayi diajak bepergian atau naik pesawat, Bunda perlu memperhatikan kondisi kulit bayi supaya tidak terlalu kering dan bermasalah.

Nah, demikian ulasan singkat mengenai masalah kulit bayi baru lahir yang perlu Bunda ketahui. Informasi lainnya seputar kesehatan bayi juga bisa dibaca di Instagram dan Facebook Ibu Sehati. Like dan follow supaya tidak ketinggalan kabar terbaru. Bunda juga dapat mengunduh aplikasi Sehati di Google Play Store dan Apple Store untuk pengalaman menjelajah informasi yang lebih baik. Semoga bermanfaat.

Referensi: Web MD

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago