Categories: PascaPersalinan

5 Kalimat Ini akan Bantu Bunda Lalui Trimester ke-4 dengan Lancar

Trimester keempat atau 100 hari pertama setelah si kecil lahir bukanlah fase yang mudah. Dalam sekejap, Bunda akan mengalami banyak perubahan yang bahkan tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tarik napas… Percayalah fase membahagiakan sekaligus melelahkan ini akan terlalui dengan baik.

Nah, berikut beberapa kalimat penyemangat untuk melalui trimester ke-4 yang mungkin ingin Bunda dengar.

Bunda Hebat!

Percayalah, Bunda tidak hanya hebat, tapi juga sudah melakukan yang terbaik. Bunda sudah banyak berkorban demi si kecil; melahirkan, mempertaruhkan nyawa, merawat, menyusui, menghabiskan malam-malam panjang tanpa tidur, dan kegiatan-kegiatan melelahkan lain—semua demi yang tersayang.

Bunda begitu luar biasa. Yuk, luangkan sedikit waktu untuk mengapresiasi diri sendiri. Bagaimanapun, Bunda berhak mendapatkan penghargaan yang sama besarnya seperti yang sudah dilakukan.

Akan Selalu Ada Masa-Masa Sulit. That’s OK!

Merawat bayi baru lahir bukan perkara yang gampang dan selalu menyenangkan. Akan tiba masanya Bunda juga merasa lelah, bosan, stres, post-partum depression, dan perasaan-perasaan negatif lainnya.

Tidak bisa menikmati setiap detik momen bersama si kecil dengan bahagia tidak lantas membuat Bunda menjadi orang tua yang buruk. That’s OK, Bunda. Ini adalah hal yang sangat wajar.

Tidak Ada Standar Bayi “Baik atau Buruk”

Bunda sering mendengar komentar-komentar semacam “Bayinya cukup tidur tidak?” atau “Wah, bayimu pintar begini begitu, ya”? Percayalah, ucapan-ucapan semacam ini memang kedengarannya membuat senang, tapi sebenarnya justru memunculkan ekspektasi-ekspektasi tertentu yang tak selamanya “benar”.

Lama kelamaan, Bunda akan terganggu dengan pikiran-pikiran semacam “kenapa bayi saya tidak sepintar bayi mereka, ya?” dan semacamnya. Yakinlah, tidak ada standar bayi baik atau buruk. Masing-masing punya fase tumbuh kembang yang berbeda, termasuk si kecil kesayangan Bunda.

Merasa Asing dengan Tubuh Sendiri Itu Wajar

Selama hamil, tubuh Bunda akan mengalami banyak perubahan. Payudara yang makin besar, perdarahan dari dalam vagina, tubuh yang menggemuk, dan lainnya.

Namun, jangan jadikan perubahan ini sebagai penghalang bagi Bunda untuk bangga pada tubuh sendiri, ya. Ingatlah bahwa setiap inci perubahan tubuh yang Bunda alami adalah bagian dari “berjuang” melahirkan manusia kecil kesayangan ke dunia.

Tidak Ada yang Namanya “Hidup Kembali Normal”

Hidup Bunda selalu normal dan akan tetap mengasyikkan seperti sebelum melahirkan. Jadi berhentilah mengidealkan “hidup normal” suatu hari. Kehidupan Bunda boleh saja berubah, tapi jangan sampai hal ini mengubah persepsi Bunda tentang kehidupan, ya. Tahu bedanya, kan?

Mengingat kalimat-kalimat di atas akan berdampak positif bagi kesehatan mental Bunda. Ingat, Bunda hebat, sudah melakukan yang terbaik, dan Bunda pasti bisa melaluinya! Agar makin semangat, yuk baca artikel-artikel lain seputar parenting dengan like Facebook Sehati atau unduh aplikasinya di Playstore dan Apple Store.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago