Menurut laporan WHO, lebih dari 235 juta orang di dunia menderita asma; sekitar 250.000 orang meninggal karenanya setiap tahun. Dengan kata lain, asma adalah penyakit yang cukup umum dan bisa memengaruhi siapa saja, tidak terkecuali para wanita, dan jika tidak mendapat pengobatan yang tepat bisa berbahaya.
Gejala asma bisa berupa batuk, napas sesak dan berbunyi, sakit di bagian dada, dan kesulitan tidur. Penyebabnya beragam, dari mulai infeksi paru, kondisi cuaca, hingga dipicu oleh alergen. Asma dan kehamilan sendiri terjadi pada sepertiga wanita hamil.
Salah satu studi melaporkan bahwa selama kehamilan, 30% wanita pengidap asma melaporkan kondisi yang memburuk selama kehamilan, 30% lagi mengalami kondisi yang relatif sama, serta 30% nya lagi melaporkan kondisi yang justru membaik. Hal ini belum diketahui pasti faktor apa yang berpengaruh terhadap perbaikan atau perburukan asma selama kehamilan.
Reaksi yang berbeda pada tiap wanita hamil tersebut membuat diagnosis dan pencegahan kekambuhan asma selama kehamilan menjadi sulit. Namun, kalau Bunda merasakan gejala asma meningkat, sebaiknya perhatikan hal-hal ini:
Sama seperti pada umumnya, sebagian besar asma dan kehamilan disebabkan oleh alergen. Bulu hewan, serbuk bunga, dan debu adalah beberapa penyebab yang paling sering ditemukan. Sebagian penderita lebih peka terhadap alergen tertentu. Untuk menghindari serangan asma saat hamil, sebaiknya hindari alergen yang memicu kambuhnya asma Bunda.
Selain alergen, kondisi lingkungan seperti dekat dengan paparan asap, ruangan yang lembab, serta cuaca yang ekstrem dingin atau panas bisa juga menjadi pemicu asma. Bunda bisa memperbaiki keadaan dengan menggunakan masker saat ada asap, mengenakan baju hangat ketika cuaca ekstrem, atau keluar dari ruangan yang terasa pengap.
Terlalu banyak kegiatan seperti menaiki tangga dan mengangkat beban berat bisa memperburuk kondisi asma Bunda. Selain itu, wanita hamil juga sebaiknya menghindari emosi berlebih seperti menangis. Jadi, pastikan Bunda cukup istirahat dan tetap bahagia, ya.
Kekambuhan Asma selama kehamilan bisa dicegah dengan menghindari penyebabnya. Obat-obatan asma juga relatif aman bisa membantu meredakan jika terjadi serangan asma selama kehamilan. Obat asma secara umum ada dua, yaitu untuk mencegah kekambuhan, yaitu kortikosteroid, serta obat untuk meredakan saat terjadi serangan, yaitu bronkodilator. Kedua jenis obat tersebut dipakai dengan cara dihirup.
Khusus untuk pengobatan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter Spesialis Penyakit Dalam atau dokter Spesialis Paru dengan rekomendasi dari dokter kandungan. Hal ini untuk memastikan amannya jenis obat untuk asma dan kehamilan. Sedikit olahraga seperti berenang saat hamil juga bisa bermanfaat untuk meringankan gejala asma pada Bunda. Selain asma dan kondisi penyakit bawaan lainnya, kondisi tubuh Bunda memang akan banyak berubah selama kehamilan. Pelajari serba-serbinya lebih jauh lagi bersama Sehati. Aplikasi informasi bagi ibu hamil ini bisa diunduh di Google Play Store dan Apple Store di ponsel Bunda. Yuk, hamil sehat dan bahagia bersama Ibu Sehati.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…