Sekitar 70% ibu hamil mengalami sesak napas. Hal tersebut bisa menjadi lebih buruk ketika terdapat riwayat penyakit asma sebelumnya. Sekitar 30% dari wanita pengidap merasa gejala asmanya memburuk selama kehamilan.
Dengan kondisi napas yang pendek serta serangan yang sering datang tiba-tiba, asma bisa membuat masa kehamilan terasa berat. Persoalan ini menimbulkan pertanyaan, apakah ibu hamil dengan riwayat asma bisa melahirkan normal?
Selama hamil, kondisi asma bisa saja memberatkan aktivitas Bunda terutama jika tidak dibarengi dengan perubahan gaya hidup yang baik. Untuk itu, Bunda harus memperhatikan hal-hal yang bisa membuat kondisi memburuk.
Jika dijaga dengan benar, besar kemungkinan ibu hamil dengan riwayat asma bisa melahirkan normal. Agar tetap sehat selama hamil dengan penyakit asma, lakukan hal-hal berikut:
Konsultasikan riwayat penyakit asma Bunda dengan dokter Spesialis Kandungan. Bila perlu, minta rujukan ke dokter Spesialis Penyakit Dalam atau dokter Spesialis Paru untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pengobatan yang dibutuhkan mungkin saja berbeda untuk setiap kondisi. Tanyakan juga kondisi apa yang seharusnya diwaspadai jika terjadi serangan.
Obat hirup atau inhaler menjadi solusi terbaik untuk pengidap asma yang sedang hamil. Pasalnya, obat langsung dihantarkan ke saluran paru-paru begitu dihirup. Hal ini tentu meminimalisasi risiko pengaruh obat terhadap janin. Jenis obat hirup yang biasa digunakan dapat berupa obat untuk mencegah serangan, yaitu kortikosteroid, serta obat yang berfungsi untuk meredakan saat terjadi serangan, yaitu bronkodilator.
Kondisi sesak napas memang sering membuat ragu apakah penderita asma bisa melahirkan normal. Kunci keberhasilannya adalah bagaimana cara agar asma terkontrol, tidak kambuh selama kehamilan. Untuk itu, penting bagi Bunda untuk menghindari pemicunya. Debu, bulu binatang, serbuk bunga, dan cuaca ekstrem seringkali menjadi pemicu serangan asma.
Saat serangan terjadi, segera konsultasikan dengan dokter Bunda sehingga dapat langsung diberikan obat yang tepat, untuk mengatasi serangan asma, dan mencegahnya menjadi serangan yang lebih buruk. Kurangi frekuensi berkendara atau kontak dengan udara berasap, ganti kegiatan dengan olahraga seperti jogging dan renang selama kehamilan, untuk mencegah perburukan asma selama kehamilan
Dengan penanganan yang tepat, pengidap asma bisa melahirkan normal. Terlebih lagi, Bunda selama hamil bisa mengontrol dan mewaspadai serangan-serangan asma yang terjadi. Operasi caesar hanya dibutuhkan jika kondisi Bunda sangat tidak memungkinkan, misalnya jika serangan asma terjadi terus-menerus, atau terjadi serangan asma yang berat. Selain pertanyaan mengenai apakah penderita asma bisa melahirkan normal, Bunda pasti memiliki segudang pertanyaan lain yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Untuk menemukan informasinya, segera unduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…