Persalinan adalah proses unik yang akan berbeda antara satu ibu dan ibu lainnya. Prosesnya tidak dapat disamakan karena sangat bergantung pada kondisi fisik Bunda dan preferensi.
Perbedaan persalinan pun tak melulu menyangkut cara bersalin per vaginam atau caesar. Ada hal-hal kecil yang menyertai proses persalinan yang kalau tidak direncanakan sejak awal bisa jadi membuat Bunda gusar.
Oleh karena itu, agar seluruh proses persalinan bisa memenuhi ekspektasi Bunda, lebih baik Bunda membuat rencana persalinan atau yang lebih dikenal dengan birth plan.
Setiap ibu yang sedang mengalami kehamilan mungkin sudah memiliki gambaran besar mengenai persalinannya nanti. Apakah itu akan dilaksanakan di rumah bersalin, bidan, atau di rumah sakit? Apakah persalinan akan melalui operasi sesar atau per vaginam?
Persoalan-persoalan utama seperti ini umumnya sudah dijawab oleh Bunda. Namun, bagaimana dengan persoalan detail, seperti ada atau tidaknya IMD, siapa saja yang Bunda izinkan mendampingi di ruang bersalin, hingga persalinan yang akan Bunda lakukan nanti akan menggunakan metode gentle birth atau tidak? Hal-hal seperti ini hendaknya Bunda pertimbangkan pula menjelang persalinan.
Membuat birth plan akan membantu Bunda mengelaborasi setiap pilihan dan kemungkinan yang akan Bunda temui di ruang bersalin.
Tak hanya itu, dengan membuat birth plan secara tertulis lalu menyerahkannya ke dokter atau pihak rumah sakit, keinginan Bunda soal persalinan akan lebih bisa terakomodasi. Pasalnya, tim medis dan keluarga sudah paham mengenai keinginan Bunda. Jadi, hampir setiap tindakan yang akan dilakukan nanti sesuai keinginan Bunda.
Memang, kita tidak bisa memastikan birth plan akan terpenuhi 100% karena setiap tindakan yang diambil tim medis di ruang bersalin akan disesuaikan dengan kondisi Bunda saat itu. Namun, dengan membuat birth plan, Bunda dapat meminimalisasi kemungkinan adanya tindakan medis yang diambil tanpa sepengetahuan Bunda sebelumnya.
Sebelum menyusun birth plan, Bunda bisa membagi perencanaan menjadi tiga kategori besar, yakni sebelum persalinan, saat persalinan, dan setelah persalinan. Rencana sebelum persalinan mencakup siapa saja orang yang Bunda inginkan menemani di ruang bersalin hingga bagaimana Bunda ingin bergerak selama kontraksi berlangsung, apakah hanya diam di tempat tidur atau Bunda butuh bergerak bebas.
Sementara itu, hal-hal yang dapat Bunda catat dalam birth plan terkait kebutuhan selama persalinan berlangsung di antaranya menyangkut metode persalinan yang diinginkan. Beri catatan apakah Bunda menginginkan bantuan induksi atau ILA selama persalinan berlangsung. Beri catatan pula jika memang Bunda ingin melahirkan secara gentle birth.
Nah, birth plan tidak berhenti saat si kecil lahir. Bun. Bunda juga bisa mencatat hal-hal yang Bunda butuhkan setelah persalinan. Misalnya, Bunda bisa menentukan siapa yang akan memotong tali pusat bayi. Jika Bunda menginginkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), catat pula hal ini dalam birth plan.
Selain membuatnya sendiri, Bunda juga bisa membuat birth plan dengan template yang telah disediakan oleh rumah sakit. Rumah sakit tertentu biasanya telah menyediakan formulir lengkap berisi pertanyaan-pertanyaan seputar kebutuhan persalinan Bunda. Bila birth plan buatan Bunda telah siap, tinjaulah bersama pasangan, doula, juga dokter kandungan Bunda. Masukan dari mereka akan sangat berarti bagi kelengkapan birth plan Bunda.
Jika birth plan sudah final, siapkan duplikatnya untuk dipegang oleh dokter, doula, dan orang yang mendampingi Bunda selama persalinan. Bunda juga bisa membawa beberapa duplikat birth plan saat hari H untuk berjaga-jaga. Jika dokter yang biasa menangani Bunda tak hadir dan Bunda terpaksa ditangani oleh dokter lain, birth plan akan membantu dokter menentukan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan Bunda.
Bila Bunda ingin tahu lebih banyak tentang informasi seputar kehamilan dan menyusui, jangan lupa like dan follow laman Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Unduh juga aplikasi SEHATI yang tersedia di Google Play Store maupun App Store untuk mendapatkan kabar terkini seputar kesehatan ibu dan bayi.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…