Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
9 Gejala Pasca Persalinan yang Perlu Bunda Waspadai -
Categories: PascaPersalinan

9 Gejala Pasca Persalinan yang Perlu Bunda Waspadai

Usai melahirkan setiap ibu akan mengalami masa nifas. Ketika memasuki masa ini, banyak perubahan yang terjadi pada organ reproduksi. Meskipun wajar, Bunda harus tetap berhati-hati. Pasalnya, gangguan kesehatan berupa infeksi bisa saja terjadi.

Sebagai antisipasi, berikut ini beberapa gejala pasca persalinan yang harus Bunda waspadai.

Mengalami Perdarahan Berlebihan

Perdarahan setelah melahirkan sebenarnya dialami semua ibu. Dalam masa nifas ini, darah yang keluar berasal dari pembuluh darah di dinding rahim tempat melekatnya plasenta. Ketika melahirkan, plasenta terlepas dari rahim, dan rahim akan berkontraksi agar pembuluh darah yang terbuka menjadi tertutup kembali, sehingga pendarahan berhenti.

Namun, jika perdarahan yang keluar lebih banyak dari seharusnya, harus diwaspadai. Jika pasca persalinan perdarahan masih terjadi sampai memenuhi satu atau lebih pembalut, maka hal tersebut harus diwaspadai, dan dicari penyebabnya.

Tidak Ada Perdarahan

Jika Bunda tidak mengalami perdarahan, bisa jadi ini pertanda adanya masalah. Seperti sudah dijelaskan di atas, perdarahan setelah melahirkan adalah hal yang wajar terjadi, namun dalam jumlah sedikit (bisa berupa flek-flek). Masa nifas biasanya berlangsung antara 2-6 minggu. Bila tidak ada perdarahan, Bunda bisa berkonsultasi pada dokter untuk mencari tahu sebabnya.

Terkena Infeksi Rahim

Luka pada rahim usai persalinan bisa menimbulkan infeksi jika tidak ditangani dengan benar. Tanda-tanda infeksi diawali demam tinggi dan menggigil. Kemudian, bagian perut bawah terasa nyeri. Pada gejala klinis yang lebih serius, vagina mengeluarkan cairan beraroma busuk.

Susah Buang Air Kecil

Pada kondisi normal, Ibu yang baru saja melahirkan harus buang air kecil setelah 4—6 jam pasca persalinan. Namun, sebagian ibu kerap mengalami kesulitan untuk buang air kecil usai persalinan. Jika hal itu juga Bunda rasakan, segera hubungi dokter. Pasalnya,  susah buang air kecil dapat memicu infeksi di saluran kemih.

Gangguan Penglihatan dan Sakit Kepala

Sakit kepala yang terasa usai melahirkan bisa disebabkan oleh peningkatan tekanan darah, mencapai 140/90 mmHg. Penyakit ini dikenal dengan postpartum preeklampsia. Kalau dibiarkan, dapat menyebabkan kejang, koma, hingga kematian.

Luka Mengeluarkan Nanah

Waspada jika luka caesar mengalami bengkak, berwarna merah dan ada cairan yang keluar dari luka caesar atau jahitan vagina. Hal ini menunjukkan adanya infeksi pada luka tersebut, dan harus ditangani segera, supaya penyembuhan luka tidak terhambat.

Infeksi Payudara

Pasca persalinan, payudara tidak luput dari bahaya infeksi. Dalam dunia medis, infeksi payudara dikenal dengan mastitis. Ciri-cirinya, payudara bengkak, warna kemerahan, dan terasa nyeri. Meski gejala ini biasanya hanya menyerang salah satu sisi payudara, penanganan yang lambat memicu mastitis di payudara satunya.

Depresi pasca Melahirkan

Bunda pernah merasa sedih, sulit, tidur, menangis tanpa sebab, atau cemas berlebihan? Hati-hati; indikator itu menunjukkan serangan depresi pasca persalinan. Meski kerap dianggap wajar, Bunda harus waspada. Pasalnya, depresi postpartum memiliki dampak jangka panjang yang mengancam kesehatan mental, dan akhirnya dapat berdampak pada bayi Bunda juga.

Sering Mual dan Muntah

Mual dan muntah usai persalinan disebabkan oleh kontaminasi bakteri di dalam tubuh. Bakteri tersebut menginfeksi saluran pencernaan sehingga perut terasa tidak enak. Untuk mengatasi kondisi ini, Bunda harus banyak minum air putih. Jika ingin penanganan lebih lanjut, segera hubungi dokter.

Itulah beberapa gejala pasca persalinan yang harus Bunda pahami. Nantikan info terbaru seputar persalinan sampai penanganan bayi baru lahir dengan follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Jangan lupa, unduh juga Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.

dr. William Wahono Sp.OG

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago